Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia disebut Negara Konoha oleh warganet di media sosial. Istilah ini bukan sekadar lelucon biasa, melainkan bentuk sindiran yang kreatif dan penuh makna terhadap situasi sosial-politik yang terjadi di Tanah Air. Namun, apa sebenarnya makna di balik sebutan ini?
Dikutip dari laman Sportskeeda, Konoha atau Konohagakure (Hidden Leaf Village), adalah desa shinobi pertama dalam dunia Naruto yang terletak di Negara Api (Land of Fire). Desa ini didirikan oleh Hashirama Senju dan Madara Uchiha sebagai simbol perdamaian antara dua klan besar, Senju dan Uchiha.
Konoha dipimpin oleh Hokage dan menjadi pusat cerita utama dalam serial Naruto. Selain dikenal sebagai rumah bagi ninja-ninja terkuat dan klan-klan ternama seperti Uchiha dan Hyuga, Konoha juga menyimpan sejarah panjang konflik dan peperangan yang membentuk kekuatan dan karakter desa. Nama 'Konohagakure' sendiri berarti 'Desa Tersembunyi di Daun', mencerminkan letaknya yang tersembunyi di hutan dan filosofi perlindungan terhadap warganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penasaran kenapa Indonesia disebut sebagai 'Negara Konoha'? Yuk, simak penjelasan lengkap berikut ini, detikers!
Kenapa Indonesia Disebut Negara Konoha?
Dikutip dari buku Filling The Gap of Policy and Social: Technology and Management Utilizations tulisan R Slamet Santoso dkk, julukan 'Negara Konoha' untuk Indonesia semakin populer di kalangan warganet, terutama dalam konteks kritik sosial dan politik yang disampaikan melalui media sosial. Istilah ini merujuk pada Konoha, sebuah desa fiksi dalam anime Naruto, yang kemudian digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan situasi kepemimpinan dan sistem pemerintahan di Indonesia secara satir.
Fenomena ini menjadi bagian dari cara masyarakat menyampaikan pendapatnya terhadap isu-isu nasional tanpa secara langsung menyebut 'Indonesia'. Tujuannya adalah demi menghindari potensi jeratan hukum seperti UU ITE.
Salah satu alasan utama mengapa Indonesia dijuluki 'Negara Konoha' adalah karena adanya kemiripan dalam struktur kepemimpinan. Konoha memiliki tujuh pemimpin yang disebut Hokage, sedangkan Indonesia juga telah memiliki tujuh presiden sejak kemerdekaan hingga tahun 2024. Kemiripan angka ini dijadikan bahan candaan dan sindiran, sekaligus sebagai simbol bahwa masyarakat melihat adanya pola-pola tertentu dalam kepemimpinan yang terasa akrab atau berulang, baik dalam anime maupun dalam realitas pemerintahan.
Penggunaan istilah 'Konoha' menjadi representasi atas kondisi sosial-politik di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan penegakan hukum, transparansi, dan keadilan. Banyak konten satire yang menggunakan Konoha sebagai pengganti kata 'Indonesia' untuk menyoroti keputusan-keputusan kontroversial yang dinilai publik tidak adil. Dengan menyamarkan Indonesia sebagai 'Konoha', warganet bisa lebih leluasa menyuarakan kritik tanpa langsung menyinggung negara atau institusi secara eksplisit.
Fenomena ini mencerminkan bagaimana kreativitas digital dan budaya pop digunakan sebagai sarana kritik yang cerdas sekaligus aman. Istilah seperti 'Negara Konoha' menjadi simbol baru dalam percakapan politik digital, menunjukkan bahwa masyarakat kini semakin peka, kritis, dan berani mengungkapkan opininya, meski dengan cara yang tidak konvensional.
Persamaan Antara Indonesia dan Konoha
Mengapa Indonesia bisa disamakan dengan Konoha? Ternyata, ada beberapa kemiripan mencolok yang membuat narasi ini semakin relevan. Yuk, simak penjelasan yang dihimpun dari artikel ilmiah berjudul History and Urgency of Indonesian in Konoha tulisan Indah Adhani dkk serta skripsi Politik dan Budaya Populer dalam Pencalonan Prabowo Gibran oleh Saputra Bagus Wibowo berikut ini!
1. Kemiripan Para Pemimpin
Salah satu alasan utama mengapa Indonesia dijuluki sebagai 'Negara Konoha' adalah kemiripan dalam struktur kepemimpinan. Dalam serial Naruto, Desa Konoha dipimpin oleh seorang Hokage. Sampai cerita utama selesai, Konoha telah memiliki tujuh Hokage yang menjabat secara bergantian. Hal ini dinilai mirip dengan sejarah Indonesia, yang juga telah memiliki tujuh presiden sejak merdeka, setidaknya hingga 2024.
Tak hanya jumlah pemimpinnya yang sama, beberapa di antara mereka juga dianggap memiliki karakter yang sejalan. Misalnya, Hiruzen Sarutobi yang merupakan Hokage ketiga dikenal sebagai ninja yang sangat cerdas dan dihormati karena pengetahuannya yang luas serta sikap kepemimpinannya yang bijaksana.
Kemiripan ini sering dikaitkan dengan sosok BJ Habibie, Presiden ketiga Indonesia, yang dikenal karena kejeniusannya dalam bidang teknologi dan sains. Kedua tokoh ini sama-sama memimpin di masa yang penuh tantangan, dan meninggalkan warisan yang kuat dalam bidang pengetahuan dan kebijakan.
2. Memiliki Satu Pemimpin Perempuan
Kemiripan lain terlihat dari kehadiran tokoh pemimpin perempuan yang berada di urutan kelima dalam sejarah masing-masing. Di Konoha, Hokage kelima adalah Tsunade, seorang perempuan yang dikenal kuat, berpengaruh, dan memainkan peran penting dalam membangun kembali desa setelah masa kehancuran. Tsunade juga dikenal karena sikap tegasnya serta pengalamannya sebagai mantan petarung garis depan dan ahli medis yang handal.
Di Indonesia, presiden kelima adalah Megawati Soekarnoputri, yang juga menjadi presiden perempuan pertama. Ia naik ke tampuk kekuasaan setelah masa transisi yang sulit pascareformasi. Kesamaan antara Tsunade dan Megawati terletak pada posisi mereka sebagai perempuan pertama yang memimpin, sekaligus hadir dalam momen penting ketika negara atau desa sedang membutuhkan sosok pemulih dan penjaga stabilitas.
3. Memiliki Kelompok Berpengaruh
Konoha dan Indonesia juga pernah memiliki kelompok-kelompok berpengaruh yang menimbulkan ketegangan dengan pemerintah. Di Indonesia, Partai Komunis Indonesia (PKI) sempat menjadi kekuatan politik yang besar dan memiliki banyak pendukung, tetapi kemudian dianggap sebagai ancaman besar bagi stabilitas negara.
Ketegangan antara PKI dan pemerintah berujung pada tragedi besar dan perubahan arah politik Indonesia secara drastis. Presiden Soeharto adalah sosok yang sangat menentang keberadaan PKI dan memimpin gerakan untuk menumpasnya.
Sementara itu di Konoha, terdapat klan Uchiha yang merupakan salah satu klan tertua dan terkuat di desa tersebut. Namun, klan ini juga dipandang sebagai ancaman potensial oleh para pemimpin desa, terutama oleh Tobirama Senju, Hokage kedua. Kecurigaan dan konflik antara klan Uchiha dan pemerintahan desa berujung pada tragedi yang menyebabkan kehancuran klan tersebut.
4. Kondisi Geografi
Aspek lain yang sering digunakan sebagai pembanding adalah kemiripan geografis antara Indonesia dan Konoha. Desa Konoha digambarkan berada di tengah kawasan hutan yang lebat, dikelilingi oleh pegunungan dan lembah, memberikan kesan alam yang sejuk dan tenang. Ciri geografis ini sangat mirip dengan banyak daerah di Indonesia, terutama wilayah perdesaan atau kawasan yang masih alami.
Salah satu lokasi yang sering disebut menyerupai Konoha adalah Bukit Kelam, yang terletak di Sintang, Kalimantan Barat. Tempat ini merupakan salah satu kawasan alam yang memesona dengan pemandangan yang hampir menyerupai latar belakang desa ninja dalam anime.
Dari bentuk topografinya yang dikelilingi bukit hingga vegetasi lebatnya, banyak orang menganggap bahwa jika Konoha benar-benar ada di dunia nyata, maka tempat itu sangat mungkin berada di Indonesia. Kemiripan visual ini menambah kesan kuat dalam narasi satir yang digunakan masyarakat.
5. Prabowo + Gibran = Sasuke + Boruto
Relasi antara Boruto dan Sasuke menjadi simbol menarik dalam menggambarkan dinamika antara generasi muda dan tokoh senior yang membimbing. Boruto merepresentasikan karakter yang muda yang berusaha keluar dari bayang-bayang generasi sebelumnya, sekaligus belajar dari pengalaman dan nilai-nilai para pendahulunya.
Sementara itu, Sasuke hadir sebagai figur mentor yang matang, penuh strategi, dan berpendirian kuat. Ia bukan hanya pembimbing teknis, tetapi juga simbol kebijaksanaan yang menemani proses pertumbuhan Boruto sebagai individu dan calon pemimpin generasi baru. Kombinasi karakter ini membentuk narasi yang kaya akan nilai moral, loyalitas, dan kesinambungan generasi.
Menariknya, pola relasi ini sering digunakan dalam berbagai konteks sosial untuk menggambarkan kolaborasi antara pemikiran baru dan pengalaman lama. Karakteristik Boruto dan Sasuke dapat dilihat sebagai metafora dari sinergi antara kreativitas generasi muda dan kedewasaan generasi sebelumnya, yang bersama-sama membentuk arah masa depan.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai penyebab Indonesia disebut sebagai Negara Konoha. Semoga bermanfaat!
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu