Kecelakaan maut terjadi di Jalan Palagan, Ngaglik, Sleman, pada Sabtu (24/5) dini hari lalu menewaskan mahasiswa FH UGM Argo Ericko Achfandi (19). Sepeda motor Argo ditabrak mobil BMW yang dikemudikan Christiano (21) mahasiswa FEB UGM. Berikut detik-detik kecelakaan menurut keterangan saksi.
Pantauan detikJogja, Selasa (27/5/2025), di lokasi kecelakaan masih tampak coretan cat semprot olah TKP polisi. Dalam pola yang digambar itu, tampak korban terpental dari titik awal kecelakaan.
Salah satu saksi mata, Abdul Gani, mengatakan dirinya berada di dalam warung sebelum kejadian kecelakaan. Warung tersebut berada tak terlalu jauh dari lokasi kejadian. Dia lalu keluar karena mendengar mesin pom mini berbunyi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu itu kan saya dari dalam tiduran sebentar, mesin pom mini bunyi. Saya pikir sebentar mati tapi masih menyala. Lalu saya keluar mematikan mesin," kata Gani saat ditemui wartawan.
Saat keluar, dia melihat mobil berwarna putih melintas sangat kencang. Dia bilang mobil melaju di jalan yang memang cukup sepi karena waktu sudah pukul 01.00 WIB dini hari.
"Saya keluar lihat mobil itu lewat kencang banget, bener," ujarnya.
Usai mematikan mesin pom mini, saat Gani hendak masuk ke warung dia mendengar suara benturan.
"Pas saya mau melangkah masuk ke warung, mau masuk ke dalam langsung ada tiga kali (suara) benturan," kata Gani.
Gani mengaku setelah mendengar suara benturan itu dia tak langsung pergi ke lokasi lantaran di warungnya masih ada pembeli. Dia pun hanya melihat dari kejauhan dan saat mendekat terlihat korban sudah tergeletak di jalan.
"Nggak sampai lima menit saya di dalam, karena nggak ada pembeli. Saya tengok ke sana, korban sudah tergeletak, dan polisi sudah ada di situ," sebutnya.
Sementara itu, pedagang di dekat lokasi tabrakan, Amin, juga mengaku mendengar suara benturan keras. Suara tersebut bahkan sampai membangunkannya dari tidur.
"Saya sudah tidur waktu itu, lalu terbangun karena suara keras," kata Amin.
"Suara kenceng banget, keras. Duar! Pas nabrak motor nggak dengar pas (BMW) nabrak mobil (CRV) dengar karena di depan warung pas," imbuhnya.
Dia mengaku tak tahu pasti peristiwa kecelakaan. Lantaran warungnya sudah tutup dari jam 21.00 WIB. Namun, sepengetahuannya motor ditabrak dari belakang.
"Pas saya keluar itu sudah kejadian terus katanya lagi mau putar balik (motornya). Mobilnya juga dari selatan. Pastinya gimana kurang jelas, yang saya tahu (motor) tertabrak dari belakang," katanya.
Untuk diketahui, kecelakaan bermula saat Argo yang mengendarai motor Honda Vario berpelat nomor B 3373 PCG sedang melaju dari arah selatan ke utara. Ia lalu melambat untuk putar balik di simpang tiga Dusun Sedan.
Bersamaan dengan itu dari arah yang sama, dari belakangnya, melaju Mobil BMW bernomor polisi B 1442 NAC yang dikemudikan Christiano. Oleh karena jarak yang dekat, pengemudi mobil BMW tidak bisa menghindar dan terjadi kecelakaan.
Vario itu terpental. Sementara BMW oleng dan menabrak mobil Honda CR-V bernomor polisi AB 1623 JR yang sedang parkir di tepi timur jalan.
Argo mengalami sejumlah luka di badannya, yang menyebabkan ia meninggal dunia. Dia mengalami luka cedera kepala berat, bibir atas sobek, paha kiri memar, dan lecet tangan kiri.
(apl/ams)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang