Dinas Pendidikan DIY Akui Naskah Soal ASPD Tingkat SMP Bocor!

Dinas Pendidikan DIY Akui Naskah Soal ASPD Tingkat SMP Bocor!

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 09 Mei 2025 15:02 WIB
Jumpa pers hasil penelusuran dugaan soal ASPD bocor di kantor Disdikpora DIY, Jumat (9/5/2025).
Jumpa pers hasil penelusuran dugaan soal ASPD bocor di kantor Disdikpora DIY, Jumat (9/5/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY merilis hasil penyelidikannya tentang bocornya soal Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) matematika tingkat SMP. Ternyata ada seorang guru SMP di DIY yang mengaku mengunduh file dan membagikan ke siswa.

Kepala Disdikpora DIY, Suhirman mengatakan, setelah kabar kebocoran itu viral pada Selasa (6/5) lalu, tim investigasi langsung memeriksa soal yang beredar di media sosial dan mencocokkannya dengan soal resmi ASPD.

Hasilnya, sebagian besar soal yang beredar dalam bentuk foto atau file PDF di media sosial adalah soal try out tingkat kabupaten/kota, bukan soal resmi ASPD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, ditemukan dua soal literasi numerik dalam tangkapan layar yang tersebar melalui WhatsApp pada 4 Mei 2025 yang identik dengan soal resmi ASPD," ungkap Suhirman dalam jumpa pers di Kantor Disdikpora DIY, Jumat (9/5/2025).

Pada Rabu (7/5), Disdikpora DIY mengklarifikasi kepala sekolah dan guru penulis soal di SMP Negeri 10 Kota Jogja. Penelusuran juga dilakukan kepada siswa SMPN 10. Hal ini tak lepas dari ramainya tudingan di medsos bahwa bocornya soal itu dari SMPN 10 Jogja.

ADVERTISEMENT

Ternyata, guru di SMPN 10Jogja tidak mengetahui soal yang bocor dan hanya membuat soal latihan berdasarkan kisi-kisi ASPD.

"Pertemuan dengan tim reviewer ASPD menunjukkan soal yang bocor adalah soal final, bukan soal mentah dari penulis," jelas Suhirman.

"Klarifikasi dengan siswa SMP Negeri 10 Jogja yang sempat viral menunjukkan bahwa siswa tersebut tidak terlibat penyebaran soal. Nomor siswa yang menyebarkan soal mengarah ke tiga siswa dari sekolah lain," sambungnya.

Dari informasi itu, lanjut Suhirman, penelusuran dan klarifikasi dilanjutkan ke kepala sekolah dan guru dari salah satu SMP di DIY. Namun dia enggan membeberkan sekolah tersebut.

Hasilnya, ditemukan satu guru di sekolah tersebut yang mengakui telah mengakses file resmi ASPD tanpa sepengetahuan pihak sekolah. Guru tersebut dengan sedemikian rupa berhasil mengunduh file soal.

"Guru tersebut, tanpa sepengetahuan kepala sekolah, mengunduh file Virtual Hard Disk (VHD) resmi untuk moda semi online, membuka file tersebut dengan teknik khusus yang memerlukan kemampuan teknologi informasi," ungkap Suhirman.

"Mengambil dua soal dari penyimpanan sementara (temporary cache), mengubah format XML menjadi tampilan soal menggunakan perangkat lunak tertentu, dan membagikannya kepada siswa dalam sesi latihan tambahan pada 3 Mei 2025 melalui Google Form," imbuhnya.

Suhirman menjelaskan, guru tersebut berhasil mengakses soal ASPD melalui sekolah. Tentang bagaimana cara guru itu bisa mendapat akses, penyelidikan Disdikpora DIY tidak sampai ke ranah itu.

"Artinya (guru) bukan dari penyusun soal. Kami tidak sampai di situ menyelediki, Itu teknologi jadi tidak dijelaskan secara detail," kata Suhirman.

Mengenai sanksi yang akan diberikan kepada guru tersebut, Suhirman bilang itu kewenangan Disdikpora kabupaten-kota.

"(Guru itu ASN atau bukan?)Kami tidak sampaikan. Motif ini masih kita cari informasi, kita sampaikan saat ini agar tidak terlalu lama," jawab Suhirman.

"Kalau sanksi itu kewenangan kabupaten kota, kami koordinasi. Nanti diselidiki lebih lanjut seberapa jauh pelanggarannya. Sanksi nanti akan dibahas lebih lanjut sesuai dengan ketentuan," imbuhnya.

Lebih lanjut Suhirman mengatakan bahwa soal yang bocor hanya berjumlah dua butir soal. Dua soal yang terlanjur bocor itu ditetapkan sebagai soal bonus dan tidak akan ada tes ASPD ulang.

"Soal yang bocor hanya dua butir soal, bukan seluruh paket soal ASPD. Menetapkan dua soal numerasi yang bocor sebagai soal bonus bagi seluruh peserta ASPD DIY," ujarnya.

"Tidak mengadakan ujian ulang ASPD Literasi Numerik, karena dampak kebocoran sangat terbatas," pungkas Suhirman.




(dil/ahr)

Hide Ads