Internet dan media sosial selalu menghadirkan kosakata baru yang cepat menyebar dan digunakan dalam percakapan sehari-hari. Salah satu istilah yang belakangan ini ramai digunakan adalah 'yapping'. Sebelum menggunakannya, kita perlu memahami apa itu yapping.
Awalnya, kemunculan istilah 'yapping' dipakai untuk menyindir seseorang yang terlalu banyak bicara tanpa jeda, bahkan sampai mengabaikan lawan bicaranya. Kata 'yap' sendiri berasal dari suara gonggongan anjing kecil yang kerap dianggap nyaring dan mengganggu. Kini, 'yapping' telah mengalami pergeseran makna.
Kalau detikers penasaran dengan arti yapping, sebaiknya jangan lewatkan penjelasan lengkap yang dihimpun dari Urban Dictionary, Bustle, The Phillipian, dan Know Your Meme berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Yapping?
Istilah yapping awalnya digunakan untuk menggambarkan tindakan berbicara panjang lebar tanpa pertimbangan. Menurut definisi yang tercatat di Urban Dictionary, yapping dilakukan kepada pendengar yang tidak tertarik, sehingga bisa menimbulkan rasa jenuh, gangguan, atau bahkan kejengkelan.
Kata ini berasal dari suara gonggongan anjing kecil yang terdengar cepat, berulang, dan cenderung mengganggu. Oleh karena itu, kata yap sering diasosiasikan dengan ocehan tanpa henti yang tidak banyak membawa makna.
Makna ini juga diangkat dalam laporan dari The Philipian yang menyoroti bahwa meski sering dianggap ringan, menyebut seseorang sedang yapping dapat meremehkan kontribusi mereka dalam diskusi. Terlebih dalam konteks pendidikan, label ini bisa membuat seseorang merasa enggan berbicara atau takut dianggap terlalu banyak bicara meski sebenarnya mereka tengah menyampaikan ide penting. Jadi, secara umum, yapping punya akar makna yang cukup negatif dan bernuansa merendahkan.
Kenapa Istilah Yapping Viral di Media Sosial?
Meski awalnya bernada meremehkan, yapping kini mengalami pergeseran makna yang cukup mencolok, terutama setelah ramai digunakan di TikTok dan X (sebelumnya Twitter). Di internet, istilah ini tidak lagi hanya berarti ocehan yang mengganggu, tetapi mulai dianggap sebagai bentuk ekspresi khas, bahkan lucu dan menyenangkan. Tren ini mirip dengan bagaimana kata-kata seperti zaddy, rizz, hingga cheugy mencuat dan menjadi bagian dari percakapan digital sehari-hari.
Menurut Bustle, kebangkitan istilah yapping sebagai bagian dari kosakata kekinian menunjukkan adanya keinginan dari generasi internet untuk merebut kembali kata-kata yang dulu bernuansa negatif. Sekarang, menyebut diri sendiri sebagai yapper justru menjadi hal yang membanggakan. Ini menunjukkan bahwa seseorang mampu berbicara panjang, terbuka, dan penuh antusiasme, bahkan jika topiknya dianggap sepele.
Lirik lagu BeyoncΓ© dalam album Cowboy Carter juga menyertakan kata yappin', yang mempertegas bahwa istilah ini mulai menembus arus utama budaya populer. Ketika selebritas besar menggunakan istilah yang sama dalam karya mereka, itu menjadi penanda kuat bahwa kata tersebut sudah punya pengaruh cukup besar di ranah budaya digital.
Namun, yapping masih bisa digunakan dalam konteks sindiran. Hal ini membuktikan bahwa persepsi terhadap yapping belum sepenuhnya berubah menjadi positif, tergantung siapa yang bicara, apa yang dibahas, dan audiens seperti apa yang menerimanya.
Contoh Penggunaan Kata Yapping
Istilah yapping tidak hanya dipahami secara harfiah sebagai omelan panjang yang melelahkan. Di media sosial, penggunaannya meluas dan bisa ditemui dalam banyak konteks, baik sebagai candaan, kritik, atau bahkan penanda kepribadian yang unik. Berikut ini beberapa bentuk umum penggunaan kata yapping yang muncul dalam ruang digital.
1. Bentuk Ekspresi Personal
Salah satu penggunaan paling populer dari istilah ini adalah sebagai gambaran seseorang yang senang berbicara tanpa henti. Yapping dipakai untuk menyebut tipe orang yang suka bercerita, berbagi pikiran, atau bahkan sekadar ngobrol tanpa tujuan khusus. Hal ini terlihat dari narasi populer di TikTok tentang pasangan yapper girlfriend dan listener boyfriend.
Dalam banyak video, konsep ini divisualisasikan melalui klip pasangan yang duduk bersama, di mana si perempuan berbicara antusias sementara pasangannya hanya mendengarkan dengan senyum. Frasa seperti 'every yapper gf needs a listener bf' sering dipakai untuk menyertai konten tersebut. Penggunaan semacam ini membuat istilah yapping jadi terasa lebih hangat dan akrab, terutama di kalangan pengguna muda yang aktif berbagi kehidupan mereka secara online.
2. Yapping dalam Hubungan Sosial
Yapping juga muncul dalam konteks relasi pertemanan. Banyak pengguna yang menyebut dirinya sebagai yapper, lalu mengaku senang jika menemukan teman yang juga hobi mengobrol tanpa henti. Salah satu video viral dari pengguna TikTok @lils menggambarkan hal ini, dengan caption 'when I meet a fellow yapper and we can yap for hours on end without running out of things to yap about.'
Komentar dari warganet pun menambah variasi penggunaan istilah ini. Contoh seperti, 'My yapper and I have never finished a conversation. It's just one long inner monologue shared,' menunjukkan bahwa yapping bisa menjadi simbol kedekatan. Obrolan yang tidak kunjung selesai justru dipandang sebagai bentuk koneksi emosional yang kuat.
3. Yapping dalam Budaya Meme dan Lelucon
Di luar percakapan harian, yapping juga banyak dipakai dalam meme dan konten humor. Salah satu contohnya adalah video dari YouTuber dan TikToker Sean Odigie yang membuat prank dengan menyuruh orang berhenti berbicara di tengah-tengah obrolan. Ia memadukan banyak permainan kata berbasis 'yap' untuk menciptakan efek komedi yang kuat.
Konten ini menjadi viral dan memicu tren baru, di mana banyak kreator mulai menyisipkan istilah yapping dalam format lucu atau satir. Beberapa pengguna bahkan mengaitkan istilah ini dengan gaya bicara berlebihan para kreator reaksi, streamer, atau TikToker yang sering dinilai terlalu cerewet.
4. Yapping sebagai Bentuk Kritik
Meski sudah mengalami perubahan makna, yapping tetap bisa digunakan secara negatif. Di kalangan warganet Indonesia, komentar seperti 'udah kak yapping-nya' sering muncul sebagai bentuk sindiran. Biasanya, ini ditujukan kepada seseorang yang dianggap menyampaikan pendapat terlalu panjang, berputar-putar, atau tidak relevan.
Pola komentar seperti ini menunjukkan bahwa yapping belum sepenuhnya diterima secara positif oleh semua kalangan. Dalam konteks ini, kata tersebut masih mengandung nada merendahkan, terutama ketika digunakan untuk membungkam opini yang dianggap tidak sejalan.
Nah, sudah paham apa itu yapping, detikers? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!
(par/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan