Pembangunan di ITF Niten Bantul Disetop Sementara Usai Diprotes Warga

Pembangunan di ITF Niten Bantul Disetop Sementara Usai Diprotes Warga

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Senin, 28 Apr 2025 15:51 WIB
Suasama di ITF Niten yang terdapat tumpukan sampah organik, Senin (28/4/2025).
Suasama di ITF Niten yang terdapat tumpukan sampah organik, Senin (28/4/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul telah menghentikan sementara waktu pembangunan hanggar di Intermediate Treatment Facility (ITF) Niten. DLH juga akan melakukan sosialisasi kepada warga terkait pembangunan yang sedang dilakukan.

Kepala DLH Bantul, Bambang Purwadi Nugroho, menyebut ITF Niten berfungsi sebagai salah satu upaya untuk menyelesaikan persoalan sampah. Apalagi saat ini masih kondisi darurat sampah.

"Kemudian kalau ada penolakan, itu kan aspirasi dan kami menghormati aspirasi dari warga. Kemudian kita akan musyawarahkan seperti apa nanti solusinya," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (28/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, saat ini sampah-sampah khususnya jenis organik telah DLH Bantul evakuasi dari ITF Niten. Bahkan, saat ini juga sudah tidak ada aktivitas pembangunan hanggar di area ITF tersebut.

"Proses pengerjaan pembangunan hanggar ITF Niten sementara kita hentikan pelaksanaannya," ujarnya.

ADVERTISEMENT
Spanduk dan banner berisi penolakan perluasan ITF Niten, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Senin (28/4/2025).Spanduk dan banner berisi penolakan perluasan ITF Niten, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Senin (28/4/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Selama berhentinya pembangunan hanggar, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada warga Jaranan dan Sawit. Sebab, sebenarnya tidak ada perluasan hanggar, namun hanya menambah bangunan yang menjadi bagian dari ITF Niten.

"Jadi itu sebenarnya bukan perluasan, maksudnya di situ kan melengkapi bangunan yang sudah ada, itu kan satu paket," ucapnya.

"Mungkin yang belum dipahami warga di situ, sehingga kita harus duduk bersama. Jadi kemungkinan akan kita lakukan sosialisasi kembali terhadap warga," lanjut Bambang.

Warga Tolak Perluasan ITF

Diberitakan sebelumnya, warga Jaranan dan Sawit, Panggungharjo, Sewon Bantul memasang spanduk berisi penolakan perluasan ITF Niten. Pasalnya, warga terdampak bau sampah dan tuntutan warga terkait perluasan hanggar tidak dipenuhi saat musyawarah dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul.

Pantauan detikJogja, tampak beberapa spanduk terpasang di area pagar ITF Niten. Spanduk tersebut berisi tulisan 'Sampah tempat perkembangbiakan penyakit, DIMANA HATI NURANIMU' hingga 'Kami warga masyarakat MENOLAK KERAS perluasan hanggar ITF di area Pasar Niten'.

Dukuh Jaranan, Fendika Nurjayanto Yudatama, mengatakan munculnya penolakan itu saat warga melihat postingan di media sosial (Medsos) jika ITF Niten akan menjadi tempat pembuangan sampah se-Kabupaten Bantul. Selanjutnya, tiba-tiba datang alat berat seperti ekskavator di area ITF Niten.

"Dari hal itu warga resah, karena ITF untuk menumpuk sampah se-Kabupaten Bantul dan pasti menimbulkan bau. Lalu ada inisiasi dari warga Jaranan-Sawit untuk musyawarah terkait pembangunan ITF Pasar Niten tersebut," kata Fendika kepada wartawan di kediamannya, Jaranan, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Senin (28/4).

Musyawarah itu melibatkan warga Jaranan dan Sawit. Musyawarah itu menghasilkan lima poin yang diteruskan ke DLH Bantul. Poin pertama ialah perluasan hangar ITF Niten tidak dilanjutkan.




(afn/ams)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjogja

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads