4 Jenis Hormon Kebahagiaan yang Baik untuk Mental dan Cara Meningkatkannya

4 Jenis Hormon Kebahagiaan yang Baik untuk Mental dan Cara Meningkatkannya

Anindya Milagsita - detikJogja
Sabtu, 07 Jun 2025 16:27 WIB
ilustrasi wanita
Ilustrasi bahagia. Foto: iStock
Jogja -

Pernahkah detikers mendengar seputar hormon kebahagiaan? Ternyata ada beragam hormon kebahagiaan di dalam tubuh kita yang berperan dengan baik bagi kesehatan mental. Untuk mengenal secara lebih dekat terkait hormon kebahagiaan, mari simak penjelasannya melalui artikel ini.

Seperti namanya, hormon kebahagiaan dikenal sebagai hormon yang berpengaruh penting dalam memicu perasaan bahagia di dalam tubuh seseorang. Di dalam buku 'The Miracle of Endorphin' oleh Shigeo Haruyama, dijelaskan hormon kebahagiaan merupakan senyawa kimia yang tidak hanya berkaitan dengan jiwa, tapi juga raga. Hal ini dikarenakan, hormon kebahagiaan yang terbentuk dengan baik di dalam tubuh dapat mendukung kekebalan tubuh itu sendiri.

Tidak hanya itu saja, hormon kebahagiaan juga mampu memberikan efek analgesik yang dalam hal ini adalah penghilang rasa sakit secara alami. Ini dikarenakan hormon kebahagiaan akan berperan secara aktif pada reseptor sel-sel otak dan juga tubuh. Aktivitas ini membantu kekebalan pertahanan tubuh menjadi lebih baik, sehingga tubuh cenderung terlindung dari penyakit tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apa sajakah jenis hormon kebahagiaan yang bisa terbentuk di dalam tubuh seseorang? Sebagai referensi bacaan, simak penjelasannya berikut ini, ya.

4 Jenis Hormon Kebahagiaan

Untuk diketahui, keberadaan hormon kebahagiaan mampu menyeimbangkan hormon di dalam tubuh secara keseluruhan. Dengan adanya hormon kebahagiaan, seseorang tidak hanya dapat memelihara jiwanya, tapi juga mendukung proses di dalam tubuh itu sendiri.

ADVERTISEMENT

Diungkap dalam buku 'Healing Hypnosis untuk Orang Kantoran Sehat, Bahagia, Bergairah dan Produktif' karya Made Suwenten, hormon merupakan zat yang bergerak di dalam aliran darah menuju jaringan dan organ di dalam tubuh secara keseluruhan. Untuk itu, saat hormon di dalam tubuh berubah, maka bisa saja memberikan pengaruh terhadap fungsi tubuh yang nantinya berkaitan dengan kesehatan.

Setidaknya ada 4 jenis hormon yang dapat mendorong kebahagiaan di dalam tubuh lebih terjaga, yaitu dopamin, endorfin, serotonin, dan oksitosin. Dihimpun dari buku yang sama dan ditambah dengan sumber lainnya berupa buku 'Self Healing: Meraih Kembali Kebahagiaan setelah Keterpurukan' karya Rias Nurdiana dan 'Hormon Tubuh dan Kesehatan: Proses Faali-Biokimiawi dan Molekuler' oleh Tanti Tatang Irianti, berikut rangkumannya.

1. Dopamin

Hormon bahagia pertama adalah dopamin. Apa itu dopamin? Dijelaskan bahwa dopamin merupakan neurotransmitter yang penting dalam proses pembentukan suasana hati, motivasi, dan perasaan sejahtera lainnya. Hormon dopamin melibatkan proses di otak yang dapat mengatur respon stres. Tidak hanya itu saja dopamin juga dapat memicu perasaan jadi lebih positif sekaligus mengurangi kecemasan.

Dengan adanya dopamin, tubuh akan berisiko lebih rendah untuk mengalami stres. Akibatnya tubuh akan lebih rileks dan juga tenang. Menariknya, dopamin juga sering kali dikaitkan dengan sensasi menyenangkan di dalam tubuh yang cara kerjanya berupa sel-sel saraf yang mengirimkan sinyal ke dalam otak.

Biasanya dopamin berkaitan dengan mengatur daya ingat, emosi, kognisi, dan juga kualitas tidur seseorang. Dengan kadar dopamin yang seimbang di dalam tubuh, seseorang juga dapat beraktivitas dengan baik. Entah itu berkaitan dengan proses belajar maupun pekerjaannya. Inilah yang membuat dopamin termasuk hormon kebahagiaan sangat dibutuhkan bagi seseorang.

2. Endorfin

Selanjutnya, ada endorfin yang diartikan sebagai senyawa kimia yang diproduksi oleh kelenjar pituitary di dalam tubuh. Biasanya endorfin dilepaskan saat seseorang merasa bahagia, tertawa, atau istirahat dengan cukup. Istilah endorfin sendiri diambil dari kata 'endogenous' yang memiliki arti di dalam tubuh.

Endorfin juga dikenal sebagai 'morfin' alami bagi tubuh karena dapat menjadi pereda nyeri alami. Biasanya senyawa ini akan dilepaskan oleh tubuh secara otomatis saat seseorang mengalami sakit maupun stres. Oleh karena itu, endorfin dikenal mampu memberikan peran untuk meredakan stres.

Hormon endorfin juga akan muncul saat seseorang merasakan kepuasan tersendiri terhadap sesuatu. Misalnya saja saat mereka meraih prestasi atau pencapaian tertentu. Maka tak heran, saat seseorang merasa puas, maka mereka cenderung merasakan adanya kebahagiaan yang ternyata dilepaskan oleh hormon ini.

3. Oksitosin

Berbeda dengan dopamin dan endorfin yang biasanya berasal dari dalam diri seseorang, oksitosin justru bisa dilepaskan saat seseorang berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Inilah yang membuat hormon oksitosin disebut juga sebagai hormon kasih sayang. Apa maksudnya?

Biasanya oksitosin bisa diperoleh seseorang saat mereka membangun hubungan yang bermakna dengan orang lain. Tidak harus selalu berkaitan dengan pasangan, tapi juga orang tua, teman-teman, atau bahkan orang lain yang dikenal selama ini. Dengan adanya hubungan yang tercipta di antara lingkungan sekitar, seseorang akan merasa lebih percaya diri, dianggap sebagai sosok yang penting, hingga mendapatkan pengakuan.

Inilah yang membuat hormon oksitosin bisa dilepaskan saat adanya interaksi atau komunikasi.Tidak hanya itu saja, munculnya rasa cinta dan kasih sayang antara seseorang bersama dengan orang lain bisa mendorong hormon ini. Oleh sebab itu, hormon oksitosin tidak terlepas kaitannya dengan ikatan antarmanusia.

4. Serotonin

Pengertian hormon serotonin adalah hormon yang ada di dalam kelenjar pinealis, sistem saraf pusat, saluran pencernaan, dan keping darah atau trombosit. Serotonin berkaitan dengan suasana hati atau mood seseorang. Saat seseorang tengah dalam suasana hati yang baik, maka artinya hormon serotonin tengah dilepaskan.

Berkat serotonin, seseorang akan mengalami perasaan yang lebih rileks dan suasana hati positif. Sebaliknya, saat seseorang kekurangan hormon serotonin, maka akan cenderung memiliki suasana hati yang buruk. Inilah yang membuat hormon ini berperan menekan hormon kortisol atau hormon stres.

Hormon ini biasanya bisa ditingkatkan dengan melakukan berbagai hal menyenangkan. Tidak hanya di dalam ruangan, tapi juga di luar ruangan. Hormon serotonin juga biasanya bisa didapatkan saat seseorang memiliki perasaan syukur atas apa yang dimiliki. Dengan adanya serotonin, seseorang cenderung lebih memiliki motivasi dalam hidupnya.

Cara Meningkatkan Hormon Kebahagiaan

Lantas, bagaimana ya cara meningkatkan hormon kebahagiaan di dalam tubuh? Ternyata ada berbagai langkah sederhana yang mampu mendorong hormon kebahagiaan. Baik itu yang berasal dari dalam diri seseorang maupun pengaruh eksternal. Dirangkum dari laman UCI Health, Cleveland Clinic, hingga Healthline, berikut beberapa cara yang menarik untuk dipertimbangkan.

1. Makanan yang Sehat

Siapa sangka kalau ternyata makanan yang sehat mampu mendorong terbentuknya hormon kebahagiaan di dalam diri seseorang. Dikatakan bahwa makanan bisa berpengaruh pada peningkatan suasana hati seseorang. Hal ini dapat ditemukan pada makanan yang kita konsumsi sehari-harinya.

Dikatakan bahwa untuk meningkatkan hormon serotonin, makanan yang kaya triptofan dan asam amino bisa dipilih. Makanan ini dapat mendukung suasana hati, nafsu makan, dan pola tidur seseorang menjadi lebih terjaga. Kemudian untuk hormon endorfin yang mampu dikenal sebagai pereda nyeri alami di dalam tubuh, makanan berupa cokelat atau dengan sensasi pedas mungkin bisa memicu pelepasannya.

Kemudian untuk hormon dopamin yang mampu meningkatkan motivasi dan kesenangan bisa dibantu pelepasannya dengan makanan yang kaya akan tirosin. Sementara itu, hormon oksitosin bisa ditingkatkan dengan makanan dengan kandungan tinggi asam lemak omega-3 dan juga magnesium.

2. Berolahraga

Terdengar sebagai sebuah hal yang cukup klise, ternyata olahraga tidak hanya dapat mendukung kesehatan tapi juga melepaskan hormon kebahagiaan. Mengapa demikian? Psikolog di Cleveland Clinic bernama Susan Albers, PsyD, mengungkap ada beberapa aktivitas yang bisa melepaskan hormon kebahagiaan. Dengan terlepasnya hormon kebahagiaan, maka seseorang bisa merasakan kegembiraan dan kesenangan di dalam dirinya.

Salah satu aktivitas sederhana dan mudah dilakukan adalah berolahraga. Aktivitas ini dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Terlebih saat seseorang melakukan olahraga di pagi hari yang mana matahari masih bersinar dengan terang. Dengan berolahraga saat matahari masih bersinar dapat melepaskan hormon kebahagiaan berupa serotonin yang nantinya bisa mendukung kualitas tidur, meningkatkan suasana hati, hingga mendorong nafsu makan.

3. Tertawa

Mungkin bagi sebagian orang tertawa merupakan hal yang biasa terjadi dalam keseharian. Namun, ternyata tertawa juga termasuk salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan hormon kebahagiaan, termasuk dopamin dan endorfin.

Hal ini dikarenakan saat tertawa, seseorang secara tidak sadar telah meredakan perasaan cemas atau stres yang mungkin tengah dialaminya. Tidak hanya itu saja, dengan tertawa seseorang juga turut memperbaiki suasana hati mereka. Oleh sebab itu, seseorang dapat mengekspresikan dirinya dengan tertawa.

Cara tersebut dapat dilakukan dengan tertawa bersama orang-orang terdekat atau sekadar menonton video lucu. Inilah yang membuat tertawa diharapkan dapat turut memicu perasaan bahagia di dalam diri seseorang.

Itulah tadi rangkuman pembahasan mengenai 4 hormon kebahagiaan lengkap dengan cara meningkatkannya untuk mendukung kesejahteraan mental. Semoga informasi ini membantu, ya.




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads