Kisah Masjid di Wates Langganan Disatroni Maling, Duit Infak-Motor Raib

Kisah Masjid di Wates Langganan Disatroni Maling, Duit Infak-Motor Raib

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Kamis, 14 Agu 2025 16:43 WIB
Masjid Al-Hidayah,Wates, Kulon Progo jadi langganan disatroni maling. Lokasinya yang berada di Jalan Nasional Jogja-Wates dinilai strategis dan banya didatangi jemaah, termasuk yang berniat jelek.

Foto diunggah Kamis (14/8/2025).
Masjid Al-Hidayah,Wates, Kulon Progo jadi langganan disatroni maling. (Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja)
Kulon Progo -

Masjid di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), jadi langganan pencuri. Masjid ini sudah enam kali dibobol maling hingga kehilangan sepeda motor serta uang infak senilai jutaan rupiah.

Masjid tersebut bernama Al-Hidayah, berlokasi di Dusun Gunung Gempal, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kulon Progo. Berdiri sejak 2019 silam, masjid yang berjarak kurang dari 50 meter dari jalan nasional Jogja-Wates itu kerap jadi sasaran kejahatan.

Mulai dari kehilangan sepeda dan kendaraan motor milik jamaah, sampai yang paling sering kebobolan kotak infak, sudah pernah dialami masjid ini. Terbaru Masjid Al-Hidayah kecolongan uang infak yang terjadi pada Kamis (7/8/2025) dini hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mengetahui karena kita memiliki CCTV, kemudian kita lihat di dalam CCTV kejadian pukul 01.00 WIB. Nah itu ada pencurian isi kotak infak, ada dua yang dijebol, dengan cara dipotong engselnya, kemudian diambil yang besar-besar (nominal uang) kemudian dikembalikan kondisi kotak yang rusak agar tidak ketahuan," ungkap Ketua Takmir Masjid Al-Hidayah, Alip Mulyono, saat ditemui wartawan di lokasi masjid, Kamis (14/8).

ADVERTISEMENT

Alip menerangkan hilangnya uang infak akibat dicuri ini pertama kali diketahui oleh pengurus masjid selang sehari setelah kejadian. Bermula dari adanya anak TPA yang mendapati kondisi kotak infak sudah rusak. Ketika dicek, uang di dalam kotak ternyata sudah raib.

"Jadi tidak ketahuan saat kejadian. Baru selang 24 jam ketahuan oleh salah satu anak TPA, dia lihat (kotak infak) kok rusak, lalu dilaporkan ke takmir. Terus dibuka kotaknya tapi ternyata sudah tidak ada semuanya. Untuk perkiraan yang hilang bisa Rp1 juta lebih," ujarnya.

Alip menjelaskan berdasarkan hasil rekaman CCTV diketahui pelaku pencurian uang infak itu berjenis kelamin laki-laki berperawakan tinggi dan tegap. Usia pelaku diperkirakan 35 tahun.

"Orangnya tinggi, tegap dan masih cukup muda. Untuk jenis kelamin laki-laki, perkiraan umur 35 tahun," ujarnya.

"Ciri-ciri ini beda dengan pelaku dalam kasus-kasus sebelumnya. Yang pasti kami sudah menyerahkan kasus ini polisi, dan sudah kita laporkan lewat teman-teman yang juga anggota kepolisian, baik polsek maupun polres untuk diurus," imbuh Alip.

Ketua Takmir Masjid Al-Hidayah, Alip Mulyono, menunjukkan kotak infak yang sering kemalingan. Foto diunggah Jumat (14/8/2025).Ketua Takmir Masjid Al-Hidayah, Alip Mulyono, menunjukkan kotak infak yang sering kemalingan. Foto diunggah Jumat (14/8/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Pasang 9 CCTV, tapi Tetap Kebobolan

Alip mengatakan kasus pencurian uang infak tersebut jadi yang ke-6 dialami oleh Masjid Al-Hidayah. Sebelumnya masjid ini sudah kerap jadi sasaran pencuri, tapi hingga sekarang pelakunya masih misterius.

"Semenjak masjid ini baru tahun 2019-an, sejak itu sudah kecurian sebanyak 6 kali. Meliputi motor dua kali, kemudian sepeda ontel yang harganya mahal itu satu kali, dan kalau kotak infak beberapa kali. Nah sejak saat itu belum pernah ada pelaku yang tertangkap," ujarnya.

Menurut Alip, hal ini terjadi karena lokasi masjid yang berdekatan dengan jalan nasional Jogja-Wates, sehingga kerap didatangi masyarakat luar daerah. Termasuk di antaranya yang punya niat jelek.

"Karena menurut saya ini di pinggir jalan, jadi jujugan masyarakat. Terus mungkin karena lihat masjid ini bagus, jadi menduga kotak infak nya banyak. Padahal tidak sebanyak itu," ucapnya.

Alip mengatakan berbagai upaya dilakukan pihaknya untuk mencegah peristiwa serupa, salah satunya memasang sembilan unit CCTV. Namun tetap saja kasus pencurian masih terus terjadi.

"Kalau dari masjid sendiri kita sudah meningkatkan keamanan, CCTV itu di dalam sudah ada 5 titik, di luar ada 4 titik. Jadi semuanya 9 titik," jelasnya.

Alip pun berharap pihak berwenang bisa membantu pengurus Masjid Al-Hidayah agar tidak terjadi peristiwa serupa.

"Kami ada harapan kerja sama dari kepolisian maupun keamanan di tingkat desa maupun kecamatan, itu kerjasama untuk pengamanan fasilitas umum. Sehingga fasilitas umum saat malam hari harapannya bisa diadakan ronda atau seperti apa gitu," harapnya.




(ams/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads