Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul buka suara soal jembatan apung penghubung Bantul-Kulon Progo yang dibuat oleh seorang pengusaha tahu dan dua temannya. Dishub juga mempertimbangkan untuk memasang perambuan terkait jembatan itu.
Kepala Dishub Bantul, Singgih Riyadi mengatakan, bahwa Dishub segera melakukan pengecekan di lokasi. Semua itu untuk memetakan apakah dengan keberadaan jembatan apung tersebut berkaitan dengan rekayasa lalu lintas atau tidak.
"Terhadap pembangunan jembatan itu yang berkaitan dengan Dishub berkaitan dengan analisis dampak lalu lintas. Kedua jembatan itu untuk wilayah Bantul irisannya dengan Jalan Provinsi sehingga yang mengurus andalalin di Dishub provinsi," katanya saat dihubungi wartawan, Selasa (19/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila jembatan itu betul-betul inisiasi dari masyarakat dan bertujuan untuk membantu kelancaran lalu lintas, Singgih menyambut dengan baik.
"Kalau itu memang inisiasi dari masyarakat dengan tujuan untuk membantu kelancaran lalu lintas ya kami sambut positif," ujarnya.
Bahkan, jika tidak menimbulkan problematika Dishub akan membantu terkait pemasangan rambu-rambu untuk membantu mengarahkan arus lalu lintas menuju jembatan tersebut.
"Seumpama jembatan itu memang memiliki fungsi dan manfaat dan strategis justru kami bisa nanti membantu rambu-rambu atau mengarahkan bagaimana pengaturan lalu lintasnya," ucapnya.
Di sisi lain, Singgih menilai jembatan apung itu seharusnya sudah mengantongi izin dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO). Mengingat jembatan tersebut berada di atas aliran Sungai Progo.
"Selain itu seharusnya mendapat izin dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, karena di Sungai Progo kan itu," katanya.
Diketahui, pintu masuk jembatan ini berada di selatan Kantor Kapanewon Pajangan, Bantul. Jembatan tersebut berbahan kayu dengan drum dan besi di bawahnya.
Jembatan itu memiliki Panjang sekitar 70 meter dan lebar 2,5 meter. Untuk melewati jembatan itu, pengendara diperkenankan membayar Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil.
Salah satu inisiator pembangunan jembatan apung Bantul-Kulon Progo, Sudiman (34), menceritakan bahwa jembatan itu dibangun dengan biaya Rp 150 juta. Pembuatan jembatan itu memakan waktu sekitar 2 bulan.
"Ya sebenarnya kita tidak memberlakukan tarif, tapi seikhlasnya saja," ujarnya di Pajangan, Bantul.
"Tapi ya jangan minim-minim. Jadi kalau mobil Rp 10 ribu dan motor Rp 2 ribu," ucapnya.
(afn/ahr)
Komentar Terbanyak
UGM Batalkan Sewa Gedung untuk Launching Buku Roy Suryo dkk
Ditolak UGM, Launching Buku Roy Suryo dkk Pindah ke Kafe
Judul Buku Roy Suryo dkk yang Batal Dilaunching di UC UGM: Jokowi's White Paper