Serangan rudal balistik dari Iran berhasil menembus sistem pertahanan canggih Israel, Iron Dome. Rudah-rudal tersebut membuat kota Israel mengalami kerusakan cukup fatal dan mengakibatkan sejumlah warga tewas.
Dilansir detikINET, Kamis (19/6/2025), Iran diyakini punya cadangan rudal balistik yang paling beragam dan paling banyak di Timur Tengah. Iran yang melancarkan serangan sebagai balasan ke Israel pun mengerahkan rudal dan drone. Dikutip detikINET dari ABC, sebagian dari senjata itu berhasil lolos dari pertahanan canggih Israel, membunuh setidaknya 13 orang dan melukai ratusan lainnya.
Iran terus mengembangkan rudal jarak jauh selama beberapa dekade terakhir dan semakin canggih. Bahkan sebagian besar alat persenjataan itu diproduksi domestik. Menurut perkiraan AS, Iran punya sekitar 3.000 rudal balistik sebelum menggempur Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Komando Pusat AS, Kenneth McKenzie, pun memperingatkan soal semakin besar dan canggihnya kekuatan rudal Iran.
"Rudal Teheran, dikombinasikan dengan potensi nuklirnya, menimbulkan tantangan pencegahan yang kompleks," katanya.
Rudal balistik sebagaimana yang diluncurkan Iran jauh lebih sulit dicegat dan gelombang rudal yang diluncurkan secara bersamaan dapat membanjiri pertahanan udara. Rudal-rudal tersebut meluncur ke langit dan menghunjam target dengan cepat.
Tidak hanya itu, beberapa versi yang lebih baru telah ditingkatkan akurasi dan teknologinya. Dengan pembaruan itu memungkinkan rudal mampu mengubah jalur selama penerbangan. Seperti halnya rudal Kheibar Shekan. Rudal ini dilengkapi dengan sirip kontrol dan navigasi satelit, yang meningkatkan presisi dan memungkinkannya bermanuver.
Bulan lalu, menteri pertahanan Iran juga meluncurkan rudal balistik Qassem Basir, mengklaim rudal itu dirancang untuk menghindari sistem pertahanan udara seperti Patriot buatan AS. Tidak hanya rusal saja, Iran juga menggunakan drone serang Shahed untuk membantu mengalahkan pencegat rudal Israel.
Israel mengklaim berhasil mencegat sebagian besar senjata yang diluncurkan Iran. Akan tetapi sebagian rudal berhasil menembus sistem pertahanan udara berlapis-lapis negara itu.
Rudal Iran menghantam pusat kota Tel Aviv dan kota-kota di utara negara itu. Israel menyebut setidaknya ada 13 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
Iron Dome adalah salah satu sistem pertahanan udara paling efektif. Ada David's Sling, Arrow 2, dan Arrow 3 untuk pertahanan rudal jarak menengah dan jauh. Israel juga memiliki sistem Patriot AS yang jangkauannya sekitar 160 km.
Terkait dengan hal ini seorang pakar persenjataan dan pertahanan, Profesor Stephan Fruehling dari ANU's Strategic and Defence Studies Centre menjelaskan, tidak ada sistem yang sepenuhnya antigagal, termasuk milik Israel yang berhasil ditembus Iran.
"Sebagian (rudal) akan selalu berhasil menembus. Dan bahkan jika Anda menghancurkan rudal balistik, hulu ledaknya masih dapat jatuh dan meledak," tutur Profesor Fruehling.
Untuk menghentikan rudal balistik, Israel mengandalkan sistem Arrow 2 dan Arrow I3. Jika sistem tersebut gagal mencegat, Iron Dome dapat berfungsi sebagai cadangan. Jadi mengapa rudal bisa menembusnya?
"Ini merupakan kegagalan seluruh sistem pertahanan udara terpadu Israel, Namun sangat sulit untuk mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi atau 100% sempurna ketika mereka menembakkan salvo 50 hingga 100 rudal balistik sekaligus," sebut Travis Hawley, seorang analis keamanan.
(apl/dil)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu