Kasus Infeksi Menular Seksual di Kalangan Gen Z Ngegas, Mayoritas Sifilis

Nasional

Kasus Infeksi Menular Seksual di Kalangan Gen Z Ngegas, Mayoritas Sifilis

Nafilah Sri Sagita K - detikJogja
Jumat, 20 Jun 2025 13:57 WIB
Doctor or psychiatrist consulting and diagnostic examining stressful woman patient on obstetric - gynecological female illness, or mental health in medical clinic or hospital healthcare service center
ilustrasi dokter. Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong
Jogja -

Kasus infeksi menular seksual (IMS) di kalangan Gen Z Indonesia atau kelompok usia 15-19 tahun 'ngegas' dalam 3 tahun terakhir. Mayoritas kelompok muda tersebut menderita sifilis.

Dilansir detikHealth, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memaparkan terdapat lebih dari 4.500 kasus IMS yang diderita kelompok muda pada periode 2024. Berikut rinciannya dalam tiga tahun terakhir.

Kelompok usia 15-19 tahun:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • 2022: tercatat sebanyak 2.569 kasus
  • 2023: tercatat sebanyak 3.222 kasus
  • 2024: tercatat sebanyak 4.589 kasus

Tren serupa dialami kelompok usia produktif usia 20-24 tahun. Kasus yang awalnya sejumlah 1.529 kasus melonjak menjadi 15.170 kasus, atau 10 kali lipat.

Kasus IMS pada 2024 mengalami penurunan. Namun, kasus yang dilaporkan masih tinggi sejumlah 14.604 kasus.

ADVERTISEMENT

Kasus IMS terbanyak ditemukan di usia 25 tahun ke atas yang selama 3 tahun terakhir jumlahnya konsisten di atas 30 ribu pasien per tahun.

Berikut catatan Kemenkes RI soal rincian lima kasus IMS periode Maret-Juni 2025:

  • Sifilis dini: 10.681 kasus
  • Sifilis: 8.336 kasus
  • Servisitis proctitis: 7.529 kasus
  • Urethritis gonore: 6.761 kasus
  • Kandidiasis, BV: 5.185 kasus.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI, Ina Agustina, mengungkapkan berbagai faktor menjadi penyebab kasus IMS dialami pemuda. Adapun faktornya yakni kurangnya pengetahuan tentang seksualitas, perilaku seksual tidak aman, dan minim akses layanan kesehatan reproduksi.

Remaja hingga dewasa muda umumnya menderita IMS seperti klamidia, gonore, sifilis, herpes genital, dan HPV.

"Trennya meningkat dalam tiga tahun terakhir, selain tinggi testing, ini menandakan pentingnya edukasi," tuturnya dalam konferensi pers, Jumat (20/6/2025).




(dil/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads