Tanggal 17 April 2025 Memperingati Hari Apa? Sarat dengan Peringatan Penting

Tanggal 17 April 2025 Memperingati Hari Apa? Sarat dengan Peringatan Penting

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Kamis, 17 Apr 2025 08:42 WIB
Kalender
Tanggal 17 April. (Foto: W PSK/Vecteezy)
Jogja -

Hampir setiap hari, terdapat hari penting yang diperingati di berbagai belahan dunia. Pada 17 April 2025, masyarakat di berbagai penjuru dunia merayakan Hari Penghargaan bagi Kelelawar Internasional. Sementara itu, masyarakat di Tanah Air memperingati Hari Hak Asasi Petani Indonesia. Namun, tidak hanya itu, tanggal 17 April 2025 sarat dengan peringatan penting lainnya.

Menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 17 April 2025 adalah hari Kamis dalam penanggalan Masehi. Kemudian dalam Kalender Jawa, jatuh pada hari pasaran Kamis Wage, 18 Sawal 1958 (Za'). Sedangkan dalam penanggalan Hijriah, hari tersebut bertepatan dengan 18 Syawal 1446 H.

Lantas, tanggal 17 April 2025 memperingati hari apa? Berikut adalah beberapa hari penting nasional dan internasional yang diperingati hari ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanggal 17 April 2025 Memperingati Hari Apa?

Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 17 April 2025 seperti Hari Penghargaan bagi Kelelawar Internasional hingga Hari Hak Asasi Petani Indonesia. Mari cermati penjelasan lengkapnya!

1. Hari Penghargaan bagi Kelelawar Internasional

Hari ini, para pecinta alam dan pegiat konservasi memperingati Hari Penghargaan bagi Kelelawar Internasional. Perayaan ini diinisiasi oleh Bat Conservation International sebagai bentuk kampanye untuk mengedukasi publik tentang pentingnya kelelawar bagi lingkungan. Kelelawar sering kali dianggap makhluk menyeramkan, padahal mereka adalah penjaga ekosistem yang tak tergantikan.

ADVERTISEMENT

Di berbagai negara, khususnya di kawasan yang menjadi habitat alami kelelawar, peringatan ini dirayakan dengan aktivitas edukatif seperti menonton dokumenter, diskusi publik, hingga pengamatan langsung di malam hari. Di Austin, Texas, misalnya, ribuan orang berkumpul di Jembatan Congress Avenue untuk menyaksikan koloni kelelawar terbesar di Amerika Utara muncul saat senja. Di sekolah-sekolah, anak-anak belajar tentang spesies kelelawar lokal dan manfaatnya bagi pertanian.

Mengapa kelelawar begitu penting? Karena hampir 70% spesiesnya adalah pemakan serangga. Satu ekor kelelawar bisa memakan ribuan nyamuk dalam satu jam. Selain itu, mereka juga membantu penyerbukan dan penyebaran benih, menjadikan mereka bagian vital dari rantai kehidupan. Peringatan ini menjadi momen untuk membalikkan stigma dan memberi mereka tempat di hati manusia.

2. Hari Hemofilia Sedunia

Di seluruh dunia, komunitas penderita gangguan darah memperingati Hari Hemofilia Sedunia setiap tanggal 17 April. Peringatan ini pertama kali diadakan oleh World Federation of Hemophilia pada tahun 1989, bertepatan dengan hari lahir pendirinya, Frank Schnabel. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kesadaran tentang hemofilia dan gangguan pembekuan darah lainnya.

Perayaan ini berlangsung di banyak negara, dari pusat layanan kesehatan hingga kampus dan lembaga pendidikan. Masyarakat diajak mengenal lebih jauh tentang kondisi yang membuat darah sulit membeku ini. Tidak sedikit juga yang ikut berpartisipasi dengan menyalakan lampu berwarna merah sebagai simbol harapan dan solidaritas. Media sosial turut dipenuhi tagar #worldhemophiliaday sebagai bentuk dukungan global.

Hemofilia bukan penyakit menular, melainkan kondisi genetik yang diwariskan. Meskipun jarang, penyakit ini berdampak besar pada kehidupan penderitanya. Melalui peringatan ini, banyak keluarga mendapat dukungan emosional, edukasi medis, dan kesempatan untuk terhubung dengan komunitas yang memahami tantangan yang sama.

3. Hari Puisi Haiku

Bagi para penyair dan pencinta sastra, tanggal 17 April juga menandai Hari Puisi Haiku. Peringatan ini diinisiasi oleh Sari Granstaff dan diresmikan oleh The Haiku Foundation Tujuannya adalah mengajak semua orang untuk menciptakan puisi sederhana tetapi sarat makna. Haiku berasal dari Jepang dan umumnya menggunakan pola suku kata 5-7-5 dalam tiga baris, meski versi bahasa Inggris lebih fleksibel.

Di hari ini, banyak sekolah dan komunitas sastra mengadakan lokakarya haiku. Peserta diajak untuk berjalan di alam, meresapi momen kecil, dan menuangkannya dalam bentuk puisi singkat. Haiku memang tidak berirama, tetapi justru dalam kesederhanaannya tersimpan keindahan yang kuat. Bahkan hanya 17 suku kata bisa cukup untuk menangkap keheningan pagi atau hembusan angin di antara dedaunan.

Tradisi menulis haiku bukan hanya sekadar latihan sastra, melainkan juga bentuk meditasi. Orang-orang dari berbagai belahan dunia ikut merayakannya dengan membagikan puisi mereka di media sosial atau berkumpul dalam acara baca puisi. Hari ini menjadi pengingat bahwa puisi tidak harus panjang untuk menggugah rasa.

4. Kamis Putih

Tanggal 17 April 2025 juga jatuh tepat pada Kamis Putih, hari suci yang diperingati umat Kristiani di seluruh dunia. Kamis Putih menandai hari ketika Yesus mengadakan Perjamuan Terakhir bersama para muridnya, memperkenalkan sakramen Ekaristi, dan membasuh kaki mereka sebagai simbol pelayanan dan kasih.

Gereja-gereja di seluruh dunia menyelenggarakan misa khusus pada hari ini. Di beberapa tradisi, seperti Gereja Katolik, diadakan Misa Krisma di pagi hari, di mana minyak suci diberkati oleh uskup untuk digunakan sepanjang tahun. Pada malam harinya, perayaan dilanjutkan dengan misa perjamuan, doa bersama, dan penghormatan kepada Sakramen Mahakudus.

Rangkaian kegiatan Kamis Putih tidak hanya bernuansa sakral, tetapi juga mengajak umat untuk merenungkan makna pengorbanan dan pelayanan. Dalam suasana tenang dan reflektif, umat diajak untuk mengikuti teladan Yesus: melayani sesama dengan rendah hati, mencintai tanpa syarat, dan berbagi tanpa pamrih. Kamis Putih membuka jalan menuju peringatan Jumat Agung dan Paskah.

5. Hari Hak Asasi Petani Indonesia

Tidak kalah penting, tanggal 17 April juga memperingati Hari Perjuangan Petani Internasional. Di Indonesia, perayaan ini dikenal dengan sebutkan Hari Hak Asasi Petani Indonesia. Dikutip dari laman Serikat Petani Indonesia, peringatan ini lahir dari tragedi berdarah di El Dorado dos CarajΓ‘s, Brasil, tahun 1996. Saat itu, 19 petani tak bertanah dibunuh saat memperjuangkan akses atas tanah untuk bertani. Sejak itu, organisasi La Via Campesina menetapkan tanggal ini sebagai hari perlawanan global petani.

Di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia, petani dan aktivis memperingati hari ini dengan aksi damai, diskusi publik, dan kampanye menolak korporatisasi pertanian. Serikat Petani Indonesia (SPI) memanfaatkan momen ini untuk menyuarakan penolakan terhadap perampasan lahan, praktik pertanian monokultur, serta kebijakan yang merugikan petani kecil. Mereka juga menyerukan perlindungan hukum terhadap hak-hak petani.

Peringatan ini menjadi bentuk perlawanan terhadap ketimpangan agraria yang masih terjadi hingga kini. Petani bukan hanya produsen pangan, tetapi juga penjaga lingkungan dan identitas budaya lokal. Melalui Hari Hak Asasi Petani Internasional, suara mereka semakin nyaring terdengar, menuntut keadilan, kedaulatan, dan pengakuan yang selama ini belum sepenuhnya diberikan.

Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada 17 April 2025. Semoga bermanfaat, detikers!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads