Puasa Tarwiyah 2025 Tanggal Berapa? Cek Kalender Hijriah Berikut Ini

Puasa Tarwiyah 2025 Tanggal Berapa? Cek Kalender Hijriah Berikut Ini

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 02 Jun 2025 12:29 WIB
Ilustrasi Buka Puasa
Ilustrasi puasa. Foto: Shutterstock/
Jogja -

Awal Dzulhijjah dihiasi dengan banyaknya amalan sunnah yang dapat dikerjakan umat Islam. Salah satunya adalah puasa Tarwiyah yang terletak tepat satu hari sebelum puasa Arafah. Tanggal berapakah itu?

Pertama-tama, detikers perlu tahu bahwasanya 10 hari awal Dzulhijjah adalah waktu yang mulia. Nabi Muhammad SAW sendiri biasa mengerjakan puasa pada hari-hari tersebut. Dirujuk dari buku Panduan Praktis Amalan Ibadah di Bulan Dzulhijjah oleh Abu Abdillah Syahrul Fatwa, terdapat hadits yang berbunyi:

أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ يَصُوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَتِسْعًا مِنْ ذِي الْحِجَّةِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنَ الشَّهْرِ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Adalah Nabi puasa Asyura, sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, dan tiga hari pada setiap bulan." (HR An-Nasa'i no 2372, Ahmad no 271, dan Baihaqi no 284)

Dikutip dari buku Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah oleh Hanif Luthfi Lc MA, puasa Tarwiyah jatuh setiap 8 Dzulhijjah. Asal kata Tarwiyah adalah tarawwa yang berarti membawa bekal air. Penamaan ini disebabkan tindakan jemaah haji pada tanggal tersebut yang akan minum, memberi minum unta, maupun membawa air dalam wadah sebagai persiapan wukuf di Arafah.

ADVERTISEMENT

Lantas, 8 Dzulhijjah tahun ini jatuh pada tanggal berapa? Yuk, temukan informasi lengkapnya melalui uraian di bawah ini!

Tanggal Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah 1446 H

Menurut keterangan dari laman Kementerian Agama, Dzulhijjah 1446 H atau 2025 M jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar pada saat konferensi pers sidang isbat penentuan 1 Dzulhijjah.

"Hasil pengamatan hilal di 114 titik lokasi di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa hilal telah terlihat di Aceh Jaya oleh Bapak Nabil yang telah disumpah. Berdasarkan data tersebut, kami menetapkan 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025," jelasnya.

Pun juga Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), menetapkan 1 Dzulhijjah pada tanggal yang sama. Berdasar ketetapan tersebut, maka 8 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 4 Juni 2025. Pada tanggal tersebut, detikers disunnahkan mengerjakan puasa Tarwiyah.

Jadi, puasa Tarwiyah dikerjakan pada Rabu, 4 Juni 2025 alias 8 Dzulhijjah 1446 H.

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Kembali dilihat dari buku Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah oleh Hanif Luthfi Lc MA, telah diketahui sebuah hadits yang menjelaskan keutamaan puasa Tarwiyah. Redaksinya adalah sebagai berikut:

مَنْ صَامَ الْعَشْرَ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ صَوْمُ شَهْرٍ ، وَلَهُ بِصَوْمٍ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ سَنَةٌ ، وَلَهُ بِصَوْمٍ يَوْمِ عَرَفَةَ سَنَتَانِ

Artinya: "Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari arafah, seperti puasa dua tahun."

Hadits di atas disebut oleh para ulama sebagai hadits palsu. Imam as-Syaukani berkata mengomentari hadits ini:

رواه ابن عدي عن عائشة مرفوعاً ولا يصح وفي إسناده : الكلبي كذاب

Artinya: "Hadits ini disebutkan oleh Ibn Adi dari Aisyah secara marfu'. Hadits ini tidak shahih, dalam sanadnya terdapat perawi bernama al-Kalbi, seorang pendusta." (al-Fawaid al-Majmu'ah, 1/45)

Berbekal keterangan tersebut, keutamaan puasa Tarwiyah dalam hadits di atas tidak bisa dijadikan landasan. Namun, detikers tetap boleh-boleh saja berpuasa Tarwiyah, hanya saja, tanpa pengkhususan.

Maksudnya, puasa ini dikerjakan karena termasuk salah satu puasa awal Dzulhijjah, bukan dikhususkan karena tanggal 8 itu sendiri. Para ulama menganggapnya sebagai bentuk kehati-hatian dalam rangka menyambut puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.

ويستحب صوم يوم التروية مع يوم عرفة احتياطا

Artinya: "Dan disunnahkan untuk berpuasa pada hari Tarwiyah beserta hari Arafah sebagai tindakan hati-hati." (an-Najmu al-Wahhaj, juz 3, hal 355)

Niat Puasa Tarwiyah

Dilansir NU Online, niat puasa Tarwiyah adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."

Bagi detikers yang tidak melafalkan niat, melainkan membacanya dalam hati saja, maka tidak mengapa. Pasalnya, Nabi Muhammad SAW memang tidak pernah mengajarkan umat Islam membaca niat.

Diambil dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah oleh Hari Ahadi, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:

فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يَقُولُ قَبْلَ التَّكْبِيرِ شَيْئًا وَلَمْ يَكُنْ يَتَلَفَظُ بِالنِّيَّةِ لَا ! ا في الطَّهَارَةِ وَلَا فِي الصَّلَاةِ وَلَا : في الصيام وَلَا فِي الْحَجَ. وَلَا غَيْرِهَا مِنْ الْعِبَادَاتِ وَلَا خُلَفَاؤُهُ وَلَا أَمَرَ أَحَدًا ) أن يَتَلَفَظَ بِالنِّيَّةِ.. وَلَوْ كَانَ ذَلِكَ مُسْتَحَبًّا لَفَعَلَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَعَلِمَهُ الْمُسْلِمُونَ.

Artinya: "Nabi Muhammad, beliau sebelum bertakbiratul ihram tidak membaca apapun, beliau juga tidak melafalkan niat baik sebelum bersuci, sebelum sholat, sebelum berpuasa, sebelum berhaji, maupun ibadah-ibadah lain. Para Khulafaur Rasyidin juga demikian. Nabi Muhammad pun tidak pernah memerintahkan pada seorang pun untuk melafalkan niat... Seandainya melafalkan niat adalah hal yang dianjurkan maka tentunya sudah dilakukan oleh Nabi dan pasti itu diketahui oleh umat Islam." (Majmu' al-Fatawa XXII hal 221-222)

Demikian informasi ringkas mengenai tanggal puasa Tarwiyah 2025. Semoga bermanfaat!




(par/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads