Seekor buaya muncul lagi di Sungai Progo, Triharjo, Pandak, Bantul. Pemerintah Kalurahan Triharjo berharap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) turun tangan. Merespons itu, BKSDA Jogja menyarankan agar menghubungi Kementerian Kelautan Perikanan (KKP).
Kepala BKSDA Jogja, Dyah Sulistyari, mengatakan BKSDA tidak memiliki wewenang terkait penanganan buaya di alam liar. Dia menjelaskan, berdasarkan Undang Undang No 32 Tahun 2024, kewenangan penanganan buaya saat ini ada di KKP.
"BKSDA tetap support sebagai pendukung di lapangan, tapi komando tetap di KKP," kata Dyah saat dihubungi wartawan, Senin (2/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya soal tindak lanjut kemunculan buaya di Sungai Progo, Juwono, Triharjo, Pandak, Bantul, yang belum ditangani dan berpotensi membuat warga khawatir, Dyah menyarankan agar menghubungi KKP atau Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DIY.
"Coba hubungi KKP saja, atau ke Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi saja," ujarnya.
Dyah menambahkan, pihaknya mengimbau masyarakat agar berhati-hati saat beraktivitas di sungai tersebut.
"Yang pasti kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati di lokasi kemunculan buaya," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, seekor buaya kembali muncul di Sungai Progo, Juwono, Triharjo, Pandak, Bantul. Lurah Triharjo, Suwardi, mengatakan ia mendapat laporan dari salah satu warga Juwono terkait kemunculan buaya di Sungai Progo pada Minggu (1/6).
"Iya, betul. Kemarin siang muncul buaya di Sungai Progo, Juwono. Jadi ada warga yang sedang mengumpulkan pasir secara manual dan tahu ada buaya itu," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (2/6).
Sebagai bukti, kata Suwardi, warga itu langsung merekam video saat kemunculan buaya tersebut. Menurutnya, kali ini penampakan buaya itu tampak lebih jelas ketimbang pada pertengahan Mei lalu.
"Warga melihat hari Minggu, kalau yang mengambil video warga Juwono dan di video itu lumayan jelas saat kemunculan buaya," ujarnya.
Suwardi telah meminta warga yang biasa beraktivitas di pinggir Sungai Progo untuk lebih berhati-hati. Mengingat sebagian warga Juwono kerap mencari rumput gajah untuk pakan ternak hingga mengumpulkan pasir secara manual di pinggir Sungai itu.
"Saya sudah mengimbau kepada warga agar lebih hati-hati dan jangan sendiri saat berkegiatan di Sungai Progo," ucapnya.
Menyoal buaya tersebut merupakan buaya yang sempat muncul saat pertengahan bulan Mei, Suwardi membenarkannya. Mengingat ukuran buaya tersebut hampir sama dengan yang muncul saat bulan Mei.
"Hampir sama itu ukurannya dengan yang kemarin (Mei)," katanya.
Suwardi mengaku telah berkoordinasi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk melakukan pemantauan dan edukasi kepada masyarakat. Dia berharap ada tindak lanjut dari instansi terkait atas kemunculan buaya itu.
"Kalau sampai sekarang belum ada tindak lanjut BKSDA, harapannya BKSDA bisa segera menangani," ujarnya.
Diketahui, kemunculan buaya di Sungai Progo, Bantul sempat membuat heboh pada pertengahan Mei lalu. Video yang merekam buaya berenang di sungai itu sempat beredar di grup-grup WhatsApp warga. Bahkan, Pemkab Bantul juga mengunggah di akun Instagram resminya.
(dil/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang