Atlet para badminton asal Kulon Progo, Qonitah Ikhtiar Syakuroh, bakal menjadi andalan Indonesia di ajang Paralimpade Los Angeles (LA) 2028. Setelah menyabet medali perak di Paralimpiade Paris 2024, dia ditargetkan emas di Paralimpiade LA 2028.
Momen Qonitah menyabet medali perak di Paralimpiade Paris 2024 masih segar di ingatan. Berstatus sebagai debutan, atlet 23 tahun itu mampu melaju hingga final di nomor klasifikasi S3, meski akhirnya dia tumbang dari wakil China, Xiao Zuxian 14-21, 20-22.
Capaian Qonitah sekaligus mencatatkan namanya dalam sejarah paralimpian asal DIY. Qonitah menjadi peraih medali perak pertama asal DIY di sepanjang sejarah keikutsertaan di Paralimpiade.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Qonitah juga berhasil menyabet beberapa gelar kejuaraan internasional. Sebut saja seperti medali emas Asia Para Badminton Championship 2025 hingga medali perak di Kejuaraan Dunia 2025.
Maka itu Qonitah diproyeksikan mampu upgrade medali pada Paralimpiade LA 2028. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Ukun Rukaendi.
"Kita berharap tiga medali emas. yang namanya olimpiade kan emang kompetisi yang paling tingkat tinggi. Tapi semoga bisa lebih," ujar Ukun saat ditemui di Jetis, Kota Jogja, Kamis (26/6/2025).
"Kita optimis ini Qonitah dari Jogja. Iya, apalagi Qonitah sekarang peringkat satu dunia," imbuhnya.
Menurut Ukun, Qonitah berpeluang menyabet medali emas di Paralimpiade LA 2028. Dia menyebut Qonitah sudah semakin matang baik secara teknik maupun mental.
"Karena dengan pengalamannya, dengan bertambahnya pengalaman dan umur, maka dia akan bisa bermain dan mental semakin matang," jelasnya.
Adapun disinggung soal target tiga medali emas tersebut, Ukun menyebut cabor para badminton masih menjadi andalan NPC Indonesia. Dia menyebut cabor-cabor lainnya juga berpeluang untuk meraih emas.
"Kalau cabor kita targetnya masih dari para badminton, dan masih ada cabor-cabor lain. Semuanya pada dasarnya masih punya peluang," tuturnya.
"Kita tetap optimis, meski Paralimpiade kan emang kompetisi yang paling tingkat tinggi. Dan saingan kita kan negara-negara kuat seperti Amerika, China dan lain sebagainya," pungkasnya.
(dil/afn)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana