KSAU Pimpin Upacara Mengenang Gugurnya 3 Prajurit TNI AU di Jogja

KSAU Pimpin Upacara Mengenang Gugurnya 3 Prajurit TNI AU di Jogja

Adji G Rinepta - detikJogja
Selasa, 29 Jul 2025 12:14 WIB
Upacara Peringatan ke-78 Hari Bakti TNI AU yang digelar di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, Selasa (29/7/2025).
Upacara Peringatan ke-78 Hari Bakti TNI AU yang digelar di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, Selasa (29/7/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono hadir dalam Upacara Peringatan ke-78 Hari Bakti TNI AU yang digelar di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, hari ini. Dalam upacara tersebut mereka mengenang peristiwa gugurnya tiga prajurit dalam serangan Belanda 78 tahun silam.

"Hari ini Angkatan Udara mengenang peristiwa heroik 78 tahun yang lalu, dimana para pendahulu Angkatan Udara melakukan operasi udara penyerangan-pengeboman ke tangsi militer Belanda di tiga kota, Semarang, Salatiga, dan Ambarawa," kata Tonny usai upacara, Selasa (29/7/2025).

Adalah Komodor Muda Udara Agustinus Adisutjipto, Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I Adi Soemarmo, tiga tokoh perintis AURI yang gugur dalam penyerangan tangsi Belanda di tiga kota, Semarang, Salatiga, dan Ambarawa pada 29 Juli 1947.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Hari Bakti TNI AU dimulai dari peristiwa ketika Belanda mengingkari perjanjian Linggarjati pada 21 Juli 1947 dengan Agresi Belanda I. Peristiwa itu mengakibatkan pangkalan-pangkalan TNI AU hancur sehingga memicu kemarahan para prajurit.

ADVERTISEMENT

Akibat peristiwa itu, pada tanggal 29 Juli 1947 dini hari, para prajurit di Pangkalan Udara Maguwo pun menyerang tangsi-tangsi Belanda dan melakukan pengeboman di tiga kota menggunakan pesawat Chureng. Setelahnya pada pukul 6.00 pagi, pasukan kembali di Pangkalan Udara Maguwo.

Sore harinya, pesawat P-40 Kittyhawk Belanda melakukan serangan balik dengan berondongan peluru. Belanda saat itu menyasar pesawat Dakota VT-CLA yang membawa obat-obatan dari Palang Merah Malaya kepada Palang Merah Indonesia.

Akibatnya penyerangan yang dilakukan Belanda, pesawat Dakota VT-CLA pun oleng dan jatuh di Desa Ngoto, 3 KM sebelah selatan Yogyakarta. Beberapa prajurit gugur dalam insiden tersebut sehingga menimbulkan kedukaan mendalam di kalangan TNI AU.

"Gugur tiga orang pahlawan angkatan udara, yaitu Bapak Agustinus Adisutjipto, Bapak Adi Soemarmo, dan Bapak Abdurrahman Saleh," kata Tonny.

Dalam peringatan tersebut, TNI AU juga melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangkaian kegiatan ini. Seperti kegiatan sosial, ziarah, hingga napak tilas di jalur penerbangan yang dilalui para pahlawan dalam peristiwa 78 tahun silam.

"Kami melaksanakan Bakti masyarakat, yaitu merenovasi beberapa fasilitas umum di Pandeglang. Kemudian pengobatan massal dan pembagian sembako untuk 2.850 penerima manfaat di Pandeglang," urai Tonny.

"Kemarin kami sudah melaksanakan ziarah di taman makam pahlawan dan juga tirakatan. Kemudian tadi pagi ada sambung rasa berupa wejangan dari senior kepada juniornya di AAU. Tadi pagi juga sudah dilaksanakan napak tilas penerbangan yang dulu dilaksanakan pendahulu kita di tiga kota, Semarang, Salatiga, dan Ambarawa," pungkasnya.




(ahr/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads