Tahun Baru Islam 1447 H akan dimulai pada 1 Muharram mendatang. Banyak umat Islam yang berniat untuk menunaikan puasa sunnah pada tanggal tersebut. Namun, apakah diperbolehkan berpuasa pada tanggal 1 Muharram?
Sebelum membahas hukum puasa pada hari pertama kalender Hijriah tersebut, detikers harus tahu bahwa Muharram adalah salah satu bulan suci. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat at-Taubah ayat 36:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhul Mahfudz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram...."
Keempat bulan haram (suci) yang dimaksud dalam ayat di atas adalah Muharram, Rajab, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah. Mengerjakan amal kebaikan pada bulan-bulan mulia ini insya Allah akan diganjar pahala besar.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak yang berlomba-lomba mengerjakan amal kebajikan, salah satunya menunaikan puasa sunnah. Untuk itu, ketahui terlebih dahulu hukum berpuasa 1 Muharram di bawah ini.
Hukum Puasa Tanggal 1 Muharram
Mengacu keterangan dalam buku 33 Faedah Terkait Bulan Muharam dan Hari Asyura oleh Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid, selama Muharram berlangsung, seorang muslim memang dianjurkan banyak berpuasa. Nabi Muhammad SAW bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ؛ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ ؛ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Artinya: "Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan adalah bulannya Allah Muharram dan sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat lail." (HR Muslim no 1163)
Berdasar hadits di atas, dapat dipahami bahwa hari-hari agung Muharram boleh digunakan untuk puasa sunnah, meskipun tidak ada pengkhususan hari. Oleh karena itu, berpuasa pada tanggal 1 Muharram hukumnya boleh.
Perlu dicatat, puasa 1 Muharram ini detikers kerjakan dengan niat puasa sunnah mutlak, bukan karena awal tahun. Pasalnya, meskipun ada hadits yang membahas anjuran puasa awal tahun, derajatnya lemah atau bahkan palsu menurut ulama sehingga tidak bisa dijadikan dalil.
Diambil dari buku Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, hadits yang dimaksud adalah:
السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ بِصَوْمٍ وَافْتَتَحَ السَّنَةَ الْمُسْتَقْبَلَةَ بِصَوْمٍ, جَعَلَ اللَّهُ لَهُ كَفَّارَةً خَمْسِينَ سَنَةً
Artinya: "Barang siapa yang puasa pada akhir hari Dzulhijjah dan puasa awal tahun pada bulan Muharram, maka dia telah menutup akhir tahun dengan puasa dan membuka awal tahunnya dengan puasa. Semoga Allah menghapuskan dosanya selama lima puluh tahun."
Akhir kata, puasa pada 1 Muharram boleh-boleh saja dilakukan dengan niat puasa sunnah mutlak, bukan karena awal tahun. Wallahu a'lam bish-shawab.
Niat Puasa 1 Muharram
Sebagaimana ibadah lain, puasa pada 1 Muharram harus didasari dengan niat, karena puasa yang dikerjakan adalah puasa sunnah mutlak, diperbolehkan berniat setelah subuh apabila tidak sengaja terlewat.
Dikutip dari NU Online, bacaan niatnya adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ.
Pun apabila detikers tidak melafadzkan niat di atas, hukumnya tidak mengapa. Mengingat, niat terletak di hati dan Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengajarkan para sahabat untuk mengucapkan niat.
Jadwal Puasa 1 Muharram 2025
Dilihat dari Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 dari Kementerian Agama, 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Sementara itu, menurut Kalender Global Hijriah Tunggal Muhammadiyah, 1 Muharram 1447 H tiba pada Kamis, 26 Juni 2025.
Oleh karena itu, tanggal pengerjaannya bergantung dengan keyakinan detikers. Bila mengikuti tanggalan pemerintah, maka puasa 1 Muharram dikerjakan pada Jumat, 27 Juni 2025, sedangkan bila mengikuti Muhammadiyah, puasa ini jatuh pada Kamis, 26 Juni 2025.
Khusus detikers yang akan mengerjakan puasa mengikuti tanggal pemerintah, perlu melakukan puasa tambahan satu hari sebelum atau sesudahnya. Sebab, puasa pada hari Jumat saja hukumnya makruh menurut pendapat paling kuat di antara ulama.
Disadur dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah oleh Hari Ahadi, hukum makruh ini didasarkan atas sabda Rasulullah yang diriwayatkan Abu Hurairah RA:
لَا يَصُومَنَّ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، إِلَّا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ بَعْدَهُ
Artinya: "Jangan sekali-kali salah seorang kalian berpuasa pada hari Jumat, kecuali jika berpuasa juga sehari sebelum atau setelahnya." (HR Bukhari no 1985 dan Muslim no 1144)
Oleh karena itu, detikers dapat menyambungnya dengan puasa juga pada Kamis, 26 Juni atau Sabtu, 28 Juni 2025. Wallahu a'lam bish-shawab.
Sunnah Puasa Hari Asyura dan Tasua
Selain puasa sunnah mutlak, Muharram juga memiliki dua hari puasa sunnah lain yang terkenal, yakni puasa Asyura dan Tasua. Dirujuk dari buku Fikih Puasa Ramadhan, I'tikaf, dan Lailatul Qadar oleh Wafi Marzuqi Ammar, Abdullah bin Abbas RA berkata:
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِينَةِ، فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُوْمُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: ((مَا هَذَا ؟)) قَالُوا : هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ، هَذَا يَوْمُ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ: ((فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ)) فَصَامَهُ وَأَمَرَ بصِيَامِهِ
Artinya: "Nabi datang ke kota Madinah dan melihat orang-orang Yahudi mengerjakan puasa Asyura. Beliau bertanya, 'Puasa apa ini?' Orang-orang Yahudi menjawab, 'Ini hari baik. Hari yang Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh mereka. Maka Musa berpuasa padanya.' Nabi menjawab, 'Saya lebih berhak dengan Musa daripada kalian.' Maka beliau berpuasa Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa." (HR Bukhari dalam Kitab Ash-Shaum)
Puasa Asyura jatuh setiap tanggal 10 Muharram. Sementara itu, puasa Tasua jatuh sehari sebelumnya, yakni 9 Muharram. Pada kedua hari tersebut, umat Islam disunnahkan berpuasa.
Ibnu Abbas berkata: "Ketika Nabi SAW berpuasa Asyura, beliau juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa. Para sahabat berkata, 'Wahai Rasulullah, hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.' Maka Rasulullah berkata, 'Kalau begitu, tahun depan, insya Allah, kita puasa bersama tanggal sembilannya juga.' Belum sampai tahun depan, beliau sudah wafat terlebih dahulu." (HR Muslim no 1134)
Berangkat dari pemilihan tanggal 1 Muharram pemerintah, jadwal puasa Asyura dan Tasua tahun ini adalah:
- Sabtu, 5 Juli 2025/9 Muharram 1447 H: Puasa Tasua
- Minggu, 6 Juli 2025/10 Muharram 1447 H: Puasa Asyura
Demikian informasi lengkap mengenai hukum puasa 1 Muharram beserta niat dan jadwalnya. Semoga bermanfaat!
(par/apl)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan