Kenapa Kucing Dikerumuni Semut? Berikut Ini 4 Penyebabnya

Kenapa Kucing Dikerumuni Semut? Berikut Ini 4 Penyebabnya

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Jumat, 02 Mei 2025 12:02 WIB
Ilustrasi kucing
Ilustrasi kucing. Foto: Getty Images/konradlew
Jogja -

Kucing dikenal sebagai hewan yang bersih dan rajin merawat diri. Namun, tak jarang pemilik kucing menemukan hewan peliharaannya dikerumuni semut tanpa sebab yang jelas, terutama saat kucing sedang tertidur. Fenomena ini kerap memunculkan pertanyaan, kenapa kucing dikerumuni semut, padahal terlihat tidak membawa makanan?

Dikutip dari National Geographic, semut menggunakan feromon (zat kimia beraroma) untuk berkomunikasi dan memberi petunjuk arah bagi semut lainnya. Ketika seekor semut menemukan makanan, ia akan meninggalkan jejak feromon dalam perjalanan kembali ke sarang. Semut lain kemudian mengikuti jejak itu, sehingga terbentuklah jalur semut yang teratur.

Itulah yang menjadi alasan mengapa semut bisa dengan cepat mengerumuni benda yang dianggap makanan oleh mereka. Lantas, kenapa kucing dikerumuni oleh semut? Mari cari tahu penyebabnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenapa Kucing Dikerumuni Semut?

Dikutip dari laman Just Answer, seorang dokter hewan bernama Fiona menjelaskan penyebab mengapa kucing dikerumuni oleh semut. Mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

1. Kebiasaan Tidur di Area Rawan Semut

Kucing yang memiliki kebiasaan tidur atau berbaring di area luar rumah seperti teras atau taman yang dekat dengan pot tanaman sering kali tidak sadar bahwa tempat tersebut merupakan jalur aktif semut. Ketika sedang tertidur lelap menikmati sinar matahari pagi, kucing bisa dengan mudah dikerubungi semut tanpa menyadarinya.

ADVERTISEMENT

Semut-semut yang merayapi tubuh kucing akan tetap menempel karena kucing tidak langsung bereaksi. Ketika kucing berpindah tempat atau masuk ke dalam rumah, semut tersebut ikut terbawa dan tampak seolah-olah berasal dari tubuh si kucing.

2. Penurunan Intensitas Grooming

Walaupun kucing dikenal sebagai hewan yang rajin membersihkan diri, perubahan frekuensi grooming dapat terjadi seiring pertambahan usia atau kondisi tertentu. Saat grooming berkurang, serangga kecil seperti semut bisa lebih lama berada di bulu kucing tanpa langsung dibersihkan.

Kondisi ini bisa diperparah jika bulu kucing rontok dan menumpuk di area tempat tidurnya, menciptakan lingkungan yang lebih menarik bagi serangga. Meskipun kucing masih tampak melakukan grooming, pengurangan intensitasnya memungkinkan semut lebih mudah bertahan di tubuhnya.

3. Produk Anti-Parasit Kurang Efektif

Penggunaan produk antiparasit yang kualitasnya kurang baik atau kandungannya tidak aman bisa membuat perlindungan terhadap serangga menjadi tidak optimal. Akibatnya, semut tetap bisa menempel pada tubuh kucing dan tidak terhalau sebagaimana mestinya. Bahkan, ada produk tertentu yang justru berisiko menimbulkan reaksi negatif pada kucing.

Oleh karena itu, kita disarankan untuk memilih produk antiparasit yang terbukti aman dan efektif digunakan pada kucing. Dengan perlindungan yang tepat, tubuh kucing akan menjadi lingkungan yang tidak disukai oleh semut maupun parasit lainnya, sehingga mengurangi kemungkinan kucing terus-menerus dikerubungi serangga.

4. Kemungkinan Kondisi Kesehatan Tertentu

Jika kucing tampak tidur terlalu dalam atau menjadi kurang responsif terhadap gangguan di sekitarnya, bisa jadi ada kondisi kesehatan mendasar yang memengaruhinya. Reaksi yang lambat terhadap semut dapat menunjukkan bahwa kucing sedang mengalami gangguan yang membuatnya tidak peka terhadap sentuhan atau gerakan di tubuhnya.

Dalam situasi seperti ini, pemeriksaan oleh dokter hewan diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada gangguan serius yang menyebabkan perubahan perilaku tersebut. Semut yang terus muncul mungkin hanya gejala sekunder dari masalah kesehatan yang lebih besar.

Nah, itulah tadi sejumlah alasan lengkap kenapa kucing kerap dikerumuni oleh semut. Semoga penjelasan di atas bermanfaat!




(par/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads