12 Pertanyaan Psikologi Menjebak untuk Mengetahui Karakter Seseorang

12 Pertanyaan Psikologi Menjebak untuk Mengetahui Karakter Seseorang

Nur Umar Akashi - detikJogja
Rabu, 06 Agu 2025 16:14 WIB
Potret dua orang sedang berkomunikasi dalam wawancara kerja atau job interview
Ilustrasi mengajukan pertanyaan psikologi menjebak. (Foto: Christina @ wocintechchat.com/Unsplash)
Jogja -

Mengetahui karakter atau sifat asli seseorang bukan perkara yang mudah. Oleh karena itu, muncullah segudang pertanyaan psikologi menjebak yang didesain khusus untuk menguak tabir tersebut.

Dikutip dari laman Lead Quizzes, soal menjebak untuk memahami karakter seseorang ini biasanya dibutuhkan oleh pewawancara. Pasalnya, sering kali orang yang diwawancara, misalnya untuk pekerjaan, tidak berkata apa adanya.

Selain pewawancara, hal lain yang membutuhkan pertanyaan ini adalah periset market. Sebagaimana kita ketahui, agar mengetahui keinginan market dan dengannya menyesuaikan campaign produk, karakter target konsumen harus dipahami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada intinya, kalimat-kalimat interogatif penuh jebakan ini akan sangat membantumu memahami karakter asli seseorang. Bagi yang membutuhkan, cek uraian lengkapnya melalui pembahasan di bawah ini, ya!

ADVERTISEMENT

Deretan Pertanyaan Psikologi untuk Mengetahui Karakter

Diringkas dari laman Indeed, Lead Quizzes, dan Global English Editing, berikut pertanyaan dan penjelasan ringkasnya:

1. Apa Memori Favoritmu?

Terkesan langsung menusuk inti dan terlalu intim, pertanyaan ini bisa langsung mengungkapkan kondisi emosional seseorang. Misalnya saja, orang yang menjawab memori hiking gunung sendirian mungkin tipe penyendiri. Lain halnya jika seseorang menjawab acara reuni keluarga.

Pertanyaan ini bukan berfokus pada masa lalu, tetapi bagaimana cara seseorang memandang memori tersebut. Namun, ingat untuk menanyakan hal ini dalam tone penuh hormat agar percakapan berlangsung positif.

2. Apa Kata yang Akan Digunakan Orang untuk Mendeskripsikan Dirimu?

Simpel tetapi dalam. Jawaban dari pertanyaan ini akan membuka tipe hubungan seseorang dengan orang lain.

3. Apa yang Kamu Pelajari dari Kegagalan Terbesarmu?

Setiap orang tentu punya kegagalan pada masa lalu, dalam hal apa pun. Beberapa orang akan bangkit, lalu kembali menatap masa depan, sedangkan yang lain tertunduk lesu. Pertanyaan ini akan membuatmu mengetahui bagaimana cara seseorang menyikapi kegagalan.

4. Bagaimana Caramu Menghabiskan Waktu Luang?

Karakter seseorang bisa diketahui lewat caranya menghabiskan waktu luang. Orang yang menggunakan waktunya untuk membaca buku menunjukkan pikiran imajinatif dan rasa cinta terhadap introspeksi.

Sementara itu, mereka yang lebih suka berolahraga berarti menyukai petualangan dan aktivitas fisik. Tentu hal ini kemudian bisa kamu elaborasikan dengan kondisi kesehatan sebagai contoh. Menarik, bukan?

5. Apa yang Ingin Kamu Ubah dari Masa Lalu?

Inti penyesalan seseorang bisa langsung disentil dengan pertanyaan ini. Sama seperti pertanyaan kegagalan sebelumnya, soalan ini bisa membantumu menelisik cara seseorang mengatasi kesalahan.

Di samping itu, mengetahui penyesalannya membuatmu tahu solusi yang tepat. Jadi, bila kamu seorang pewawancara kerja, kamu bisa membantu si pencari kerja dengan memberi solusi atas penyesalan masa lampau tersebut. Atau setidaknya, tidak memicu masalah yang sama.

6. Apa Hal yang Paling Kamu Banggakan?

Hal paling berharga bagi seseorang bisa dikulik dengan pertanyaan ini. Tidak hanya itu, soal di atas mungkin memicu seseorang untuk menjabarkan prestasi yang telah diperolehnya. Dari jawaban yang kamu peroleh, detikers bisa mengevaluasi apakah seseorang menekankan pencapaian pribadi, kontribusi sosial, atau hal lain.

7. Apa Dorongan yang Kamu Punya dalam Hidup?

Pertanyaan ini mungkin jadi salah satu yang terpenting. Pasalnya, soal ini langsung menyentuh inti kepribadian seseorang. Dari jawabannya, detikers bisa mengetahui motivasi hingga tujuan hidup seseorang.

8. Apa Sifat yang Ingin Kamu Ubah jika Bisa?

Pertanyaan di atas memancing seseorang untuk membeberkan perasaan inferior yang dipunyainya. Selain itu, kelemahan sifat seseorang juga bisa terekspos. Dengan mengetahui jawabannya, pewawancara bisa mengambil langkah paling tepat terhadap seseorang.

9. Siapa Panutanmu?

Selanjutnya, soalan psikologi kesembilan yang bisa digunakan untuk mengetahui personality seseorang adalah panutan atau role model. Jawaban yang diucapkan seseorang akan membantumu menganalisa karakter dambaannya.

Cerminan ambisi dan aspirasi karier seseorang juga bisa diketahui lewat soal satu ini. Sebagai contoh, bila panutannya Warren Buffett, besar kemungkinan, orang tersebut kelak ingin menjadi investor atau seseorang dengan financial freedom.

10. Bagaimana Caramu Menunjukkan Simpati kepada Orang Lain?

Di urutan kesepuluh, ada pertanyaan yang bertujuan mengetahui cara responden berhubungan dengan orang lain. Tipe soal ini cocok sekali ditanyakan kepada orang yang ingin bekerja di bidang sosial atau kemanusiaan. Kamu bisa mengetahui kapasitas empati seseorang dari tanggapannya atas soal ini.

11. Bagaimana Caramu Mengelola Stres?

Melempar pertanyaan di atas berarti menyelami sisi paling manusiawi seseorang. Jawaban yang dilontarkan akan memberikan detikers lanskap luas bagaimana cara seseorang menghadapi tekanan, mengelola emosi, dan menjaga keseimbangan dalam hidup.

Secara garis besar, jawaban yang muncul terbagi dua. Pertama, mengatasi stres dengan kegiatan relaksasi, seperti olahraga, meditasi, dan menulis jurnal. Kedua, mengatasi stres dengan cara kabur dari masalah dan memendamnya sendiri.

12. Apa Hal Paling Berani yang Pernah Kamu Lakukan?

Di urutan kedua belas, ada pertanyaan untuk menelaah definisi keberanian yang mungkin berbeda bagi setiap orang. Sebagian orang mungkin mengartikan keberanian sebagai tekad melawan bullying. Lainnya mendefinisikannya sebagai keberanian berhenti dari pekerjaan demi mengejar mimpi.

Pertanyaan di atas akan membantumu mengungkap nilai-nilai, keberanian, dan rasa takut seseorang. Perlu diingat, keberanian bisa jadi berbeda-beda setiap orang. Oleh karena itu, perspektif responden harus dihargai.

Sebagai catatan, beberapa pertanyaan di atas mungkin sensitif untuk sebagian orang. Jadi, sebelum menanyakannya, detikers perlu mempertimbangkan situasi terlebih dahulu. Semoga bermanfaat!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads