Giliran Bupati Bantul dan Sleman Dipanggil HB X, Ini yang Dibahas

Giliran Bupati Bantul dan Sleman Dipanggil HB X, Ini yang Dibahas

Adji G Rinepta - detikJogja
Senin, 14 Apr 2025 14:38 WIB
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai pertemuan di Kompleks Kepatihan, Senin (14/4/2025).).
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai pertemuan di Kompleks Kepatihan, Senin (14/4/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Usai memanggil Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo, Jumat (11/4), Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memanggil Bupati Sleman dan Bupati Bantul di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, hari ini.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan pemanggilan ini menitikberatkan pada koordinasi antara pemerintah kabupaten-kota dalam hal infrastruktur dan pembangunan.

"Tidak bisa kita melihatnya secara parsial-parsial per daerah itu nggak bisa. Nah pak Gubernur menginginkan koordinasi ini dilakukan secara berkala agar Infrastruktur di DIY itu terkoordinasi dengan baik," ujarnya usai pertemuan di Kompleks Kepatihan, Senin (14/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Halim mencontohkan soal urusan pembangunan jalan yang semua terkoneksi, juga soal penanganan sampah. Menurutnya semua sungai besar di DIY bermuara di Bantul sehingga perlu koordinasi intens antar pemerintah daerah.

"Sehingga apa yang terjadi di Sleman itu berpengaruh ke Bantul, maka di sinilah pentingnya koordinasi. Misalnya kalau warga Sleman, warga Kota (Jogja) itu membuang sampah di Sungai Opak itu nanti kumpulnya di Bantul," paparnya.

ADVERTISEMENT

"Misalnya sampah itu kan Kota (Jogja) nggak punya tempat pengolahan dan akan diolah di Bantul, maka urusan sampah ini kan lintas kabupaten-kota sehingga perlu koordinasi," sambung Halim.

Dalam pertemuan ini juga, masing-masing Pemkab memaparkan program pembangunannya. Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengatakan untuk Kabupaten Sleman fokus pembangunannya ada di tiga hal yakni pengelolaan sampah, jalan, dan pengembangan wisata.

"Kita laporkan ke Pak Gubernur bahwa sampai saat ini kita sudah bisa menyiapkan 3 TPST yang 2 sudah beroperasi di Tamanmartani dan Minggir dengan kapasitas yang Tamanmartani perhari 60 ton per hari, yang Minggir juga demikian," ujarnya.

"Yang (TPST) Donokerto Turi, Juni ini bisa beroperasi, jadi ada 3 TPST yang rata-rata per harinya bisa mengolah 60 ton per hari. Dan kami juga menyiapkan di daerah Moyudan ini akan kita bangun lagi TPST," imbuh Danang.

Terkait perbaikan jalan, menurut Danang pihaknya akan melakukan perbaikan dan perawatan jalan sekitar 65-70 km di Sleman. Termasuk termasuk di dalamnya penerangan jalan umum (PJU).

"Sebenarnya ini sudah mulai diperbaiki, terus nanti yang menjadi fokusnya daerah lereng Merapi ini Turi-Tempel. Mestinya, karena ini jadi prioritas, masalah anggaran akan coba kami utak utik lagi lah," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memanggil Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo ke Kantor Gubernur Kompleks Kepatihan, Kota Jogja pada Jumat (11/4)

Dalam pertemuan itu Hasto mengaku dapat wejangan soal empati ke warga yang terdampak kebijakan soal pembangunan.

"Agar penyusunan APBD tidak lebih dari bulan Oktober sudah selesai. Karena tentu kami sebagai kepala daerah baru diingatkan, jangan sampai kita itu molor-molor," ungkap Hasto.

"Juga diberikan arahan agar supaya sinkronisasi teknis APBD yang kemudian dievaluasi oleh provinsi itu. Jangan sampai ada perbedaan perbedaan yang sifatnya fundamental, sedangkan itu hal yang rutin bahwa setiap tahun ada APBD Kabupaten/Kota yang kemudian dievaluasi oleh provinsi," imbuhnya.




(afn/apl)

Hide Ads