Alasan Sultan HB X Enggan Lobi Pusat soal Kabar Dipangkasnya Danais 2026

Alasan Sultan HB X Enggan Lobi Pusat soal Kabar Dipangkasnya Danais 2026

Adji G Rinepta - detikJogja
Kamis, 21 Agu 2025 13:52 WIB
Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X di Kantor Gubernur, kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Selasa (10/6/2025).
Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X di Kantor Gubernur, kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Selasa (10/6/2025). (Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja)
Jogja -

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku enggan mencoba untuk negosiasi dengan pemerintah pusat soal kabar adanya pemangkasan Dana Keistimewaan (Danais) 2026. Sultan pun membeberkan alasannya enggan melobi pusat agar Danais tidak jadi dipotong.

Sultan membeberkan ia tidak ingin Danais ini disangkutpautkan dengan jasa ayahnya, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, saat turut membantu membiayai Republik Indonesia pada saat awal berdiri.

"Kalau DPR atau DPRD melakukan (negosiasi) ya silakan. Kalau saya punya beban untuk menyampaikan negosiasi dan sebagainya, itu saya punya beban," jelas Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Kamis (21/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak mau, dalam pengertian politik, Dana Keistimewaan itu sebagai bentuk dipersamakan pada waktu Swargi ke-9 (Sultan HB IX) membantu membiayai Republik. Saya punya beban itu, jangan sampai, wong dulu almarhum membantu itu ikhlas kok, bukan itu dikonversi sama ini," imbuhnya.

Untuk itu, Sultan mengatakan akan menghormati keputusan pemerintah pusat jika nantinya Danais 2026 jadi dipangkas. Sultan optimistis jika situasi ekonomi kembali membaik, tentu Danais bisa naik kembali.

ADVERTISEMENT

"Jadi dikurangi ya sudah, ya memang kondisinya memang begitu, saya yakin nanti kalau ekonominya makin baik kan ya mesti tambah, bukan akan mengurangi, karena itu masuk dalam bunyi undang-undang," ungkapnya.

Selain itu, menurut Sultan, dampak menurunnya ekonomi Indonesia tidak hanya terjadi kepada Danais. Hal itu juga yang membuat Sultan akan menghormati keputusan pemerintah pusat jika jadi memangkas Danais.

"Ya gimana? Itu kan APBN, semua dipotong, ya mau apa lagi? Dan itu kan sudah dimasukkan sebagai bagian usulan pemerintah ke DPR, saya ndak tahu apakah akan naik atau tidak," ujar Sultan.

"Kalau saya terserah aja pemerintah, bagaimana, wong anggarannya saja juga turun. Semua juga dipotong, bukan hanya danais saja yang dipotong," sambungnya.

Jika pemotongan Danais benar terjadi, tentu banyak program-program Pemda DIY akan terdampak. Sultan pun mengaku siap untuk melakukan penyesuaian.

"Ya (akan dipilih program) prioritas saja (jika Danais dipangkas)," jelas Sultan.

"Sebetulnya juga bukan hanya itu, pendapatan daerah juga turun. Untuk kembali sebelum (pandemi) COVID juga belum bisa," lanjut Sultan.

Meski begitu, Sultan belum merinci program apa saja yang menjadi prioritas jika nantinya Danais jadi dipangkas. Ia menjelaskan, program-program yang akan dijalankan oleh Pemda DIY juga sudah diajukan ke Pemerintah Pusat.

"Sebetulnya program tahun ini kan sudah diajukan 2 tahun lalu. Sekarang kami mengajukan nanti akhir tahun itu baru realisasi kan baru 2 tahun," ujar Sultan.

"Jadi mengurangi itu (danais) kan departemen (kementerian) keuangan dan dalam negeri juga melihat program yang ada. Nah nanti kita sesuaikan dengan kondisi itu," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kabar dipangkasnya Danais DIY ini disampaikan Anggota Komisi D DPRD DIY Fajar Gegana. Menurutnya, hal itu disampaikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat rapat dengan DPR RI.

"Informasi dari temen-temen kami di fraksi, di komisi, itu kan dishare video (rapat kemenkeu). Di dalam videonya itu disampaikan 0,5 triliun itu kan Rp 500 miliar yang akan disalurkan ke Danais," jelasnya saat dihubungi, Rabu (20/8/2025).

"Ya (alokasi untuk 2026). Saya juga sudah menanyakan info ini ke Paniradya, memang demikian infonya," sambung Fajar.




(aku/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads