Cerita Widya Berniat Ngonten Malah Kena Lemparan Batu Saat Naik KA Sancaka

Regional

Cerita Widya Berniat Ngonten Malah Kena Lemparan Batu Saat Naik KA Sancaka

Esti Widiyana - detikJogja
Rabu, 09 Jul 2025 13:00 WIB
Widya Anggraini (30) korban pelemparan batu KA Sancaka jurusan Jogja-Surabaya di kawasan Klaten, Jateng
Widya Anggraini (30) korban pelemparan batu KA Sancaka jurusan Jogja-Surabaya di kawasan Klaten, Jateng. Foto: Esti Widiyana/detikJatim
Jogja -

Dua penumpang Kereta Api (KA) Sancaka jurusan Jogja-Surabaya menjadi korban pelemparan batu di kawasan Klaten. Salah satu korban mengalami luka di tubuh sebelah kanan.

Dilansir detikJatim Selasa (8/7/2025), insiden itu terjadi pada Minggu (6/7). Dua korban bernama Widya Anggraini (30) dan Farah Aqmaria (30), warga Sidoarjo.

Ditemui di kawasan Jalan Tunjungan Surabaya, Widya mengungkapkan kejadian yang membuatnya viral lantaran kondisi wajahnya berdarah. Saat itu, KA Sancaka berangkat dari Jogja pukul 22.25 WIB. Lalu sekitar 20 menit kemudian atau 22.45 WIB, kereta tiba di kawasan Klaten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, Widya menuturkan hendak membuat konten yang menunjukkan dirinya tengah membaca buku sembari mendengarkan musik di samping jendela. Tiba-tiba terjadi pelemparan, membuat kaca berhamburan dan mengenai sisi kanan tubuhnya.

"Kebetulan waktu bikin konten. Ya kaget sih, soalnya tiba-tiba prak gitu. Langsung ke belakang, sama petugas semuanya kumpul, terus aku diarahin ke belakang, diurusin semua dibersihin sama kain. Sampai berdarah-darah. Di leher kemarin keluar darah, terus sini juga," cerita Widya, Selasa (8/7).

ADVERTISEMENT

Ia mengaku tidak memperhatikan jendela. Pasalnya, ia sibuk membaca buku dan mendengarkan musik.

Akibat pelemparan batu, Widya mengalami banyak luka pada wajah sisi kiri, leher, hingga kulit kepala. Mata kirinya juga sempat merah hingga banyak serpihan kaca masuk ke dalam bajunya.

"Lukanya kemarin di wajah sebagian sebelah kiri, leher sama rambut. Serpihan kaca masuk-masuk baju juga. Alhamdulillah kemarin cuma merah aja mata, sudah dibersihin waktu di Solo," ujarnya.

Turun di Solo

Usai terkena serpihan kaca, Widya serta Farah turun di Stasiun Solo dan dilarikan ke Rumah Sakit Triharsi untuk menerima perawatan medis. Semua luka dibersihkan, dan petugas medis membantu mengeluarkan serpihan kaca.

Setelah itu, mereka dipesankan tiket oleh KAI untuk kembali ke Surabaya pada Senin (7/7) dini hari pukul 03.00 WIB. Setiba di Surabaya, pada Selasa, Widya memeriksakan matanya di Rumah Sakit Mata Undaan.

Widya berkata, dirinya sempat trauma karena dilempar batu saat naik KA Sancaka. Namun, ada pelajaran yang ia ambil, yaitu menutup tirai jendela, khususnya saat malam.

"Awalnya ada trauma, tapi kalau kapok naik kereta nggak. Karena lebih nyaman pakai kereta. Pelajarannya kalau malam ditutup saja tirainya," jelasnya.

Sementara dokter mata di RS Undaan Mata, dr Dedik Ipung Setiyawan mengatakan, pemeriksaan untuk Widya aman dan tidak ada kecurigaan kerusakan pada kornea mata.

"Dari kornea tidak ada curiga adanya kerusakan pada mata, terbukti dari hasil pemeriksaan. Lalu untuk Mbak Farah, pada hasil pemeriksaan ada sedikit (luka), tidak dalam," kata dr Dedik.

Berdasarkan informasi yang diterima, pihak Daop 6 Yogyakarta melaporkan ke polisi atas insiden pelemparan batu di KA Sancaka dan terdapat dua korban. Polisi juga masih belum menemukan pelaku.




(apu/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads