Keberadaan jembatan apung yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kulon Progo via Pajangan-Lendah mendapat berbagai tanggapan dari pengendara yang melintas. Para pengendara tidak mempermasalahkan adanya tarif saat melintas jembatan itu.
Salah satu pengemudi pikap, Jono (40), mengaku sudah beberapa kali melintas di jembatan apung Bantul-Kulon Progo. Menurut warga Imogiri ini, keberadaan jembatan itu cukup memangkas waktu perjalanan Bantul-Kulon Progo.
"Ini (jembatan apung) kan baru dibuka tiga hari ini. Saya biasanya lewat Srandakan sama Lendah, memutar dan dengan adanya jembatan ini mempersingkat waktu sekitar satu jam. Jadi bermanfaat banget ini," kata Jono kepada wartawan di Pajangan, Bantul, Selasa (19/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jono menyebut jembatan apung itu terbilang cukup aman. Jono mengaku sudah beberapa kali melintas di jembatan tersebut.
"Jembatan ini juga aman, kan bawahnya besi terus baru kayu," ujarnya.
Joko pun tak mempersoalkan tarif Rp 10 ribu yang dibebankan untuk lewat jembatan itu. Sebab, melintasi jembatan itu cukup memangkas waktu.
"Ada (dikenakan tarif) Rp 10 ribu tadi. Tapi tidak apa-apa karena bisa mempersingkat waktu dan kita bisa kejar target. Karena saya sehari-hari ambil limbah kayu buat masak saat produksi tahu," ucapnya.
Sementara itu, pengendara motor asal Kulon Progo, Tutik (34) mengaku baru pertama kali melintas di jembatan apung tersebut. Tutik mengaku awalnya takut saat melintas.
"Saya baru pertama kali lewat sini, tadinya takut karena ngeri ternyata setelah lewat tidak semenakutkan itu," katanya.
Tutik menilai, jembatan apung ini sangat membantu karena dirinya tidak perlu lagi memutar dan melewati Jembatan Kamijoro.
"Membantu sekali, karena sebelumnya lewat Jembatan Kamijoro dan lewat sini ternyata lebih cepat," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, sedikitnya tiga pengusaha yang didominasi pengusaha tahu membangun jembatan apung yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kulon Progo. Jembatan yang membelah aliran Sungai Progo ini dibuat untuk memotong waktu perjalanan Bantul-Kulon Progo hingga setengah jam meski diberlakukan tarif Rp 2-10 ribu sekali melintas.
(ams/dil)
Komentar Terbanyak
UGM Batalkan Sewa Gedung untuk Launching Buku Roy Suryo dkk
Ditolak UGM, Launching Buku Roy Suryo dkk Pindah ke Kafe
Judul Buku Roy Suryo dkk yang Batal Dilaunching di UC UGM: Jokowi's White Paper