Sespri Wakapolda NTT Terciduk Selingkuh Batal Dimutasi Jadi Kasat Lantas

Skandal dugaan perselingkuhan ajudan Wakapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) mencuat. Peristiwa itu berimbas batalnya mutasi sejumlah perwira.

Dikutip dari detikBali, dugaan perselingkuhan ajudan Wakapolda antara Kompol Boyke Alexander Rawung dengan Briptu Icha, yang merupakan pengawal pribadi (walpri) atau ajudan Wakapolda NTT Brigjen Baskoro Tri Prabowo.

Keduanya kedapatan sekamar di salah satu hotel di Kabupaten Sumba Barat, Jumat (8/8/2025). Keduanya kemudian diperiksa oleh Bidpropam Polda NTT.

Polda NTT pun membatalkan surat telegram nomor: ST/395/VIII/KEP/2025 terkait mutasi sejumlah perwira pertama (pama) dan perwira menengah (pamen). Salah satunya Kompol Boyke Alexander Rawung, yang merupakan Sespri Spripim Polda NTT, awalnya bakal dimutasi menjabat Kasat Lantas Polresta Kupang Kota.

"Ya kemarin sempat dikeluarkan TR mutasi dan yang bersangkutan dimutasi sebagai sebagai Kasat Lantas Polresta Kupang Kota, tetapi dibatalkan dan posisi tersebut masih dijabat oleh Kompol Sudirman," ujar Kabid Humas Polda NTT, Kombes Henry Novika Chandra, kepada detikBali di kantornya, Selasa (19/8/2025).

Sanksi

Kompol Boyke dan Briptu Icha dikenai sanksi penempatan khusus (patsus) dan dinonjob dari jabatannya.

"Jadi yang bersangkutan Kompol B dan Briptu I, sudah mendapat Patsus dan dinonjobkan dari jabatannya," kata Kabid Humas Polda NTT, Kombes Henry Novika Chandra, kepada detikBali di kantornya, Selasa (19/8/2025).

Boyke dan Icha juga dimutasi ke bagian Pelayanan Markas (Yanma) Polda NTT.

"Mereka masih diperiksa mendalam agar bisa mendapat hal yang objektif lagi," ujar Henry.

Menurut Henry, sanksi yang dijatuhkan tersebut merupakan komitmen Polda NTT dalam menegakkan hukum, baik kode etik maupun disiplin, terhadap setiap anggota Polri.

"Sehingga bisa mendapatkan kepastian dan keadilan hukum. Tentunya di sini juga kami tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah sampai ada putusan yang berkekuatan hukum tetap," tegas Henry.