Ciri-ciri Jentik Nyamuk Penyebab DBD dan Cara Membasminya

Anindya Milagsita - detikJogja
Rabu, 18 Jun 2025 15:54 WIB
Jentik nyamuk. (Foto: Wikimedia Commons)
Jogja -

Demam berdarah dengue atau yang lebih dikenal sebagai DBD menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering kali dijumpai di sekitar kita. Satu di antara penyebab DBD dikarenakan gigitan dari nyamuk Aedes aegypti. Oleh sebab itu, perlu dilakukannya pemberantasan jentik-jentik nyamuk ini. Lantas, seperti apa ciri-ciri jentik nyamuk penyebab DBD?

Diungkap dalam buku 'Mengenal Demam Berdarah Dengue' karya Frida N, Aedes aegypti merupakan salah satu jenis nyamuk yang dikenal dapat membawa virus dengue. Nyamuk ini memiliki ciri khas yang tidak dapat dijumpai pada jenis nyamuk yang lain.

Adapun ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti dapat dilihat pada bagian badan dan tungkai kakinya yang memiliki garis-garis hitam dan putih. Tidak hanya itu saja, ukuran dari nyamuk ini tergolong lebih kecil dibandingkan dengan jenis nyamuk lainnya. Meskipun begitu, gigitan dari nyamuk Aedes aegypti bisa saja menyebabkan virus dengue pada manusia.

Oleh sebab itulah, pemberantasan nyamuk ini perlu untuk dilakukan. Tidak hanya sekadar memberantas nyamuk dewasa, tapi juga saat mereka masih dalam larva atau jentik-jentiknya. Untuk itu, mengenali ciri-ciri jentik nyamuk penyebab DBD perlu diketahui setiap orang. Sebagai referensi, simak informasinya berikut ini.

Siklus Hidup Nyamuk Penyebab DBD

Sebelumnya, mari mengenal terlebih dahulu siklus hidup nyamuk Aedes aegypti yang menjadi salah satu penyebab timbulnya penyakit DBD. Hal ini perlu untuk diketahui karena jentik nyamuk bagian dari proses kembangbiak dari nyamuk Aedes aegypti itu sendiri. Dihimpun dari buku 'Rahasia Daya Tahan Hidup Nyamuk Demam Berdarah' karya Arda Dinata dan Yulidar, berikut siklus perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

1. Telur

Proses kembangbiak nyamuk Aedes aegypti diawali dengan telur. Biasanya telur nyamuk ini saat keluar dari tubuh induknya berwarna putih. Namun demikian, akan terjadi perubahan warna dari telur-telur nyamuk ini dalam waktu yang tergolong singkat. Dikatakan hanya perlu menunggu waktu sekitar 30 menit saja untuk telur tadi berubah warna menjadi kehitaman.

Telur nyamuk Aedes aegypti biasanya diletakkan oleh induknya di atas permukaan air atau sedikit di bagian bawah permukaan air. Telur-telur ini akan menetas dalam kurun waktu 1-3 hari saja di suhu yang cukup rendah. Namun, saat suhu sedang tinggi, dibutuhkan waktu yang lebih lama bagi telur-telur tadi menetas.

2. Larva

Setelah telur menetas, maka anakan dari nyamuk ini akan berubah menjadi larva. Larva inilah yang sering kali disebut sebagai jentik-jentik nyamuk. Pada tahapan ini, keberlangsungan hidup larva dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal mereka. Baik itu dari segi suhu, pH air, cahaya, makanan, hingga keberadaan predator.

Sumber makanan dari jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti biasanya bisa didapatkan dari dasar permukaan air. Mereka umumnya akan bergerak turun ke bawah agar dapat memperoleh sumber makanan. Sementara itu, jentik-jentik akan naik ke permukaan air agar dapat mengambil oksigen dari udara sekitar. Inilah yang membuat jentik nyamuk sering kali terlihat membuat gerakan berupa naik-turun di air.

3. Pupa

Larva hanya perlu membutuhkan waktu sebanyak 4-9 hari saja untuk bisa tumbuh sebagai pupa. Pada tahap inilah wujud dari anakan nyamuk ini akan mengalami perubahan. Pupa akan berbentuk lebih bulat dan gemuk. Sebagian besar di antaranya berwujud seperti tanda koma.

Pupa dapat berkembang dengan baik di suhu yang cukup normal, yaitu sekitar 27-30 derajat Celcius. Setiap pupa dilengkapi dengan kantong udara yang nantinya bakal berubah menjadi sayap saat mereka tumbuh dewasa. Dengan adanya kantong udara ini pupa bisa bergerak dengan lebih cepat. Kemudian pupa dapat menghabiskan waktu selama 2-3 hari saja sebelum berkembang menjadi nyamuk dewasa.

4. Nyamuk Dewasa

Nyamuk Aedes aegypti yang sudah dewasa ditandai dengan keluarnya mereka dari selongsong pupa yang sebelumnya. Namun demikian, mereka memerlukan waktu terlebih dahulu untuk mengeringkan sayap mereka sebelum benar-benar bisa terbang. Sumber makanan nyamuk dewasa betina dan jantan ternyata berbeda.

Nyamuk Aedes aegypti betina biasanya akan menghisap darah agar dapat mendukung proses pematangan telurnya, sedangkan nyamuk jantan hanya akan mengincar sari-sari dari buah atau bunga. Saat bertelur nyamuk betina mampu menghasilkan lebih dari 100 butir. Waktu hidup Aedes aegypti tergantung pada lingkungan tempat mereka tinggal. Ada sebagian yang hanya bertahan dalam kurun waktu 1 hari di suhu yang ekstrem, tapi tidak sedikit yang bisa tetap hidup di suhu normal sekitar 100 hari lamanya.

Ciri-ciri Jentik Nyamuk Penyebab DBD

Setelah mencermati siklus hidup nyamuk Aedes aegypti, ciri-ciri dari jentik nyamuk ini menarik untuk diketahui. Untuk diketahui, ciri jentik nyamuk biasanya dapat lebih jelas atau secara detail dilihat menggunakan alat bantu berupa mikroskop. Ini dikarenakan saat diamati secara langsung, hanya pergerakan lincah atau tampilan jentik secara sekilas saja yang bisa terlihat.

Masih merujuk dari buku yang sama, jentik nyamuk Aedes aegypti memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Memiliki corong udara di ruas terakhir abdomen.
  2. Tidak adanya rambut-rambut berbentuk kipas pada abdomennya.
  3. Memiliki corong udara atau siphon dengan sepasang rambut yang berjumpai dan pektin.
  4. Setiap sisi abdomen terdapat comb scale sebanyak 8-21 di segmen kedelapan dan berjejer 1-3.
  5. Bentuk comb scale berbentuk seperti duri yang panjang.
  6. Sisi toraks juga memiliki duri panjang dengan sepasang rambut di kepala.
  7. Gerakan yang lincah dan aktif dengan bergerak naik atau turun di permukaan air.

Sementara itu, terdapat ciri-ciri jentik Aedes aegypti yang juga turut diungkap dalam buku 'Demam Berdarah Dengue (DBD): Determinan & Pencegahan' karya Yoana Agnesia, dkk., yang menerangkan ciri khas dari larva nyamuk ini. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Berwarna putih.
  2. Memiliki kebiasaan berenang secara bebas di air dengan pergerakan naik-turun.
  3. Menunjukkan kecenderungan beristirahat yang membentuk sudut di permukaan air.
  4. Memiliki bentuk siphon yang besar dan pendek terdapat di abdomen terakhir.
  5. Bentuk comb yang menyerupai sisir.
  6. Ada stroot spine di bagian toraks.
  7. Mudah dijumpai di air yang tidak terlalu keruh.
  8. Kerap muncul di genangan air yang ada di sekitar kita.

Cara Memberantas Jentik Nyamuk DBD

Lantas, bagaimana cara memberantas jentik nyamuk Aedes aegypti yang bisa menimbulkan DBD ini? Untuk pemberantasan nyamuk demam berdarah, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah membuat program bertajuk 3M Plus. Di dalam publikasi 'Waspada Demam Berdarah Cegah Dengan 3M Plus' yang diterbitkan oleh Kemenkes RI, dapat diketahui 3M adalah akronim dari Mengurangi, Menutup, dan Memanfaatkan.

Sementara itu, Plus yang dimaksud adalah Mencegah. Seluruh kata kerja tersebut diperuntukkan bagi pemberantasan perkembangbiakan nyamuk. Tidak hanya memberantas jentik-jentiknya saja, 3M Plus ini juga dimaksudkan agar menekan perkembangbiakan nyamuk agar tak bertelur dan menghasilkan anakan nyamuk selanjutnya.

Adapun gerakan 3M Plus ini dapat dilakukan secara teratur guna memberantas jentik nyamuk sekaligus mencegah adanya gigitan nyamuk yang memicu penyakit demam berdarah. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

  1. Menguras tempat-tempat penampungan air yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal.
  2. Menutup rapat seluruh tempat penampungan air yang ada di sekitar kita.
  3. Memanfaatkan daur ulang barang bekas, sehingga tidak sembarangan menaruh barang-barang tak terpakai yang bisa menjadi tempat bagi nyamuk-nyamuk berkembangbiak.
  4. Mencegah perkembangbiakan nyamuk dengan langkah-langkah sederhana.

Lebih lanjut, turut diuraikan langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh seseorang agar dapat mencegah nyamuk berkembangbiak di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

  1. Memelihara ikan yang memiliki kemampuan untuk memakan jentik-jentik nyamuk.
  2. Menggunakan obat antinyamuk yang ditempatkan dengan aman.
  3. Memasang kawat kasa di bagian jendela atau ventilasi sekitar rumah agar menghalau nyamuk masuk.
  4. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar yang bisa membuat nyamuk-nyamuk bersembunyi.
  5. Menaburkan bubuk larvasida di tempat penampungan air agar dapat memberantas larva atau jentik nyamuk.

Demikian tadi rangkuman mengenai ciri-ciri jentik nyamuk penyebab DBD lengkap dengan cara membasminya. Semoga informasi ini membantu.



Simak Video "Heru Budi Buka Suara soal Denda Rp 50 Juta Jika Ada Jentik Nyamuk"

(sto/ahr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork