Guru SD di Gunungkidul, Pujiyono (60) mengungkap alasannya memilih nazar untuk berlari dari rumah tempatnya kerja di SDN Giritirto sebagai nazar menjelang purnatugas. Ini alasan guru olahraga itu memilih nazar lari puluhan kilometer tersebut.
"Saya punya cerita kenapa pilih lari, karena SD Giritirto memang saya buat ekstrakurikuler lari, catur dan tenis meja," kata Pujiyono saat dihubungi detikJogja, Senin (30/6/2025) malam.
Diketahui, Pujiyono seorang guru olahraga SDN Giritirto, Kapanewon Purwosari, Gunungkidul. Ia memilih lari sekitar 27 kilometer dari rumahnya di Sanden, Bantul ke tempatnya bekerja sebagai nazar menjelang purnatugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang guru olahraga SDN Giritirto, Purwosari, Gunungkidul, Pujiyono (60) berlari puluhan kilometer dari rumahnya di Sanden, Bantul ke tempatnya bekerja sebagai nazar jelang purnatugas. Foto: Dok. Pujiyono |
Pujiyono sudah 33 tahun 3 bulan menjadi guru olahraga di SD tersebut. Ia menyebut SDN Giritirto memiliki potensi yang besar dalam olahraga lari.
"SDN Giritirto pernah juara 1 se-Gunungkidul, juara 2, 3 dan 10 besar, pasti dapat nomor di kejuaraan tahunan di Gunungkidul," ujarnya.
Oleh sebab itu, Pujiyono memilih untuk berlari sebagai nazarnya jelang purnatugas sebagai guru.
"Jadi memang bagian lari saya tekuni. Saya juga sering ikut event lari," ucapnya.
Saat ditanya apakah akan menjadi pelatih lari pascapensiun, Pujiyono mengaku belum memikirkan hal itu.
"Saya tidak melatih lari tapi tenis meja. Karena saya menekuni tenis meja sejak 1993," ungkapnya.
Soal rahasia kuat berlari di usia yang menyentuh kepala 6, Pujiyono mengaku tidak ada hal khusus. Pujiyono mengaku hanya memperbanyak minum air putih.
"Itu kan saya memang guru olahraga, jadi kan saya harus menjaga stamina seperti saya minum air putih banyak. Setiap hari saya minum 8 gelas air putih dan makannya malah sedikit," ujarnya.
(rih/rih)













































Komentar Terbanyak
Penjelasan Gus Elham soal Viral Video Cium Anak di Panggung
Polemik Dosen UGM Minta Naik Pangkat Berujung Dibebastugaskan
Museum Soeharto Gelar Doa Bersama Jelang Pengumuman Gelar Pahlawan