Seratusan Siswa 3 SMP di Mlati Diduga Keracunan MBG, Polisi Periksa SPPG

Seratusan Siswa 3 SMP di Mlati Diduga Keracunan MBG, Polisi Periksa SPPG

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Kamis, 14 Agu 2025 14:47 WIB
Tangan pasien anak
Ilustrasi murid di Mlati, Sleman, diduga keracunan MBG. Foto: thinkstock
Sleman -

Polresta Sleman memeriksa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan makan bergizi gratis (MBG) di tiga SMP di Kapanewon Mlati yang terjadi kasus keracunan. Diketahui total ada 178 orang yang mengalami gejala keracunan diduga akibat menyantap hidangan MBG.

"(SPPG) di Mlati, kita baru interogasi. Sampai saat ini masih kooperatif," kata Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setyanto Erning Wibowo, saat ditemui wartawan di lapangan Pemda Sleman, Kamis (14/8/2025).

Edy bilang saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap sampel makanan dan muntahan. Hal itu dilakukan untuk mengetahui penyebab keracunan yang dialami seratusan orang tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, dari dugaan awal, penyebab keracunan ditengarai berasal dari rawon yang dikonsumsi. Namun, hal itu perlu dibuktikan melalui pemeriksaan laboratorium.

ADVERTISEMENT

"Kemungkinan (dari rawon), ya. Kita belum tahu hasilnya diambil karena menunya ada rawon, ada buah, ada sayuran, ada yang lainnya. Itu diambil sampelnya," ujarnya.

Distribusi MBG ke 3 Sekolah Disetop Sementara

Untuk saat ini, distribusi MBG ke tiga sekolah yang terjadi kasus keracunan disetop untuk sementara.

"Kemudian, sejak kemarin, kita koordinasi dengan BGN untuk operasional khusus di tiga sekolah SMP itu disetop dulu, tapi untuk SD tetap," katanya.

Edy menegaskan, jika dalam proses penyelidikan nantinya ditemukan unsur pidana, tak menutup kemungkinan kasus ini akan diproses secara pidana.

"Ya, kalau itu ada unsur ya, sengaja atau ada unsur pidananya kita proses," jelas dia.

Ada 178 Siswa Bergejala Keracunan

Sebelumnya, jumlah orang yang keracunan diduga akibat menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bertambah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, hingga Rabu sore tercatat ada 178 orang yang mengalami gejala keracunan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Khamidah Yuliati menjelaskan kasus keracunan terjadi di tiga sekolah SMP di Kapanewon Mlati. Rinciannya yakni SMP Muhammadiyah 1 Mlati, SMP Muhammadiyah 3 Mlati, dan SMP Pamungkas Mlati.

"Dugaan keracunan pangan di Sleman terjadi di 3 SMP. Ditangani di Puskesmas Mlati I dan II. Kemudian ada yang dirujuk," kata Yuli saat dihubungi wartawan, Rabu (13/8).

Yuli menjelaskan, di SMP Muhammadiyah 1 Mlati total ada 58 siswa yang mengalami gejala keracunan. Mereka ditangani di Puskesmas Mlati I. "Tidak ada yang rawat inap. Dari 58 bergejala, 15 rawat jalan," ujarnya.

Kemudian, di SMP Muhammadiyah 3 Mlati tercatat ada 90 yang bergejala. Lalu di SMP Pamungkas Mlati terdapat 30 siswa yang bergejala. Siswa dari kedua sekolah itu ditangani di Puskesmas Mlati II.

"Dari dua sekolah itu total ada 120 bergejala. 80 rawat jalan kemudian 7 dirujuk ke RSUD Sleman," jelasnya.




(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads