Kawanan monyet ekor panjang merusak tanaman, gubuk hingga genting milik warga Purwodadi, Tepus, Gunungkidul. Pihak Kalurahan menyebut populasi monyet tersebut semakin tidak terkendali.
Kasi Kesejahteraan atau Ulu-Ulu Kalurahan Purwodadi, Suroyo, menjelaskan bahwa saat ini kawanan monyet ekor panjang tidak hanya merusak lahan pertanian warga. Menurutnya, hal tersebut seiring masuknya musim kemarau.
"Jadi sudah tidak hanya lahan pertanian, tapi gubuk dirusak sampai genting dicopoti kawanan monyet ekor panjang," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (18/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suroyo melanjutkan, ulah monyet ekor panjang itu diduga karena kehabisan sumber makanan di habitatnya. Pasalnya, monyet-monyet itu mencuri buah hingga telur yang tengah dierami ayam milik warga.
"Kemungkinan masuk ke permukiman karena sumber makanannya habis. Karena monyet-monyet itu ada yang mencuri buah di permukiman warga, bahwa telur yang baru dierami ayam juga diambil," ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap ada upaya untuk mengurangi populasi monyet jenis tersebut.
"Harapan kami pihak terkait ada solusi menekan populasi monyet ekor panjang agar agar tidak menyerang lahan pertanian warga," ujarnya.
Pasalnya, jika monyet ekor panjang terus berkembang biak hanya akan merugikan warga. Mengingat sebelumnya merusak lahan pertanian saat ini sudah membuat resah pemukiman warga.
"Karena kalau terus dibiarkan, populasinya bisa terus bertambah," katanya.
Terkait upaya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Suroyo mengaku ada. Akan tetapi upaya tersebut tidak bisa menekan populasi monyet ekor panjang.
"Dari pemerintah sudah ada upaya memberikan makan ketela pohon 85 kilogram di beberapa titik. Tapi berjalan dua kemarau ini populasi monyet ekor panjang malah bertambah," ujarnya.
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
UGM Batalkan Sewa Gedung untuk Launching Buku Roy Suryo dkk
Ditolak UGM, Launching Buku Roy Suryo dkk Pindah ke Kafe
Judul Buku Roy Suryo dkk yang Batal Dilaunching di UC UGM: Jokowi's White Paper