Resah Diteror Telepon Penagih Pinjol, PMI Kulon Progo Ngadu ke Polisi

Resah Diteror Telepon Penagih Pinjol, PMI Kulon Progo Ngadu ke Polisi

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Jumat, 25 Jul 2025 14:48 WIB
Kantor PMI Kulon Progo, Rabu (23/7/2025).
Kantor PMI Kulon Progo. (Foto: dok.detikJogja)
Kulon Progo -

Palang Merah Indonesia (PMI) Kulon Progo akhirnya membuat aduan ke polisi menyusul teror penelepon misterius yang menyasar nomor kedaruratan markas PMI. Penelepon yang mengaku sebagai penagih pinjaman online (pinjol) itu sudah beraksi sejak sebulan terakhir.

"Terima kasih supportnya, hari ini saya dan Pak Kepala Markas sudah membuat aduan resmi ke pihak penyedia telekomunikasi sama ke SPKT Polres Kulon Progo," ujar Humas PMI Kulon Progo, Wisnu Rangga, saat dimintai konfirmasi detikJogja lewat pesan singkat, Jumat (25/7/2025).

Rangga mengatakan hingga kini pihaknya masih mendapat teror telepon misterius. Namun, intensitasnya disebut berkurang dibandingkan hari-hari sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih tapi intensitasnya sudah mulai menurun," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya, nomor telepon resmi milik Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kulon Progo diteror orang misterius. Penelepon mengaku sebagai penagih hutang pinjaman online (pinjol) dan hendak menagih seorang wanita berinisial SV.

Humas PMI Kulon Progo, Wisnu Rangga mengatakan teror ini sudah berlangsung sejak sebulan terakhir. "Itu awalnya berlangsung sebulan. Tapi Akhir-akhir ini intens banget, nah itu sangat-sangat mengganggu, berdering terus," ujarnya saat dimintai konfirmasi detikJogja, Rabu (23/7).

"Dan nomornya itu ganti terus, orang-orangnya juga ganti. Nah masalahnya kalau nomor lewat telpon kabel kan enggak ditampilkan ya, jadinya kami bingung," imbuhnya.

Rangga mengatakan penelepon tersebut menghubungi nomor resmi PMI Kulon Progo, 0274773244, secara berulang kali dalam kurun waktu singkat. Dalam aksi tersebut, penelepon mengaku hendak menagih utang pinjol dari seseorang bernama SV.

"Kronologinya nomor PMI Kulon Progo yang 0274773244 itu ditelponi orang, setiap tujuh menit sekali, 10 menit sekali. Intinya nagih kepada seseorang bernama SV," ucapnya.

Padahal lanjut Rangga, tidak ada petugas maupun relawan PMI yang bernama SV.

"Bukan (petugas), relawan juga bukan. Itu kami ketahui setelah mengecek data base kami," ujarnya.

Rangga mengatakan kasus semacam ini bukan kali pertama dialami PMI Kulon Progo. Sebelumnya pihaknya pernah menjadi korban prank dari penelepon misterius pada akhir April 2025 lalu.

Namun, ternyata telepon itu bohong alias hoax. Sebab, korban kecelakaan kerja yang dimaksud dalam kondisi sehat.

Atas peristiwa ini, Rangga mengimbau masyarakat agar tidak menyalahgunakan nomor telepon publik. Apalagi untuk kegiatan yang merugikan.

"Bagi masyarakat dimohon tidak menautkan nomor pelayanan publik yang bersifat layanan kedaruratan untuk tujuan yang kurang pas. Contohnya prank, pinjol dan hoax," ucapnya.




(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads