Keluarga Arya Daru Pangayunan, diplomat muda yang tewas misterius di salah satu indekos Jakarta Pusat enggan berkomentar banyak usai kedatangan Komnas HAM. Namun, pihak keluarga Daru mengaku belum mendapat informasi lebih lanjut terkait hasil penyelidikan polisi.
"Kami sangat capek, mohon maaf, kami tidak bisa memberikan info apa-apa," kata mertua Arya Daru, Prof. Basu Swastha Dharmmesta, kepada wartawan di kediamannya, Jalan Munggur, Jomblang, Banguntapan, Bantul, Rabu (23/7/2025).
Basu kembali memohon maaf karena belum bisa memberikan informasi apa-apa. Menurutnya, pihak keluarga Daru masih merasakan capek yang teramat sangat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekali lagi mohon maaf, rasanya capek lahir batin," ujarnya.
Akan tetapi, terkait apakah sudah mendapatkan update terbaru dari hasil penyelidikan polisi, Basu mengaku belum ada.
"Belum ada, sudah hanya itu," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendatangi rumah keluarga Diplomat muda yang tewas dengan wajah terlakban di Jomblang, Banguntapan, Bantul.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendatangi rumah keluarga diplomat muda yang tewas dengan wajah terlakban di Jomblang, Banguntapan, Bantul, Arya Daru Pangayunan atau ADP (38). Komnas HAM meminta keterangan pihak keluarga dari ADP.
Pantauan detikJogja, sekitar pukul 10.00 WIB, Komnas HAM sudah berada di rumah keluarga Almarhum Daru. Pertemuan tersebut bersifat tertutup, bahkan pintu depan dan pagar rumah tertutup rapat dengan satu orang berjaga di teras rumah.
Sekitar tiga jam kemudian, beberapa orang dari Komnas HAM keluar dari rumah keluarga Daru. Mereka kemudian langsung berjalan dengan cepat untuk menuju ke lokasi parkir mobil.
Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, mengatakan kedatangan pihaknya untuk bertemu dengan keluarga Daru. Selain itu, Komnas HAM juga meminta keterangan dari keluarga Daru.
"Ya kami meminta keterangan kepada keluarga korban, gitu aja dulu ya," katanya kepada wartawan sembari berjalan menuju mobil yang terparkir di Jalan Munggur, Jomblang, Banguntapan, Bantul, Rabu (23/7).
(apl/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang