Telepon kantor di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kulon Progo tak pernah berhenti berdering. Bukan panggilan darurat, melainkan teror dari orang tak bertanggung jawab.
Tentu saja teror ini membuat resah para pegawai dan relawan yang tiap hari berkumpul di markas demi tugas kemanusiaan. Gangguan ini sudah berjalan sebulan terakhir ini.
Teror telepon gelap itu menjadi salah satu berita yang banyak diakses pembaca detikJogja dalam sepekan terakhir ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PSIM Jogja Gelar Launching Tim Pekan Depan |
"Itu awalnya berlangsung sebulan. Tapi Akhir-akhir ini intens banget, nah itu sangat-sangat mengganggu, berdering terus," kata Humas PMI Kulon Progo, Wisnu Rangga saat dimintai konfirmasi detikJogja, Rabu (23/7/2025).
Menurutnya, peneror selalu menelepon markas PMI setiap beberapa menit sekali. Suara orang yang menelepon juga berganti-ganti. Pada intinya, penelepon menagih utang kepada seseorang yang bernama SV. Diduga penelepon merupakan debt collector pinjaman online atau pinjol.
"Setiap tujuh menit sekali, 10 menit sekali. Intinya nagih kepada seseorang bernama SV," ucapnya.
Padahal lanjut Rangga, tidak ada petugas maupun relawan PMI yang bernama SV.
"Bukan (petugas), relawan juga bukan. Itu kami ketahui setelah mengecek database kami," ujarnya.
Repotnya, telepon yang diteror merupakan telepon kantor yang tidak bisa menampilkan nomor yang menghubungi.
"Dan nomornya itu ganti terus, orang-orangnya juga ganti. Nah masalahnya kalau nomor lewat telpon kabel kan nggak ditampilkan ya, jadinya kami bingung," imbuhnya.
Dilaporkan ke Polisi
Palang Merah Indonesia (PMI) Kulon Progo akhirnya membuat aduan ke polisi menyusul teror penelpon misterius yang menyasar nomor kedaruratan markas PMI. Penelpon yang mengaku sebagai penagih pinjaman online (Pinjol) itu sudah beraksi sejak sebulan terakhir.
"Terima kasih supportnya, hari ini saya dan pak kepala markas sudah membuat aduan resmi ke pihak penyedia telekomunikasi sama ke SPKT Polres Kulon Progo," ujar Humas PMI Kulon Progo, Wisnu Rangga saat dimintai konfirmasi detikJogja lewat pesan singkat, Jumat (25/7/2025).
Rangga mengatakan hingga kini pihaknya masih mendapat teror telepon misterius tersebut. Namun demikian, intensitasnya disebut berkurang dibandingkan hari-hari sebelumnya.
"Masih tapi intensitasnya sudah mulai menurun," ucapnya
(ahr/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu