Menanam pohon di pekarangan memang bisa membuat rumah terasa lebih sejuk dan asri. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa ada beberapa jenis tanaman yang merusak pondasi rumah secara perlahan. Akar yang tumbuh tanpa kendali bisa masuk ke celah bangunan, mendorong struktur, hingga menyebabkan keretakan yang sulit diperbaiki.
Jika sudah terlanjur merusak pondasi, kerugiannya tidak main-main. Biaya perbaikan pondasi bisa sangat mahal, belum lagi risiko lain seperti dinding retak atau saluran air yang bocor. Karena itu, penting sekali memahami jenis tanaman apa saja yang sebaiknya dihindari dekat bangunan.
Agar rumah tetap aman dan nyaman, simak daftar lengkap tanaman berakar kuat yang berpotensi merusak pondasi berikut ini. Jangan sampai pilihan tanaman yang salah justru membuat bangunan rumah menjadi tidak stabil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanaman yang Merusak Pondasi Rumah
Berdasarkan laporan dalam penelitian ilmiah berjudul Risk Assessment of Various Trees Grown in the Inner Part of First Zone to the Preservation of the Borobudur Temple oleh Destario Metusala dkk serta The Suitability Assessment of the Tree Species in the Urban Parks and Urban Forest in Kediri City, East Java, Indonesia oleh Whisnu Febry Afrianto dkk, berikut ini adalah sejumlah tanaman yang bisa merusak pondasi bangunan.
1. Beringin
Kalau kamu pernah melihat trotoar retak dan terangkat di sekitar pohon rindang, bisa jadi itu karena beringin. Tanaman ini punya sistem akar yang luar biasa kuat, tumbuh menyamping dan menembus permukaan keras dengan mudah. Di lingkungan padat seperti kawasan perumahan, akar beringin ini sering jadi masalah serius karena bisa masuk ke bawah pondasi dan menyebabkan retakan struktural.
Meskipun tampak megah dan meneduhkan, beringin termasuk jenis pohon yang sebaiknya dihindari untuk ditanam dekat rumah. Kalaupun tetap ingin menanamnya, pastikan jaraknya cukup jauh dari bangunan utama dan gunakan penghalang akar. Ini penting untuk menjaga rumah tetap aman dari kerusakan jangka panjang akibat tekanan akar bawah tanah.
2. Karet Kebo
Sekilas, tanaman karet kebo memang mirip tanaman hias indoor, apalagi saat masih kecil. Tapi ketika tumbuh bebas di luar ruangan, karet kebo berubah jadi ancaman serius untuk bangunan di sekitarnya. Akarnya menyebar ke segala arah dan bisa tumbuh sangat panjang. Tak jarang, akar ini menyelinap ke saluran air atau mengangkat jalur paving tanpa disadari.
Sudah banyak kasus pohon ini merusak struktur di sekitar rumah, baik lantai, tembok, maupun pipa. Kalau kamu tetap ingin menanamnya, pastikan lokasi tanam jauh dari dinding atau saluran bawah tanah. Mengontrol pertumbuhannya sejak awal sangat penting agar tidak menjadi masalah besar di masa depan.
3. Ketapang
Berbeda dengan pohon lainnya, ketapang sering terlihat bersahabat karena bentuk daunnya yang lebar dan tajuknya yang teduh. Tapi jangan tertipu tampilannya. Ketapang punya sistem akar yang menyebar mendatar, membuatnya rentan merusak permukaan keras seperti lantai beton atau paving halaman.
Risiko kerusakan akan semakin besar jika pohon ini ditanam di atas pondasi dangkal atau dekat dengan struktur permanen. Di kawasan konservasi pun, ketapang sudah dikategorikan sebagai jenis pohon yang perlu diawasi. Jika tetap ingin memanfaatkan keteduhannya, sediakan ruang tanam yang cukup jauh dari bangunan utama.
4. Kenari
Tidak semua pohon berbuah cocok ditanam di halaman rumah, kenari adalah salah satunya. Meski bermanfaat dari sisi ekonomi dan pangan, akar kenari cenderung tumbuh besar dan melebar. Kondisi ini jadi perhatian serius, terutama di kawasan konservasi bersejarah yang membutuhkan kestabilan struktur.
Beberapa pengamatan mencatat bahwa kenari dapat menekan dan menggeser susunan batu di tanah, yang dalam jangka panjang tentu merusak pondasi rumah. Kalau kamu punya lahan luas, mungkin masih bisa dipertimbangkan. Tapi untuk halaman sempit, lebih baik cari alternatif lain yang lebih bersahabat dengan bangunan.
5. Mahoni
Sebagian besar orang mengenal mahoni sebagai pohon yang menghasilkan kayu berkualitas. Tapi di luar itu, sistem akar mahoni bisa jadi tantangan tersendiri. Ia tumbuh menyamping dalam radius cukup jauh dan memiliki kekuatan yang cukup besar untuk memengaruhi struktur bangunan di dekatnya.
Dalam penelitian konservasi, mahoni diklasifikasikan sebagai pohon dengan potensi kerusakan sedang hingga tinggi. Imbasnya memang tidak separah beringin atau bodhi, tetapi tetap butuh perhatian. Bila ingin menanam mahoni sebagai peneduh, pastikan jaraknya dari bangunan minimal 5 hingga 10 meter.
6. Jati
Pohon jati sering jadi pilihan utama dalam industri kayu karena kekuatannya. Namun, tak banyak yang menyadari bahwa akar jati juga memiliki kekuatan dorong yang signifikan. Meski pertumbuhan akarnya cenderung ke bawah, akar lateralnya tetap bisa menyebar cukup jauh dan memberi tekanan pada struktur yang berada dalam radiusnya.
Kondisi ini akan menjadi persoalan jika jati ditanam di area sempit atau dekat bangunan. Di beberapa situs sejarah, jati termasuk dalam daftar pohon yang perlu dikendalikan karena berpotensi merusak pondasi dan jalur bawah tanah. Untuk pekarangan rumah, sebaiknya tanam jati hanya jika lahannya benar-benar luas dan stabil.
7. Flamboyan
Kalau kamu mencari pohon berbunga mencolok dan tajuk lebar, flamboyan pasti masuk daftar. Sayangnya, keindahan ini datang dengan risiko tersembunyi. Akar flamboyan tumbuh melebar di dekat permukaan tanah dan sangat aktif mencari celah, terutama pada area dengan pondasi dangkal atau permukaan keras seperti trotoar dan lantai semen.
Di lapangan, flamboyan sering dilaporkan menyebabkan kerusakan pada pelataran dan paving block. Oleh karena itu, meski estetikanya tinggi, tanaman ini tidak cocok ditanam terlalu dekat rumah atau bangunan penting. Jarak tanam yang aman akan sangat menentukan apakah flamboyan bisa jadi peneduh ideal atau justru ancaman tersembunyi.
8. Trembesi
Pohon besar yang satu ini sering terlihat di tepi jalan besar atau taman kota. Trembesi memang dikenal karena kemampuannya menyerap karbon tinggi dan memberi keteduhan luar biasa. Namun, di balik keunggulan itu, ada sistem akar menyebar luas yang bisa berdampak jika ditanam di lokasi yang salah.
Akar trembesi sering kali menyeruak ke permukaan dan mengangkat struktur keras seperti jalan setapak atau dinding batas. Bahkan dalam radius beberapa meter dari batang, gangguan sudah bisa dirasakan. Jadi meski pohon ini sangat bermanfaat untuk lingkungan, pastikan lokasi tanamnya jauh dari bangunan, saluran air, atau jalur pipa bawah tanah.
9. Mangga
Banyak orang menanam pohon mangga untuk menikmati buahnya. Namun tak semua menyadari bahwa pohon ini punya akar yang kuat dan bisa menjalar jauh dari batang utama. Akarnya mampu mencari air dengan cara menembus tanah keras, bahkan masuk ke celah pondasi bangunan jika berada dalam jangkauan.
Akar mangga dapat menyebabkan retakan ringan pada lantai semen dan saluran air yang bocor. Ini jadi peringatan bahwa penanaman mangga harus mempertimbangkan jarak aman dari rumah. Jika halaman rumah cukup luas, tanamlah di sisi paling jauh atau lengkapi dengan penghalang akar agar tetap terkendali.
10. Sirsak
Jangan tertipu oleh ukurannya yang tidak terlalu besar. Sirsak memang bukan pohon besar, tetapi bukan berarti akarnya tidak berbahaya. Akar tanaman ini termasuk jenis yang dangkal namun menyebar agresif. Dalam beberapa kasus, terutama di tanah yang padat, akar sirsak mampu merusak lantai atau mengangkat struktur ringan seperti paving.
Karena ukuran pohonnya relatif kecil, banyak orang menanam sirsak tanpa memperhitungkan jaraknya dengan bangunan. Padahal, pada kondisi tertentu, akarnya bisa tumbuh ke arah dinding atau saluran air, terutama jika dibiarkan bertahun-tahun. Jika ingin menanamnya, pastikan lokasi tanam tidak bersinggungan langsung dengan struktur bangunan.
11. Nangka
Nangka adalah pohon buah tropis yang digemari banyak orang karena buahnya besar dan manis. Tapi siapa sangka, pohon ini juga memiliki akar yang sangat kuat dan cenderung menyebar luas. Di permukiman padat, akar nangka bisa menjadi penyebab keretakan pada lantai semen, tembok batas, hingga gangguan pada pipa air.
Meskipun tidak seagresif beringin atau trembesi, kekuatan akarnya tetap perlu diperhatikan. Apalagi jika ditanam terlalu dekat dengan bangunan. Sebaiknya berikan jarak tanam minimal lima meter atau lebih tergantung usia dan ukuran pohon. Dengan begitu, kamu bisa tetap menikmati buahnya tanpa harus khawatir soal kerusakan struktur rumah.
Nah, itulah tadi sejumlah tanaman yang merusak pondasi rumah dan sebaiknya tidak ditanam sembarangan. Semoga bermanfaat!
(par/dil)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030