Polisi menyebut pelaku perusakan nisan bersalib di Banguntapan dan Kotagede, A (16), warga Banguntapan juga melakukan hal serupa di Sewon. Hal itu berdasarkan pengakuan pelaku didukung rekaman CCTV yang identik dengan pakaian dan motor yang dipakai pelaku saat beraksi di Banguntapan dan Kotagede.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, mengatakan A masih menjalani pemeriksaan oleh polisi. Dari pemeriksaan, A mengaku merusak nisan bersalib di TPU Jaranan, Panggungharjo, Sewon, Bantul.
"Yang bersangkutan mengakui melakukan hal serupa di Sewon," katanya saat dihubungi detikJogja, Selasa (20/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait modusnya, Jeffry menyebut sama dengan yang di Banguntapan dan Kotagede. Di mana A mengendarai motor matik untuk ke lokasi kejadian.
"Yang bersangkutan juga terbukti dengan adanya kesamaan kendaraan dan pakaian dipakai yang bersangkutan seperti dalam video CCTV yang beredar," ujarnya.
Menyoal motifnya, Jeffry belum bisa mengungkapkannya. Mengingat nanti akan ada jumpa pers di Polsek Kota Gede terkait kasus tersebut.
Diberitakan sebelumnya, polisi menyebut perusakan makam bertanda salib tidak hanya terjadi di Ngentak, Baturetno, Banguntapan, Bantul, namun juga terjadi di Jaranan, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Ada dua makam bertanda salib yang dirusak di Jaranan.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan, bahwa kejadian bermula saat saksi, Bela Therecia Isabela (47), warga Jaranan ziarah ke Makam Jaranan, Rabu (14/5/2025) sekitar pukul 07.00 WIB. Selanjutnya, Bela mendapati papan nama di batu nisan anggota keluarganya rusak.
"Lalu saksi berusaha mencari keberadaan papan nama di batu nisan di sekitar makam tapi tidak ditemukan," katanya kepada wartawan di Bantul, Senin (19/5).
Lebih lanjut, Bela melakukan pengecekan kembali dan malah menemukan potongan batu nisan milik orang lain dalam kondisi rusak. Potongan tersebut Bela temukan dibuang di sekitar makam.
"Hari Minggu (18/5) saksi melihat berita di Medsos kalau ada perusakan batu nisan di salah satu makam di Banguntapan," ujarnya.
"Dari situ, saksi mendatangi juru kunci makam dan melaporkan kejadian perusakan batu nisan di Makam Jaranan," lanjut Jeffry.
(aku/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan