- Cara Membersihkan Sampah di Laptop agar Tidak Lemot 1. Kosongkan Recycle Bin 2. Uninstall Aplikasi yang Tidak Terpakai 3. Bersihkan File Sampah dengan Disk Cleanup 4. Aktifkan Storage Sense di Windows 11 5. Hapus Cache Internet 6. Bersihkan Program yang Berjalan Otomatis Saat Startup
- Sampah Sudah Dibersihkan tapi Laptop Masih Lemot? Lakukan Ini! 1. Tambahkan SSD 2. Upgrade RAM 3. Reinstall Sistem Operasi 4. Periksa Malware 5. Cek Sistem Pendingin
Dilansir Crucial, salah satu penyebab umum laptop menjadi lemot adalah karena terlalu banyak file sampah yang menumpuk dan tidak pernah dibersihkan. Seiring waktu, file sementara, cache, log sistem, hingga sisa-sisa program yang sudah dihapus bisa memenuhi ruang penyimpanan dan memperlambat kinerja perangkat. Jika tidak dibersihkan secara rutin, hal ini dapat membuat sistem bekerja lebih keras dari seharusnya, terutama saat membuka aplikasi atau menjalankan proses tertentu.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pembersihan file sampah secara berkala agar performa laptop tetap optimal dan tidak lemot saat digunakan. Tapi, bagaimana cara membersihkannya?
Cara Membersihkan Sampah di Laptop agar Tidak Lemot
Apakah detikers juga memiliki laptop yang lemot? Yuk, simak cara membersihkan laptop yang dikutip dari Business dan Crucial agar kinerjanya menjadi lebih cepat!
1. Kosongkan Recycle Bin
Recycle Bin berfungsi sebagai tempat penampungan sementara bagi file yang telah dihapus dari laptop. Banyak orang tidak menyadari bahwa file yang dibuang belum sepenuhnya terhapus dari sistem. Jika dibiarkan menumpuk, isi Recycle Bin bisa memakan ruang penyimpanan dalam jumlah besar dan memperlambat kinerja laptop, apalagi jika isinya adalah file berukuran besar seperti video atau arsip aplikasi.
Untuk membersihkannya secara menyeluruh di Windows, lakukan langkah berikut:
- Temukan ikon Recycle Bin di halaman desktop.
- Klik kanan pada ikon tersebut.
- Pilih opsi Empty Recycle Bin, lalu konfirmasi pilihan saat muncul jendela notifikasi.
Dengan mengosongkan Recycle Bin secara rutin, ruang penyimpanan akan lebih lega dan performa laptop tetap terjaga. Ini termasuk langkah cepat dan sederhana yang sering terlupakan, padahal dampaknya cukup signifikan.
2. Uninstall Aplikasi yang Tidak Terpakai
Salah satu penyebab laptop lemot adalah terlalu banyak aplikasi yang sebenarnya tidak pernah kamu gunakan. Tanpa disadari, program ini bisa memakan ruang penyimpanan dan berjalan diam-diam di latar belakang. Membersihkannya adalah langkah mudah untuk membuat laptop terasa lebih ringan.
Jika kamu menggunakan Windows 11, berikut cara menghapus aplikasi yang tidak dibutuhkan:
- Klik tombol Start lalu pilih Settings.
- Masuk ke menu Apps, lalu klik Installed Apps.
- Kamu akan melihat daftar semua aplikasi yang terpasang. Cari aplikasi yang tidak kamu butuhkan.
- Klik ikon tiga titik di sebelah kanan nama aplikasi, lalu pilih Uninstall.
- Ikuti petunjuk selanjutnya hingga proses penghapusan selesai.
- Kamu juga bisa melakukannya dari Control Panel, jika lebih familiar dengan tampilan lama. Cukup cari 'Control Panel' di menu Start, lalu masuk ke Programs > Uninstall a Program, dan pilih aplikasi yang ingin dihapus.
Bagi pengguna Mac, prosesnya bahkan lebih mudah:
- Buka Finder, lalu klik folder Applications.
- Seret aplikasi yang ingin dihapus ke ikon Trash di Dock.
- Klik kanan Trash dan pilih Empty Trash untuk menghapusnya secara permanen.
Sebagai catatan, beberapa aplikasi di Mac menyisakan file tersembunyi meski sudah dihapus. Kamu bisa menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti AppCleaner untuk menghapusnya secara menyeluruh.
3. Bersihkan File Sampah dengan Disk Cleanup
Jika laptop kamu terasa lambat, salah satu penyebab utamanya bisa jadi karena file sampah yang menumpuk, seperti cache sistem, temporary files, file di Recycle Bin, hingga sisa pembaruan Windows. Untungnya, Windows 11 menyediakan fitur bawaan bernama Disk Cleanup yang bisa kamu gunakan untuk membersihkannya secara otomatis.
Berikut langkah-langkah menjalankan Disk Cleanup di Windows 11:
- Tekan tombol Windows + S di keyboard, lalu ketik Disk Cleanup.
- Pilih Disk Cleanup dari hasil pencarian.
- Akan muncul jendela baru. Pilih drive yang ingin dibersihkan (biasanya drive C:), lalu klik OK.
- Sistem akan memindai file-file yang bisa dihapus. Setelah selesai, centang kotak pada jenis file yang ingin kamu hapus, misalnya Temporary files, Recycle Bin, atau Thumbnails.
- Klik OK, lalu pilih Delete Files untuk menghapus semuanya.
Jika ingin membersihkan file sistem secara lebih dalam, detikers bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:
- Klik tombol Clean up system files di jendela Disk Cleanup.
- Ulangi pemilihan drive (biasanya C:), lalu klik OK.
- Setelah pemindaian ulang selesai, kamu bisa centang opsi tambahan seperti Windows Update Cleanup atau System error memory dump files.
- Klik OK lalu Delete Files untuk memulai pembersihan.
Proses ini bisa memakan waktu beberapa menit tergantung banyaknya file yang dihapus. Tapi setelah selesai, kamu akan merasakan laptop terasa lebih ringan dan responsif.
4. Aktifkan Storage Sense di Windows 11
Kalau kamu ingin membersihkan file sampah secara otomatis tanpa repot, kamu bisa mengaktifkan fitur Storage Sense di Windows 11. Fitur ini akan membersihkan temporary files, cache, dan Recycle Bin sesuai jadwal yang kamu tentukan. Berikut cara mengaktifkan dan mengatur Storage Sense:
- Klik tombol Start, lalu pilih Settings (ikon roda gigi).
- Masuk ke menu System, lalu klik Storage.
- Scroll ke bawah dan klik Storage Sense.
- Aktifkan tombol Automatic User content cleanup menjadi On.
- Di bawahnya, klik Run Storage Sense now jika ingin langsung membersihkan.
Kamu juga bisa atur pembersihan otomatis berdasarkan jadwal, seperti:
- Setiap hari, minggu, atau bulan
- Hapus file di Recycle Bin setelah 1, 14, 30, atau 60 hari
- Hapus file di folder Downloads yang tidak dibuka selama waktu tertentu
Dengan mengaktifkan fitur ini, kamu tidak perlu lagi menghapus file sampah secara manual. Storage Sense akan bekerja di latar belakang menjaga penyimpanan laptop tetap bersih.
5. Hapus Cache Internet
Cache browser yang menumpuk dari aktivitas berselancar di internet juga bisa memperlambat kinerja laptop, terutama saat membuka halaman web. File cache ini sebenarnya membantu memuat situs lebih cepat, tapi jika dibiarkan terlalu banyak akan memakan ruang penyimpanan dan memperlambat sistem.
Jika kamu menggunakan browser yang umum dijumpai di laptop Windows seperti Google Chrome, Edge, atau Firefox, berikut ini tutorialnya:
- Buka browser yang kamu gunakan.
- Tekan Ctrl + Shift + Delete secara bersamaan.
- Pilih rentang waktu yang ingin dibersihkan, misalnya All time.
- Centang Cached images and files, dan jika perlu, Browsing history dan Cookies.
- Klik tombol Clear data atau Clear now.
Sementara untuk para pengguna MacBook yang memakai browser Safari, cara hapus cache-nya adalah sebagai berikut:
- Buka Safari, klik Safari di pojok kiri atas, lalu pilih Preferences.
- Masuk ke tab Privacy, lalu klik Manage Website Data.
- Klik Remove All untuk menghapus semua cache dan cookie.
6. Bersihkan Program yang Berjalan Otomatis Saat Startup
Penyebab laptop terasa lemot saat baru dinyalakan adalah banyaknya program yang langsung berjalan otomatis sejak startup. Program-program ini, meskipun tidak terlihat, diam-diam menghabiskan memori dan daya CPU. Maka dari itu, penting untuk menonaktifkan aplikasi yang tidak perlu saat laptop dinyalakan agar performa tetap optimal sejak awal.
Berikut cara membatasi program startup di Windows 11:
- Klik tombol Start, lalu pilih Settings (ikon roda gigi).
- Masuk ke menu Apps, lalu klik Startup di sisi kanan.
- Akan muncul daftar aplikasi yang berjalan otomatis saat laptop dinyalakan.
- Geser toggle ke posisi Off untuk menonaktifkan aplikasi yang tidak diperlukan.
Alternatifnya, kamu juga bisa melakukannya lewat Task Manager:
- Tekan Ctrl + Shift + Esc untuk membuka Task Manager.
- Klik tab Startup.
- Klik kanan pada aplikasi yang ingin dinonaktifkan, lalu pilih Disable.
Jika kamu pengguna Mac (macOS 15 Sequoia dan versi terbaru), ikuti langkah berikut:
- Klik Apple Menu dan buka System Settings.
- Masuk ke bagian General, lalu pilih Login Items & Extensions.
- Pilih aplikasi yang ingin kamu hentikan dari daftar login items.
- Klik ikon minus (-) untuk menghapusnya dari daftar startup.
Dengan mematikan program yang tidak penting saat startup, kamu bisa mempercepat proses booting dan mengurangi beban kerja sistem secara signifikan.
Sampah Sudah Dibersihkan tapi Laptop Masih Lemot? Lakukan Ini!
Sudah membersihkan Recycle Bin dan cache browser, tapi performa laptop masih lambat juga? Bisa jadi masalahnya bukan hanya soal 'sampah' digital. Ada berbagai faktor teknis lain yang kerap luput dari perhatian, tapi sebenarnya sangat memengaruhi kecepatan dan respons perangkat. Untuk membantu mengatasi hal ini, berikut beberapa langkah lanjutan yang bisa kamu coba agar laptop kembali ringan dan ngebut.
1. Tambahkan SSD
Mengganti hard drive lama dengan Solid State Drive (SSD) adalah salah satu solusi tercepat dan paling efektif untuk meningkatkan performa laptop. Berbeda dengan hard disk konvensional yang memiliki komponen bergerak, SSD menyimpan data menggunakan chip memori, sehingga proses baca-tulis menjadi jauh lebih cepat. Selain itu, SSD juga lebih tahan guncangan dan hemat daya.
Jika laptop masih menggunakan HDD, pertimbangkan untuk menggantinya dengan SSD minimal 256 GB. Harganya kini cukup terjangkau, mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 700.000 tergantung kapasitas dan mereknya. Namun, pastikan dulu laptop mendukung pemasangan SSD. Jika ragu, konsultasikan pada teknisi atau minta bantuan pemasangan agar hasilnya maksimal.
2. Upgrade RAM
Laptop yang sering digunakan untuk multitasking berat seperti membuka banyak tab browser, aplikasi desain, atau editing video memerlukan kapasitas RAM yang cukup besar. RAM berfungsi sebagai ruang kerja sementara bagi sistem saat menjalankan program. Jika RAM terlalu kecil, sistem akan kehabisan ruang dan akhirnya melambat.
Secara umum, minimal RAM ideal saat ini adalah 8GB. Namun, untuk pekerjaan lebih berat, detikers bisa mempertimbangkan upgrade ke 16 GB atau bahkan 32 GB. Sebelum membeli RAM baru, cek dulu spesifikasi laptop apakah mendukung upgrade, dan pastikan jenis dan kecepatannya sesuai dengan modul RAM yang sudah terpasang agar kompatibel.
3. Reinstall Sistem Operasi
Jika laptop sudah bertahun-tahun digunakan tanpa pernah di-reset, mungkin sudah saatnya melakukan instal ulang sistem operasi. Ini seperti memberi 'napas baru' pada perangkat karena akan menghapus semua konfigurasi yang kacau, bug sistem, serta sisa-sisa file dari aplikasi yang sudah dihapus sebelumnya.
Di Windows 11, kita bisa reinstall sistem tanpa kehilangan file penting. Caranya, buka Settings > System > Recovery, lalu pilih opsi Reset this PC. Pilih Keep my files jika ingin mempertahankan data. Sementara untuk pengguna Mac, tekan Command + R saat startup untuk masuk ke macOS Recovery, kemudian pilih Reinstall macOS dan ikuti petunjuknya. Walau tidak menghapus file, sebaiknya tetap lakukan backup sebelum memulai proses ini.
4. Periksa Malware
Malware bisa menjadi penyebab performa laptop menurun drastis tanpa disadari. Beberapa jenis malware diam-diam mengonsumsi resource sistem, menyamar sebagai aplikasi biasa, atau bahkan mengunci data (ransomware). Oleh karena itu, penting untuk menjalankan pemindaian antivirus secara berkala agar sistem tetap bersih dan aman.
Gunakan antivirus terpercaya dan pastikan database-nya selalu ter-update. detikers juga bisa memanfaatkan fitur Windows Defender di Windows 11 dengan membuka Settings > Privacy & Security > Windows Security > Virus & Threat Protection lalu klik Quick Scan. Di Mac, kita bisa menggunakan antivirus pihak ketiga atau memantau aktivitas mencurigakan lewat Activity Monitor.
5. Cek Sistem Pendingin
Laptop yang cepat panas bisa mengalami thermal throttling, yaitu kondisi ketika prosesor memperlambat kerja untuk mencegah overheat. Salah satu penyebab utama adalah sistem pendingin yang kotor oleh debu, rambut, atau kotoran lainnya. Jika kipas dan heatsink tersumbat, udara panas akan terperangkap dan memperlambat performa laptop.
Lakukan pembersihan secara berkala dengan meniupkan udara dari kaleng udara bertekanan ke ventilasi. Pastikan kipas tidak berputar saat dibersihkan agar tidak rusak. Jika cukup paham, bisa membuka casing bagian bawah untuk membersihkan langsung kipas dan heatsink menggunakan kuas halus atau penyedot debu kecil. Hindari penggunaan vacuum besar karena bisa merusak komponen internal.
Nah, itulah tadi sejumlah cara membersihkan sampah di laptop agar tidak lemot. Selamat mencoba dan semoga berhasil!
(sto/dil)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka