Cara Mengirim Doa Khususon untuk Orang yang Sudah Meninggal dan Bacaannya

Cara Mengirim Doa Khususon untuk Orang yang Sudah Meninggal dan Bacaannya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 05 Mei 2025 15:06 WIB
30 Doa Harian di Bulan Ramadhan: Arab, Latin dan Artinya
Ilustrasi mengirim doa khususon. (Foto: freepik/Freepik)
Jogja -

Setiap muslim tentu ingin mendoakan keluarga maupun orang terdekatnya yang telah dipanggil menghadap Allah terlebih dahulu. Salah satunya yang banyak dilakukan orang Indonesia adalah dengan cara mengirim doa khususon untuk orang yang sudah meninggal.

Sebelum membahas lebih jauh, detikers perlu mengetahui seputar hukum mengirimkan bacaan Al-Quran (termasuk al-Fatihah) kepada mayit. Pasalnya, terdapat dua pendapat mengenai urusan ini. Satu menyatakan sampai, sedangkan yang lain menolaknya.

Dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, menghadiahkan bacaan Al-Quran tidak akan membuat mayit mendapat pahala. Hal ini dikarenakan tidak adanya ayat atau hadits dari Rasulullah SAW yang bisa dijadikan landasan kuat. Pendapat tidak sampainya pahala tersebut diperkuat dengan hadits:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari Abu Hurairah RA (diriwayatkan) bahwasanya Nabi SAW bersabda: 'Ketika seseorang mati, maka amalannya akan berhenti kecuali tiga (amalan); shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak saleh yang mendoakan'." (HR Muslim no 1631)

Sementara itu, NU berpendapat sampainya pahala seperti bacaan Al-Quran untuk mayit. Pendapat ini dilandaskan atas sebuah hadits dari Aisyah yang diriwayatkan Imam Muslim. Bunyi hadits tersebut:

ADVERTISEMENT

عن عائشة رضي الله عنهما أن رجلا أتى النبي صلى الله عليه وسلم فقال يا رسول الله إن أمي أفتلتت نفسها ولم توص وأظنها لو تكلمت تصدقت أفلها أجر إن تصدقت عنها؟, قال نعم.

Artinya: "Dari 'Aisyah RA, seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW, 'Ibu saya meninggal dunia secara mendadak dan tidak sempat berwasiat. Saya menduga seandainya ia dapat berwasiat, tentu ia akan bersedekah. Apakah ia akan mendapat pahala jika saya bersedekah atas namanya?' Nabi Muhammad SAW menjawab, 'Iya'." (Shahih Muslim no 1672)

Pengetahuan seputar hukum mengirim bacaan Al-Quran di atas penting dipahami agar detikers bisa menentukan sikap. Pasalnya, dalam doa khususon, terdapat pembacaan surat al-Fatihah yang pahalanya ditujukan untuk mayit.

Bacaan Doa Khususon untuk Orang Meninggal

Diambil dari detikHikmah, doa khususon bisa ditujukan untuk ibu, ayah, maupun orang lain. Yang membedakannya dengan doa lain, doa khususon diberi tambahan nama orang yang ingin didoakan. Berikut ragam bacaannya:

1. Bacaan Doa Khususon untuk Ibu

Latin: Khushuushon ilaa ruuhi ummi (sebut nama almarhumah) binti (sebut nama ayah). Allahumaghfir lahaa warhamhaa wa 'aafihaa wa'fu 'anhaa lahal fatihah.

Artinya: "Terkhusus untuk ruh ibuku (sebut nama almarhumah) putri dari (sebut nama ayah). Ya Allah ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya al-Fatihah."

2. Bacaan Doa Khususon untuk Ayah

Latin: Khushuushon ilaa ruuhi abii (sebut nama almarhum) bin (sebut nama ayah almarhum). Allahumaghfir lahu warhamhu wa 'aafihi wa'fu 'anhu, lahul faatihah.

Artinya: "Terkhusus untuk ruh ayahku (sebut nama almarhum) putra dari (sebut nama ayah almarhum). Ya Allah ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, maafkanlah dia, untuknya al-Fatihah."

3. Bacaan Doa Khususon untuk Suami

Latin: Khushuushon ilaa ruuhi zaujii (sebutkan nama almarhum) binti (sebutkan nama ayah almarhum). Allahumaghfir lahaa warhamhaa wa 'aafiha wa'fu 'anhaa, lahal faatihah.

Artinya: "Terkhusus untuk ruhnya suamiku (sebut nama almarhum) putra dari (sebut nama ayah almarhum). Ya Allah ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, maafkanlah dia, untuknya al-Fatihah."

4. Bacaan Doa Khususon untuk Istri

Latin: Khushuushon ilaa ruuhi zaujatii (sebutkan nama almarhumah) binti (sebutkan nama ayah almarhumah). Allahumaghfir lahaa warhamhaa wa 'aafiha wa'fu 'anhaa, lahal faatihah.

Artinya: "Terkhusus untuk ruhnya istriku (sebut nama almarhumah) putri dari (sebut nama ayah almarhumah). Ya Allah ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, maafkanlah dia, untuknya al-Fatihah."

Tata Cara Mengirim Doa Khususon

Mendoakan mayat sejatinya bisa dilakukan kapan pun dan di mana saja. Yang terpenting, tidak menyalahi aturan syariat sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad SAW. Adapun di Indonesia, doa khususon biasanya dibaca dalam rangkaian doa tahlil. Urut-urutannya, sebagaimana penjelasan dalam laman MA NU 01 Banyuputih, adalah:

  1. Membaca hadarah
  2. Membaca al-Fatihah
  3. Membaca al-Ikhlas 3 kali
  4. Membaca tahlil dan takbir
  5. Membaca al-Falaq
  6. Membaca tahlil dan takbir
  7. Membaca an-Nas
  8. Membaca tahlil dan takbir
  9. Membaca al-Fatihah
  10. Membaca awal al-Baqarah
  11. Membaca al-Baqarah ayat 163
  12. Membaca Ayat Kursi
  13. Membaca al-Baqarah ayat 284-286
  14. Membaca surat Hud ayat 73 sebanyak 3 kali
  15. Membaca al-Ahzab ayat 33
  16. Membaca al-Ahzab ayat 56
  17. Membaca sholawat atas Nabi SAW
  18. Membaca salam kepada Nabi SAW
  19. Membaca Ali Imran ayat 173 dan al-Anfal ayat 40
  20. Membaca hauqalah
  21. Membaca istighfar 3 kali
  22. Membaca tahlil 33 kali
  23. Membaca tahlil panjang
  24. Membaca sholawat atas Nabi SAW
  25. Membaca doa (termasuk doa khususon)

Sebagai catatan, urut-urutan bacaan tahlil di atas tidak bersumber dari Rasulullah SAW. Wallahu a'lam bish-shawab.

Berdasar keterangan dalam buku Agar Ziarah Kubur Membawa Berkah tulisan Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Nabi SAW memerintahkan seorang muslim yang mendekati kompleks kuburan untuk mengucap salam. Salah satu bacaan salamnya adalah:

السَّلامُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَلْأَحِقُونَ

Artinya: "Keselamatan atas kalian wahai para penghuni kampung ini. Dari kalangan orang-orang mukmin dan muslim. Semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan belakangan. Dan kami insya Allah nanti akan menyusul kalian juga." (HR Muslim no 975)

Di samping itu, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan para sahabat untuk mendoakan mayit dengan rahmat ampunan dan doa kebaikan. Imam Syafi'i berkata:

"Tidak mengapa berziarah kubur, karena Rasulullah pernah bersabda: 'Dahulu aku melarang kalian ziarah kubur, sekarang berziarahlah kalian, akan tetapi jangan berkata hujran.' Jangan berkata di sisi kuburan perkataan hujran, yaitu mendoakan kebinasaan, ucapan jelek, atau ratapan. Adapun bila engkau ziarah kubur, engkau memohonkan ampun untuk yang telah meninggal, kemudian hatimu jadi lembut, dan teringat perkara akhirat, maka hal ini tidak aku benci." (Al-Umm 1/278)

Demikian pembahasan lengkap mengenai cara mengirim doa khususon untuk orang yang sudah meninggal dan bacaannya. Semoga Allah SWT senantiasa menunjuki kita jalan yang lurus. Aamiin.




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads