Kawanan Monyet Serang Lahan Pertanian Warga di Imogiri Bantul

Bantul -

Kawanan monyet menyerbu lahan pertanian dan pemukiman warga di Kapanewon Imogiri, tepatnya Kalurahan Sriharjo karena kekurangan sumber makanan. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul akan mengumpulkan pihak terkait untuk menanganinya.

Panewu (Camat) Imogiri, Slamet Santosa mengatakan, bahwa kawanan monyet ekor panjang kerap menyatroni lahan pertanian warga saat musim kemarau. Sehingga, menurut Slamet, serangan tersebut merupakan kejadian yang sering terjadi.

"Setiap musim kemarau pasti ada serangan monyet ekor panjang, seperti beberapa waktu lalu terjadi di Sriharjo," katanya kepada wartawan, Kamis (7/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, hal itu karena minimnya makanan saat musim tersebut. Mengingat saat musim kemarau banyak tanaman yang mengering.

"Kalau musim hujan itu kan banyak pohon, banyak tanaman sehingga sumber makanan mereka aman. Nah, ketika kering (musim kemarau) mereka ke lahan pertanian dan kadang ke dekat pemukiman warga," ujarnya.

Slamet melanjutkan, bahwa warga tidak bisa berbuat banyak dengan munculnya kawanan monyet. Menurut Slamet, warga hanya bisa mengusir monyet-monyet tersebut.

"Karena kalau misal warga bunuh satu ekor monyet nanti kawannya datang meneror. Itu membuat warga takut, jadi warga hanya bisa mengusir saja," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo mengungkapkan bahwa memang ada laporan serangan monyet di lahan pertanian warga di Imogiri. Selain itu, kata Joko, serangan serupa juga terjadi di Kapanewon Dlingo.

"Iya memang ada, kalau di Imogiri itu lahan jagung yang diserang monyet ekor panjang sehingga warga gagal panen. Terus di Mangunan juga ada serangan monyet ekor panjang," katanya.

Terkait tindak lanjut, Joko mengaku telah mempersiapkannya. Di mana pekan depan DKPP mengumpulkan pihak terkait untuk mencari solusi untuk mengatasi serangan monyet ekor panjang.

"Tindak lanjut sudah ada, minggu depan kami akan mengumpulkan pihak terkait seperti BKSDA, Pemkal, terus kapanewon untuk membahasnya," ujarnya.