Israel Berencana Bunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Netanyahu: Bakal Akhiri Konflik

Internasional

Israel Berencana Bunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Netanyahu: Bakal Akhiri Konflik

Wildan Noviansah - detikJogja
Selasa, 17 Jun 2025 15:30 WIB
Kantor PM Israel Benjamin Netanyahu menyetujui gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: BBC World
Jogja -

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyinggung Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Netanyahu menegaskan kematian Khamenei akan menyudahi konflik sengit dua negara musuh bebuyutan itu.

"Ini tidak akan meningkatkan konflik, ini akan mengakhiri konflik," kata Netanyahu dilansir AFP dikutip detikNews, Selasa (17/6/2025).

Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah wawancara ketika ditanya tentang laporan, bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump memveto rencana Israel untuk membunuh pemimpin tertinggi karena khawatir hal itu akan meningkatkan pertikaian Iran-Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu kemudian menyoroti apa yang tengah dilakukan Teheran menyebabkan ancaman perang nuklir makin dekat. Ia kemudian mengklaim Israel mencegah konflik mematikan itu terjadi.

"Perang selamanya adalah apa yang diinginkan Iran, dan mereka membawa kita ke ambang perang nuklir," kata Netanyahu.

ADVERTISEMENT

"Faktanya, apa yang Israel lakukan adalah mencegah hal ini, mengakhiri agresi ini, dan kita hanya bisa melakukannya dengan melawan kekuatan jahat," tambahnya.

Israel diketahui telah melancarkan serangan ke pusat Teheran mulai Jumat (13/6). Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan serangan balasan kepada Israel setelah sejumlah fasilitas nuklir dan militernya diserang.

Teheran membalas dengan rentetan serangan drone dan rudal pada Jumat (13/6) malam dan Sabtu (14/6) pagi yang menargetkan wilayah Israel.

Pada Sabtu (14/6) dini hari, Angkatan Udara Israel melancarkan rentetan serangan menargetkan pertahanan udara Iran, termasuk lokasi-lokasi peluncur rudal, untuk melumpuhkan kemampuan militer negara tersebut.

Pada Senin (16/6), Iran telah menginformasikan kepada mediator Qatar dan Oman pihaknya menutup melakukan negosiasi gencatan senjata saat diserang Israel. Iran menyampaikan tidak akan berunding kala diserang.




(apu/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads