Doa Nabi Sulaiman Mengusir Jin dan Setan: Arab, Latin, dan Artinya

Doa Nabi Sulaiman Mengusir Jin dan Setan: Arab, Latin, dan Artinya

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Minggu, 13 Apr 2025 15:57 WIB
Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa. Foto: Freepik
Jogja -

Kisah Nabi Sulaiman`alaihissalam selalu menarik untuk disimak, terutama terkait kekuasaan luar biasanya atas makhluk-makhluk gaib seperti jin dan setan. Salah satu yang paling dikenal adalah doa Nabi Sulaiman mengusir jin dan setan, yang menunjukkan betapa kuatnya permohonan beliau kepada Allah agar diberi kerajaan dan kendali yang tidak diberikan kepada siapa pun setelahnya. Doa ini menjadi bukti bahwa kekuasaan sejati berasal dari izin dan kehendak Allah semata.

Dirangkum dari buku Kisah-Kisah dalam Al-Qur'an tulisan Syaikh Hamid Ahmad Ath-Thahir Al-Basyuni, Nabi Sulaiman dianugerahi kekuasaan penuh atas jin, manusia, burung, hingga setan dari golongan Ifrit yang terkenal ganas dan menakutkan. Dengan izin Allah, para jin itu tunduk dan bekerja untuk Sulaiman, yaitu membangun gedung-gedung megah sebagai tempat ibadah, membuat patung, piring raksasa sebesar kolam, dan periuk-periuk besar untuk memasak. Ada pula yang bertugas sebagai penyelam untuk mengambil permata dari dasar lautan. Semua itu mereka lakukan atas perintah Sulaiman yang tidak pernah menyalahgunakan kekuasaan tersebut, dan hanya menggunakannya untuk kebaikan.

Lantas, seperti apakan bacaan doa Nabi Sulaiman untuk mengusir jin dan setan? Mari kita simak penjelasan lengkap yang dihimpun dari buku Kisah-Kisah dalam Al-Qur'an tulisan Syaikh Hamid Ahmad Ath-Thahir Al-Basyuni serta Rahasia Alam Malaikat, Jin dan Setan tulisan Prof Dr Umar Sulaiman Al-Asyqar berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan Doa Nabi Sulaiman Mengusir Jin dan Setan

Salah satu doa yang sangat masyhur dari Nabi Sulaiman alaihissalam adalah doa beliau yang memohon kepada Allah agar diberikan kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahnya. Doa ini disebut dalam Al-Quran dalam surah Shad ayat 35, sebagai berikut:

Arab:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنبَغِي لِأَحَدٍ مِّن بَعْدِي إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

ADVERTISEMENT

Latin:
Rabbi ighfir lī wa hab lī mulkan lā yanbaghī li'ahadin min ba'dī innaka anta al-wahhāb

Artinya:
"Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi." (QS. Shad: 35)

Doa ini bukan hanya permintaan kekuasaan, tapi juga bentuk pengabdian yang sangat dalam kepada Allah. Nabi Sulaiman memohon agar diberi kemampuan untuk menjalankan amanah kerajaan yang tidak akan dimiliki oleh siapa pun sesudahnya, termasuk kekuasaan atas jin, angin, dan makhluk-makhluk lainnya.

Kisah Nabi Sulaiman Menundukkan Jin dan Setan

Sebagai jawaban atas doa tersebut, Allah benar-benar mengabulkan permintaan Nabi Sulaiman. Dalam ayat-ayat berikutnya, Allah menundukkan berbagai makhluk kepada Sulaiman, termasuk angin, jin, dan setan.

Allah berfirman dalam surah Shad ayat 36-38:
فَسَخَّرْنَا لَهُ ٱلرِّيحَ تَجْرِى بِأَمْرِهِۦ رُخَآءً حَيْثُ أَصَابَ
وَٱلشَّيَـٰطِينَ كُلَّ بَنَّآءٍۢ وَغَوَّاصٍۢ
وَءَاخَرِينَ مُقَرَّنِينَ فِى ٱلْأَصْفَادِ

Artinya:
"Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya. Dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan, semuanya ahli bangunan dan penyelam. Dan setan yang lain yang terikat dalam belenggu." (QS. Shad: 36-38)

Jin-jin itu tunduk dan bekerja untuk Sulaiman. Mereka membangun gedung-gedung tinggi, membuat patung, piring besar seperti kolam, dan periuk-periuk yang tetap berada di atas tungku. Mereka bekerja di bawah kekuasaannya dengan izin Allah. Yang membangkang akan langsung disiksa, bahkan dibelenggu.

Penundukan ini adalah bukti kekuasaan mutlak dari Allah yang dianugerahkan kepada Nabi Sulaiman, sesuai dengan permintaannya dalam doa tadi. Tak hanya itu, hal ini juga menunjukkan bahwa jin dan setan bukanlah makhluk yang bisa memberi manfaat atau mudarat dengan sendirinya. Mereka hanya makhluk Allah yang tunduk pada kekuasaan-Nya.

Doa Nabi Sulaiman dalam Kisah Nabi Muhammad SAW

Kisah doa Nabi Sulaiman tidak hanya berhenti pada zamannya, tapi juga muncul kembali dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa riwayat yang sahih, Rasulullah sempat berhadapan langsung dengan jin Ifrit, salah satu jin jahat dari bangsa setan.

Dalam Shahih Muslim, disebutkan dari Abu Darda', bahwa suatu ketika Rasulullah sedang melaksanakan sholat. Tiba-tiba beliau berkata:

"Aku berlindung kepada Allah darimu! Aku melaknatmu dengan laknat Allah!" (beliau mengucapkannya tiga kali sambil mengulurkan tangan seolah-olah menangkap sesuatu)

Setelah sholat, para sahabat bertanya tentang kejadian itu. Rasulullah menjelaskan bahwa musuh Allah (Ifrit) datang membawa bara api untuk dilemparkan ke wajahnya. Beliau berlindung kepada Allah, lalu hendak menangkap dan mengikat jin itu di salah satu tiang masjid agar bisa dilihat orang-orang.

Namun, beliau urung melakukannya dan bersabda:

"Demi Allah! Andai bukan karena doa saudaraku, Sulaiman, pastilah Iblis ini telah terbelenggu dan dijadikan mainan anak-anak Madinah."
(HR. Muslim)

Hal serupa juga disebutkan dalam riwayat dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda:

"Sesungguhnya Ifrit dari golongan jin mendatangiku untuk memutuskan sholatku. Namun Allah membantuku mengalahkannya. Aku bermaksud mengikatnya agar bisa kalian lihat, tetapi aku teringat doa saudaraku Sulaiman..." (HR. Muslim)

Dari sini, terlihat betapa dahsyatnya doa Nabi Sulaiman hingga bahkan Nabi Muhammad SAW pun menghormatinya dan tidak ingin melanggarnya. Rasulullah memilih untuk membiarkan jin itu pergi, menghormati kehendak dan doa Nabi Sulaiman yang ingin kekuasaan atas makhluk itu tidak dimiliki siapa pun setelahnya.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai doa Nabi Sulaiman mengusir atau menundukkan jin dan setan. Semoga bermanfaat!




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads