Viral Pemobil Arogan Buka Paksa Water Barrier di Kleringan Jogja

Viral Pemobil Arogan Buka Paksa Water Barrier di Kleringan Jogja

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 11 Jul 2025 17:00 WIB
Kasat Lantas Polresta Jogja, AKP Alvian Hidayat, saat ditemui di Mapolresta Jogja, Jumat (11/7/2025).
Kasat Lantas Polresta Jogja, AKP Alvian Hidayat, saat ditemui di Mapolresta Jogja, Jumat (11/7/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Video rekaman CCTV yang memperlihatkan pemobil menggeser water barrier untuk menutup jalan di simpang Kleringan, Gowongan, Kota Jogja, viral di media sosial. Penggeseran itu dilakukan agar pemobil itu bisa melintasi jalan yang ditutup itu.

Dalam video yang diunggah akun media sosial @merapi_uncover itu memperlihatkan seorang pria keluar dari mobil putihnya yang kemudian menggeser water barrier. Selanjutnya pria itu mengemudikan mobilnya melintasi jalan yang sebelumnya ditutup itu.

"Ada pelaku pembukaan paksa jalan di Kotabaru padahal udah ditutup sama Polantas sebelumnya, orangnya sempet arogan min ngomong kasar sama nendang pembatas jalan, kendaraan plat B tapi nggak keliatan nopolnya, efeknya bikin macet," tulis keterangan dalam unggahan itu dilihat detikJogja, Jumat (12/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat dimintai konfirmasi, Kasat Lantas Polresta Jogja, AKP Alvian Hidayat membenarkan kejadian yang terjadi pada Kamis (11/7) malam tersebut. Ia menegaskan jika tindakan tersebut jelas melanggar peraturan.

"Secara peraturan jelas, itu melanggar karena pada dasarnya kan itu ada dasar aturan kenapa petugas melakukan itu (penutupan jalan)," jelas Alvian saat ditemui di Mapolresta Jogja, Jumat (12/7).

ADVERTISEMENT

"Hal tersebut yang dilakukan oleh salah satu saudara kita dengan mobil, MPV putih. Itu sebetulnya kami sebagai dari Polresta Jogja sangat menyayangkan hal itu dilakukan secara sepihak," sambungnya.

Saat kejadian, jelas Alvian, petugas Sat Lantas Polresta Jogja memang tengah melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan arus menuju Malioboro ke arah Kridosono. Hal ini biasa dilakukan mulai sore hingga malam atau saat arus lalin dirasa sangat padat.

Menurutnya, setelah menutup simpang Kleringan, biasanya memang ada petugas yang berjaga. Namun saat kejadian, petugas sedang diarahkan untuk memantau titik kepadatan lain.

"Kebetulan ini kan masih masa liburan sekolah mungkin kan sampai weekend ini. Jadi dari sore jam-jam 4 sampai sekitar jam 9 itu memang traffic-nya masih tinggi, biasanya kita buka sekitar jam 10 karena sudah melandai," paparnya.

"Anggota kami tidak hanya fokus di satu-dua titik. Jadi ada terbagi di beberapa titik, manakala ada titik yang mungkin sedang kondisinya saat itu tidak tercover ternyata ada perubahan situasi," imbuh Alvian.

Alvian menegaskan pihaknya sudah mencoba melacak keberadaan pemobil tersebut dengan memeriksa beberapa CCTV sekitar lokasi. Namun kendalanya, pemobil itu memasang reflektor pada pelat nomor kendaraannya.

"Yang bersangkutan ini menggunakan pelat nomor yang reflektor, sehingga nomornya sendiri itu tidak bisa terdeteksi oleh CCTV. Kalau dari identifikasi ya MPV Putih, kalau melihat dari CCTV lain itu MPV antara kalau tidak Pajero ya Fortuner," ujar Alvian.

"Sejauh ini masih kita coba lacak dengan CCTV yang ada, tapi beberapa CCTV yang sudah kita lacak sudah mungkin 3-5 CCTV yang terlewati itu masih terkendala karena pelat nomor yang menggunakan reflektor," lanjutnya.

Sesuai peraturan, kata Alvian, pelat nomor kendaraan bermotor wajib terpasang dan terlihat karena pelat merupakan identitas kendaraan. Menurutnya, jika pemobil itu berhasil dilacak, maka akan disanksi tilang.

"Ya nanti akan kami beri tindakan kami undang berikan pemahaman. Intinya ya kami juga situasional tidak semata-mata semua-semua langsung melakukan tilang karena edukasi yang utama," paparnya.

Alvian juga mengimbau masyarakat yang menemukan pelanggaran untuk segera melapor ke hotline 110 atau bisa mengirim pesan ke Instagram resmi Sat Lantas Polresta Jogja.

"Lebih baik sampaikan ke kami melalui saluran yang resmi entah itu 110 atau ke DM Instagram kami kan bisa kalau memang ada penyampaian saran masukan. Apalagi misalkan dilengkapi cuplikan video kondisinya seperti apa, pasti akan langsung direspons," pungkasnya.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads