Polisi masih menyelidiki terkait penyebab tewas Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39) yang jasadnya ditemukan terlilit lakban. Polisi menyebut penemuan jasad korban berawal saat istri korban berupaya menghubungi korban.
Dikutip dari detikNews, jasad korban pertama kali ditemukan dalam kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7) pukul 08.00 WIB. Saat ditemukan kepala korban dalam kondisi terlilit lakban.
"Dari istrinya, Subuh hari itu telepon korban, cuma tidak aktif," kata Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi saat dihubungi, Selasa (8/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istri korban akhirnya mencoba menghubungi penjaga kos. Dia meminta tolong kepada penjaga kos agar mengecek kamar korban.
"Jadi istrinya menghubungi si penjaga kosan, menanyakan keberadaannya," jelas Rezha.
Rezha menyebut penjaga kos akhirnya mendatangi kamar korban dan mengetuknya. Namun ketika penjaga kos tidak mendapat respons, kamar kos korban pun dibuka paksa.
"Dicek, diketok-ketok, nah mungkin (langsung ditemukan korban). Dari olah TKP, memang ada dibuka paksa untuk mengetahui korban di dalam bagaimana," sebut Rezha.
Polisi kemudian mendatang lokasi dan melakukan olah TKP. Rezha menyebut tak ada tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Dia juga menjelaskan dalam kamar kos korban, tidak ditemukan adanya barang yang hilang. Dia menyampaikan hingga saat ini belum bisa memastikan penyebab kematian korban.
"Tidak ada tanda tanda kekerasan, tidak ada barang yang hilang. Belum dipastikan (penyebab)," jelas Rezha.
Aktivitas Terakhir Korban
Rezha menyebut korban sempat menyapa penjaga kos pada malam sebelum tewas. Rezha mengatakan korban tampak mengambil pesanan makanan dari ojek online. Korban kemudian makan di ruang makan kosan.
"Jadi malam hari itu dia sekitar pukul 22.00, jam sepuluhan mendekati 22.30 WIB. Dia nyapa (penjaga kos) 'Ayo mas', gitu aja,"
"Memang dibuktikan kelihatan di CCTV itu memang dia keluar buang sampah," ujar Rezha.
Dia menyebut korban tampak masuk ke dalam kamar dan tidak terpantau lagi dari CCTV. Dia juga menjelaskan komunikasi terakhir yang dilakukan korban ialah menghubungi istri pada jam 21.00 WIB.
"Komunikasi terakhir itu jam 9 malam, 21.00 WIB, ke istrinya ya. Istrinya pun mengiyakan telepon istrinya. (Komunikasi) normal," jelas Rezha.
Dia juga menjelaskan bahwa korban tinggal di kamar kos seorang diri dan belum ditemukan tanda adanya pihak lain yang menemui korban sebelum tewas.
"Sampai saat ini sih belum kita mengarah ke sana ya. (Di kamar) seorang diri," sebutnya.
Selain itu, pihaknya juga telah memeriksa tiga orang saksi. Dari keterangan saksi, dia menyebut jika korban tidak memiliki musuh.
"Baru tiga ya, dari pemilik kos, terus dari penjaga kos, selanjutnya dari saudaranya. Tidak ada mengarah bilang 'Oh ini korban ada temannya atau musuhnya' gitu," kata Rezha.
(afn/rih)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan