Suasana Rumah Duka Diplomat Muda Kemlu di Jogja yang Tewas Misterius

Suasana Rumah Duka Diplomat Muda Kemlu di Jogja yang Tewas Misterius

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 09 Jul 2025 12:02 WIB
Suasana rumah duka diplomat muda Kemlu yang ditemukan tewas di kos wilayah Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025). Rumah duka di Jalan Munggur, Jomblang, Karangbendo, Banguntapan, Bantul.
Suasana rumah duka diplomat muda Kemlu yang ditemukan tewas di kos wilayah Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025). Rumah duka di Jalan Munggur, Jomblang, Karangbendo, Banguntapan, Bantul. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Para pelayat mendatangi rumah duka diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP, 39) di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Namun jenazah saat ini belum berada di rumah duka karena masih di Jakarta.

Pantauan detikJogja, pelayat silih berganti datang ke rumah duka di Jalan Munggur, Jomblang, Karangbendo, Kapanewon Banguntapan, Bantul, tersebut. Para pelayat tampak menyalami keluarga sembari mengucapkan belasungkawa.

Suasana rumah duka diplomat muda Kemlu yang ditemukan tewas di kos wilayah Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025). Rumah duka di Jalan Munggur, Jomblang, Karangbendo, Banguntapan, Bantul.Suasana rumah duka diplomat muda Kemlu yang ditemukan tewas di kos wilayah Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025). Rumah duka di Jalan Munggur, Jomblang, Karangbendo, Banguntapan, Bantul. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Selain itu, tampak pula banyak karangan bunga yang memadati Jalan Munggur. Karangan bunga itu berasal dari almamater Arya yakni Fisipol UGM dan tempat bekerjanya yakni Kemenlu RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat ini, jenazah Arya masih belum disemayamkan di rumah duka. Tampak pula beberapa anggota keluarga duduk menunggu kedatangan jenazah Arya.

Suasana rumah duka diplomat muda Kemlu yang ditemukan tewas di kos wilayah Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025). Rumah duka di Jalan Munggur, Jomblang, Karangbendo, Banguntapan, Bantul.Suasana rumah duka diplomat muda Kemlu yang ditemukan tewas di kos wilayah Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025). Rumah duka di Jalan Munggur, Jomblang, Karangbendo, Banguntapan, Bantul. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Ditemukan Tewas di Kamar Kos

Untuk diketahui, dikutip dari detikNews, mayat pria dengan kondisi dililit lakban ditemukan di sebuah indekos di Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus). Korban adalah diplomat fungsional muda di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

ADVERTISEMENT

Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi mengatakan jasad tersebut ditemukan pada Selasa (8/7) pukul 08.30 WIB. Wajah korban terlilit lakban saat ditemukan.

"Iya benar ada penemuan mayat, di kosan," kata Rezha kepada wartawan.

Rezha menjelaskan, mayat laki-laki tersebut sudah teridentifikasi berinisial ADP asal DIY.

"(Penemu pertama) Orang kosnya, penjaga kos. (Inisial) ADP, 39 tahun," jelas Rezha.

Polisi mengungkap awal mula jasad ADP ditemukan. Polisi menjelaskan awalnya istri korban berupaya menghubungi lewat telepon.

"Dari istrinya, Subuh hari itu telepon korban, cuma tidak aktif," terang Kompol Rezha Rahandhi.

Dia mengatakan sang istri pun akhirnya mencoba menghubungi penjaga kos. Saat itu istri korban meminta tolong kepada penjaga kos untuk mengecek kamar korban.

"Jadi istrinya menghubungi si penjaga kosan, menanyakan keberadaannya," jelas Rezha.

Dia menyebut saat itu penjaga kos pun mendatangi kamar korban dan mengetuknya. Namun ketika penjaga kos tidak mendapat respons, kamar kos korban pun dibuka paksa.

"Dicek, di ketok-ketok, nah mungkin (langsung ditemukan korban). Dari olah TKP, memang ada dibuka paksa untuk mengetahui korban di dalam bagaimana," sebut Rezha.

Polisi mengungkapkan ADP merupakan seorang ASN di Kemlu. Polisi masih menyelidiki kasus ini.

"Saya tidak bisa mengatakan itu diplomat, tapi dari kata saksi yang di TKP itu mengatakan bahwa beliau itu adalah PNS Kementerian Luar Negeri," kata Kompol Rezha.

Reza menjelaskan pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab kematian dari ADP. Dia menyampaikan, dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban.

"Belum dipastikan, saya juga nggak bisa bilang, bukan ya. Karena tidak ada tanda-tanda kekerasan, tidak ada barang yang hilang, kalau visum luarnya sih tidak ada tanda-tanda kekerasan," terang Rezha.

Polisi menyebut kamar kos tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jasad korban dalam kondisi terkunci. "(Kamar) terkunci dari dalam," kata Kompol Rezha.

Kemenlu Berduka

Dikutip dari detikNews, Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan belasungkawa. Pihak Kemlu menyerahkan proses penanganan kasus kepada pihak berwajib.

"Kementerian Luar Negeri menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan," ujar Jubir Kemlu, Roy Soemirat.

Roy mengatakan korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Kemenlu akan memberikan dukungan jika diperlukan dalam proses penyelidikan kematian PSN tersebut.

"Kementerian Luar Negeri akan terus memberikan dukungan yang diperlukan dalam proses yang berlangsung," ucapnya.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Judha Nugraha, menyebut ADP adalah diplomat fungsional muda di Kemlu. Dia menyampaikan dukacita mendalam.

"Dapat kami sampaikan benar bahwa saudara ADP adalah seorang diplomat fungsional muda dari Kementerian Luar Negeri," ujar Judha di Gedung DPR RI.

Dia mengatakan ADP kerap menangani isu perlindungan WNI. Judha menyebut ADP meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.

"Kementerian Luar Negeri saat ini sudah menyerahkan kasusnya kepada pihak yang berwenang dan kita akan mengikuti proses yang dilakukan oleh pihak polisi," tambahnya.

Polisi Selidiki Penyebab Kematian

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan mayat ASN Kemlu itu sudah dibawa ke RSCM untuk autopsi. Polisi masih melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap saksi hingga pengecekan CCTV.

"Tim Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih mendalami dan menganalisa seluruh keterangan saksi, CCTV, dan barang bukti lainnya untuk mengungkap penyebab kematian korban. Kami akan sampaikan perkembangan lebih lanjut," jelas Susatyo.




(rih/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads