Dana Keistimewaan (Danais) DIY bakal kembali dipangkas pada tahun 2026. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengaku tak bakal mempermasalahkan hal itu. Berikut sederet pernyataan Sultan.
Tak Akan Permasalahkan
Sultan menyatakan menghormati keputusan pemerintah terkiat rencana pengurangan Danais. Dia yakin bila ekonomi membaik Danais akan kembali ditambah.
"Jadi dikurangi ya sudah, ya memang kondisinya memang begitu, saya yakin nanti kalau ekonominya makin baik kan ya mesti tambah, bukan akan mengurangi, karena itu masuk dalam bunyi undang-undang," ungkapnya di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Kamis (21/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, menurut Sultan, dampak menurunnya ekonomi Indonesia tidak hanya terjadi kepada Danais. Hal itu juga yang membuat Sultan akan menghormati keputusan pemerintah pusat jika jadi memangkas Danais.
"Ya gimana? Itu kan APBN, semua dipotong, ya mau apa lagi? Itu kan sudah dimasukkan sebagai bagian usulan pemerintah ke DPR, saya ndak tahu apakah akan naik atau tidak," ujar Sultan.
"Kalau saya terserah aja pemerintah, bagaimana, wong anggarannya saja juga turun. Semua juga dipotong, bukan hanya danais saja yang dipotong," jelas Sultan.
Tak Mau Negosiasi
Sultan juga menyatakan tak akan melakukan negosiasi. Dia mengaku memiliki beban untuk menyampaikan negosiasi.
"Kalau DPR atau DPRD melakukan (negosiasi) ya silahkan, kalau saya punya beban untuk menyampaikan negosiasi dan sebagainya, itu saya punya beban," jelas Sultan.
"Saya tidak mau, dalam pengertian politik, dana keistimewaan itu sebagai bentuk dipersamakan pada waktu Swargi ke-9 (Sultan HB IX) membantu membiayai Republik. Saya punya beban itu, jangan sampai, wong dulu almarhum membantu itu ikhlas kok, bukan itu dikonversi sama ini," imbuhnya.
Bakal Lakukan Penyesuaian
Diketahui, Danais Jogja yang sebelumnya Rp 1,2 triliun telah dipotong Rp 200 miliar menjadi Rp 1 triliun pada 2025. Rencananya, tahun depan akan dipotong lagi menjadi Rp 500 miliar.
Sultan menyebut bakal melakukan penyesuaian. Dirinya akan lebih memilah program-programnya.
"Ya (akan dipilih program) prioritas saja (jika Danais dipangkas)," jelas Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Kamis (21/8/2025).
"Sebetulnya juga bukan hanya itu, pendapatan daerah juga turun. Untuk kembali sebelum (pandemi) Covid juga belum bisa," sambung Sultan.
Meski begitu, Sultan belum merinci program apa saja yang menjadi prioritas jika nantinya Danais jadi dipangkas. Ia menjelaskan, program-program yang akan dijalankan oleh Pemda DIY juga sudah diajukan ke Pemerintah Pusat.
"Sebetulnya program tahun ini kan sudah diajukan 2 tahun lalu. Sekarang kami mengajukan nanti akhir tahun itu baru realisasi kan baru 2 tahun," ujar Sultan.
"Jadi mengurangi itu (danais) kan departemen (kementerian) Keuangan dan Dalam Negeri juga melihat program yang ada. Nah nanti kita sesuaikan dengan kondisi itu," sambungnya.
Diberitakan, kabar dipangkasnya Danais DIY ini disampaikan anggota Komisi D DPRD DIY Fajar Gegana. Menurutnya, hal itu disampaikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat rapat dengan DPR RI.
"Informasi dari temen-temen kami di fraksi, di komisi, itu kan dishare video (rapat Kemenkeu). Di dalam videonya itu disampaikan 0,5 triliun itu kan Rp 500 miliar yang akan disalurkan ke Danais," jelasnya saat dihubungi, Rabu (20/8/2025).
"Ya (alokasi untuk 2026). Saya juga sudah menanyakan info ini ke Paniradya, memang demikian infonya," sambung Fajar.
(afn/apl)
Komentar Terbanyak
UGM Batalkan Sewa Gedung untuk Launching Buku Roy Suryo dkk
Ditolak UGM, Launching Buku Roy Suryo dkk Pindah ke Kafe
Judul Buku Roy Suryo dkk yang Batal Dilaunching di UC UGM: Jokowi's White Paper