Tanggal 30 Juli 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Hari Ikrar Gerakan Pramuka

Tanggal 30 Juli 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Hari Ikrar Gerakan Pramuka

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Rabu, 30 Jul 2025 08:53 WIB
ilustrasi Pramuka
Ilustrasi pramuka. Foto: Unsplash @warungkangabuy1970
Jogja -

Hampir setiap hari, terdapat hari penting yang diperingati di berbagai belahan dunia. Pada 30 Juli 2025, masyarakat di berbagai penjuru dunia merayakan Hari Persahabatan Internasional. Sementara itu, di Indonesia terdapat perayaan Hari Ikrar Gerakan Pramuka. Namun, tidak hanya itu, masih ada sejumlah hari besar internasional yang turut diperingati pada tanggal tersebut.

Menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 30 Juli 2025 adalah hari Rabu dalam penanggalan Masehi. Kemudian dalam Kalender Jawa, jatuh pada hari pasaran Rabu Pon, 4 Sapar 1959 (Dal). Sedangkan dalam penanggalan Hijriah, hari tersebut bertepatan dengan 5 Safar 1447 H.

Lantas, tanggal 30 Juli 2025 memperingati hari apa? Berikut adalah beberapa hari penting nasional dan internasional yang diperingati hari ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanggal 30 Juli 2025 Memperingati Hari Apa?

Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 30 Juli 2025 seperti Hari Persahabatan Internasional hingga Hari Ikrar Gerakan Pramuka. Mari cermati penjelasan lengkapnya!

ADVERTISEMENT

1. Hari Persahabatan Internasional

Hari Persahabatan Internasional dirayakan setiap tanggal 30 Juli dan disambut secara luas oleh masyarakat dunia. Peringatan ini diprakarsai oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membangun solidaritas antarmanusia tanpa batas wilayah, latar belakang, maupun budaya. Tujuannya adalah menciptakan iklim saling memahami dan menghormati di tengah perbedaan.

Bentuk perayaannya bisa sangat sederhana. Banyak orang memanfaatkan hari ini untuk menjalin kembali komunikasi dengan teman lama. Sebagian lainnya memilih untuk berbagi waktu dengan sahabat baru yang berasal dari komunitas berbeda. Tak sedikit pula yang mengadakan acara kecil bersama teman lintas budaya untuk membangun koneksi yang lebih dalam.

Dalam sejarahnya, Hari Persahabatan bermula sebagai promosi kartu ucapan pada 1919, lalu sempat meredup. Setelah itu, PBB menghidupkannya kembali pada 2011 sebagai langkah nyata untuk menciptakan perdamaian dan meruntuhkan prasangka antarbangsa.

2. Hari Anti Perdagangan Manusia

Tanggal ini juga menjadi momen penting untuk memperingati Hari Anti Perdagangan Manusia. Dunia memanfaatkan kesempatan ini untuk menyuarakan keprihatinan terhadap bentuk perbudakan modern yang hingga kini masih terus berlangsung. Isu ini menyentuh hampir seluruh negara tanpa terkecuali dan banyak korban berasal dari kelompok rentan seperti perempuan dan anak-anak.

Fakta yang menyedihkan datang dari data Organisasi Buruh Internasional yang menyebutkan ada lebih dari 40 juta korban perdagangan manusia di dunia. Mereka mengalami eksploitasi dalam bentuk kerja paksa atau kekerasan seksual. Di balik jaringan kejahatan ini ada pelaku yang menggunakan tipu daya, ancaman, bahkan kekerasan fisik dan mental terhadap para korbannya. Banyak dari mereka dijebak dengan janji pekerjaan atau kehidupan yang lebih baik lalu dipisahkan dari keluarga dan dunia luar.

Di Amerika Serikat saja, angka korban bisa mencapai lebih dari 17.000 orang setiap tahun. Untuk merespons hal ini, masyarakat diajak mengenali tanda-tanda perdagangan manusia dan melaporkannya jika mencurigai ada seseorang yang terjebak dalam situasi tersebut. Tagar seperti #EndHumanTrafficking dan kampanye daring maupun luring menjadi salah satu cara memperluas informasi. Tidak hanya lembaga pemerintah, komunitas lokal juga turut berperan dalam pencegahan dan perlindungan korban.

3. Hari Snorkeling Sedunia

Sementara itu, para pencinta dunia bahari turut merayakan Hari Snorkeling Sedunia yang jatuh pada tanggal 30 Juli. Aktivitas menyelam ringan ini tak memerlukan pelatihan khusus dan menjadi favorit wisatawan di wilayah tropis. Dengan hanya memakai masker, snorkel, dan kaki katak, siapa pun bisa menikmati keindahan dunia bawah laut secara langsung.

Meski tampak modern, praktik bernapas melalui tabung sederhana sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Catatan sejarah menunjukkan bahwa petani spons di Pulau Kreta menggunakan batang berongga untuk menyelam. Bahkan Aristoteles pernah menggambarkan alat bantu napas yang mirip belalai gajah. Seiring waktu, penemuan-penemuan ini berkembang menjadi alat snorkeling yang dikenal saat ini.

Tahun 1932 menjadi penanda penting karena pada tanggal itu, Joseph L Belcher mengajukan paten alat pernapasan air. Tanggal tersebut kemudian dipilih sebagai peringatan Hari Snorkeling Sedunia. Di beberapa negara, komunitas snorkeling mengadakan kegiatan seperti penyelaman massal, bersih-bersih pantai, dan edukasi kelautan. Mereka mengajak publik untuk menikmati keindahan laut sekaligus turut menjaganya.

4. Hari Ikrar Gerakan Pramuka

Di Indonesia, tanggal 30 Juli dikenang sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka. Dikutip dari laman resmi Pramuka DIY, tepat pada hari itu di tahun 1961, seluruh organisasi kepanduan yang ada saat itu sepakat untuk melebur menjadi satu. Ikrar tersebut diucapkan bersama di Istora Senayan, Jakarta dan menandai lahirnya Gerakan Pramuka Indonesia sebagai wadah tunggal bagi pendidikan kepanduan.

Semangat ikrar ini menjadi titik balik penting dalam sejarah kepramukaan nasional. Para tokoh kepanduan kala itu menyadari perlunya persatuan untuk membentuk generasi muda yang berkarakter dan siap mengabdi bagi bangsa. Sebelum peleburan ini, ada banyak organisasi kepanduan dengan latar belakang berbeda seperti Javaansche Padvinder Organisatie, Pandu Rakyat Indonesia, dan Persatuan Kepanduan Indonesia.

Walau tidak setenar Hari Pramuka yang jatuh pada 14 Agustus, Hari Ikrar Gerakan Pramuka tetap dianggap istimewa. Ini menjadi pengingat bahwa persatuan dan keikhlasan untuk mengabdi adalah pondasi utama dalam mendidik tunas-tunas muda. Nilai-nilai itulah yang hingga kini terus dijaga oleh para anggota Gerakan Pramuka di seluruh Indonesia. Momentum ini juga memberi makna tersendiri bagi mereka yang menjadikan Pramuka sebagai bagian dari identitas dan panggilan hidup.

Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada 30 Juli 2025. Semoga bermanfaat, detikers!




(par/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads