Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 6 Agustus 2025 merupakan Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya; dengan orang kudus Santo Herman(us), Pengaku Iman; dan warna liturgi putih.
Mengangkat tema tentang pengalaman rohani, mari simak renungan Katolik hari Rabu, 6 Agustus 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Agus Kanis CS. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Katolik Hari Ini Rabu, 6 Agustus 2025
Bacaan Hari Ini
Dan. 7:9-10,13-14 (atau 2Ptr. 1:16-19);
- Dan 7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
- Dan 7:10 suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.
- Dan 7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
- Dan 7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
Mzm. 97:1-2,5-6,9;
- Mzm 97:1 TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita!
- Mzm 97:2 Awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
- Mzm 97:5 Gunung-gunung luluh seperti lilin di hadapan TUHAN, di hadapan Tuhan seluruh bumi.
- Mzm 97:6 Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
- Mzm 97:9 Sebab Engkaulah, ya TUHAN, Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala allah.
Luk. 9:28b-36.
- Luk 9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
- Luk 9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
- Luk 9:30 Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.
- Luk 9:31 Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.
- Luk 9:32 Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu.
- Luk 9:33 Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.
- Luk 9:34 Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka.
- Luk 9:35 Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia."
- Luk 9:36 Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Dan murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa itu mereka tidak menceriterakan kepada siapapun apa yang telah mereka lihat itu.
BcO 2Kor. 3:7-4:6
- 2Kor 3:7 Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
- 2Kor 3:8 betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!
- 2Kor 3:9 Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran.
- 2Kor 3:10 Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti.
- 2Kor 3:11 Sebab, jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai kemuliaan.
- 2Kor 3:12 Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian,
- 2Kor 3:13 tidak seperti Musa, yang menyelubungi mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu.
- 2Kor 3:14 Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
- 2Kor 3:15 Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.
- 2Kor 3:16 Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.
- 2Kor 3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
- 2Kor 3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
- 2Kor 4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
- 2Kor 4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
- 2Kor 4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
- 2Kor 4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
- 2Kor 4:5 Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.
- 2Kor 4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
Renungan Hari Ini
Hari ini Gereja merayakan Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya. Dalam bacaan Injil hari ini, kita menyaksikan peristiwa luar biasa: Di atas gunung, Yesus menampakkan kemuliaan-Nya di hadapan tiga murid terdekat-Nya, yakni Petrus, Yohanes, dan Yakobus.
Wajah-Nya berubah, pakaian-Nya menjadi putih berkilauan, dan Ia berbicara dengan Musa dan Elia. Peristiwa ini bukanlah sekadar pertunjukan ilahi, melainkan pewahyuan siapa Yesus sebenarnya. Dia adalah Anak Allah yang akan menggenapi misi keselamatan Allah di dunia.
Petrus yang terpesona oleh kemuliaan Yesus ingin tinggal dalam momen indah dan luar biasa itu untuk selamanya. Akan tetapi, di tengah euforia spiritual tersebut, terdengarlah sebuah suara, "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia!" Suara ini merupakan sebuah panggilan bagi para murid dan bagi kita semua untuk tidak hanya mengagumi Yesus dalam kemuliaan-Nya, tetapi juga sungguh-sungguh mendengarkan dan mengikuti-Nya.
Penginjil Lukas mencatat bahwa peristiwa ini terjadi saat Yesus sedang berdoa. Di satu sisi, hal ini mengajarkan kita bahwa dalam keheningan dan kedekatan dengan Allah, kita dapat mengalami pengalaman rohani yang mendalam.
Doa bukan sekadar permohonan, melainkan perjumpaan yang mengubah. Dalam doa, kita pun bisa melihat kemuliaan Tuhan yang hadir dalam hidup kita, bahkan di tengah kesulitan. Setiap momen kedekatan dengan Tuhan dapat mengubah hati kita.
Di sisi lain, dalam hidup sehari-hari, kita semua mengalami "gunung" dan "lembah", yakni saat-saat penuh terang dan saat-saat gelap. Peristiwa transfigurasi terjadi tidak lama setelah Yesus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa Ia akan menderita dan mati.
Karena itu, pesta yang kita rayakan hari ini mengingatkan kita bahwa kemuliaan Allah hadir dalam keduanya. Kita diajak untuk tidak hanya mencari pengalaman rohani yang menyenangkan, tetapi juga setia dalam penderitaan, percaya bahwa Tuhan menyertai.
Setiap pengalaman rohani yang kita miliki mestinya tidak hanya untuk dinikmati sendiri. Yesus mengajak para murid untuk turun gunung, kembali ke dunia nyata, ke dalam pelayanan dan penderitaan.
Pengalaman rohani yang mendalam seharusnya mendorong kita untuk lebih setia kepada tugas dan tanggung jawab di tengah dunia. Kita tidak dipanggil untuk tinggal di zona nyaman, tetapi untuk membawa terang Kristus ke dalam dunia yang terluka.
Kita diajak untuk mendengarkan Dia, artinya untuk hidup menurut sabda-Nya, bukan hanya ketika kita berada di "gunung" (ketika sedang bergembira), melainkan juga saat berada di "lembah" (ketika dalam pergumulan). Kita dipanggil untuk menjadi murid yang mendengarkan.
Mendengarkan Yesus berarti membuka hati terhadap sabda-Nya, membiarkan diri dibentuk oleh kasih-Nya, dan berani melangkah dalam iman meski jalannya terasa berat. Semoga kita mau dibentuk oleh sabda-Nya dan mampu untuk terus bertumbuh dalam iman, serta menjadi saksi kemuliaan Kristus di tengah dunia.
Doa Penutup
Allah yang mahaluhur, ketika Yesus menampakkan kemuliaan-Nya di atas gunung, Engkau mengukuhkan rahasia-rahasia iman dengan kesaksian para nabi.
Kaunyatakan pula pengangkatan umat manusia menjadi putra-Mu. Semoga kami mendengarkan suara Putra-Mu yang tercinta, supaya layak menjadi sewaris dengan-Nya. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik hari Rabu, 6 Agustus 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.
(sto/dil)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030