Bau pesing dikeluhkan wisatawan di kawasan Malioboro, Kota Jogja, beberapa waktu lalu, bahkan sempat ramai di media sosial. Pakar Perancangan Kota menilai bau tersebut berasal dari kuda andong.
Dosen Arsitektur Perancangan Kota UKDW Dr. Imelda Irmawati Damanik menyangsikan jika sumber bau tersebut berasal dari manusia.
"Saya sih menduga itu pasti bukan manusia (penyebab bau pesing)," ungkap Imelda saat dihubungi detikJogja, Rabu (9/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imelda pun membeberkan hasil analisisnya terkait masalah ini. Ia menyoroti soal munculnya kusir dan andong dadakan saat momen libur lebaran lalu. Sehingga soal kapasitas menurutnya luput dari perhatian pemerintah.
"Itu (andong tambahan) kan tersedia untuk memenuhi demand-nya wisatawan ya, kemungkinan kalau di hari weekend itu jumlahnya x ekor kuda gitu ya, mungkin kemarin itu jumlahnya bisa tiga kali x. Cuma kita harus sadar bahwa kapasitas itu penting," paparnya.
"Kalau membeludak naik sekitar 150-200% ruangnya jadi rebutan ya, jalan kaki rebutan, parkir andong, becak juga jadi rebutan," sambung Imelda.
Selain ruang yang semakin sempit, Imelda mengatakan, munculnya andong dadakan ini ia duga menjadi penyebab munculnya bau. Menurutnya, kusir andong dadakan dimungkinkan tidak melaksanakan etika yang sudah disepakati soal kebersihan.
"Ketika yang sehari-harinya dijalankan pelaku wisata (kusir), itu oleh mereka (andong dadakan) yang mengambil peluang ini, mereka juga harus ikut di etika yang sudah ada," tutur Imelda.
"Menurut saya justru ketika over kapasitas sehingga beberapa rules yang sehari-harinya itu diberlakukan, ketika ada lebih dari sekitar 40% andong yang bukan terbiasa melakukan pelayanan pariwisata ada di Malioboro untuk memenuhi demand wisatawan itu yang menurut saya ada celahnya," imbuhnya.
Pasalnya, kata Imelda dari segi tata kota Malioboro saat ini terbilang sudah mumpuni. Sehingga dimungkinkan over kapasitas andong bisa menjadi penyebab munculnya bau pesing.
"Kalau misalnya saya sebagai penikmat Malioboro, kalau kita bicara situasi seperti sekarang kayak daily business gitu, saya pikir sudah cukup. Tempat andong sudah tersedia, desainya juga cukup baik, dia tidak mengganggu moda transportasi lain, parkirnya juga bagus," urainya.
Untuk itu, menurut Imelda, hal yang bisa dilalukan pemerintah ke depan agar kejadian ini tak terulang yakni dengan memetakan munculnya andong-andong dadakan saat peak season.
"Jadi untuk pemerintah, yang perlu disadari itu bahwa akan ada pendataan mungkin andong-andong tambahan, ada kayak semacam screening dan penyiapan rekan-rekan kita, andong ini diberikan pengarahan khusus," pungkasnya.
Sebelumnya, wisatawan mengeluhkan aroma tidak sedap atau bau pesing di sebagian area Jalan Malioboro. Keluhan wisatawan itu juga diunggah di akun Instagram @merapi_uncover. Dalam caption di unggahan itu, tertulis keluhan bau pesing di sebagian area Malioboro yang sangat mengganggu.
"Min, Ngurut dari depan toko Ramai sampai Mutiara hotel sepanjang jalan bau pesing sangat mengganggu," tulis keterangan dalam unggahan tersebut dilihat detikJogja, Selasa (8/4/2025).
detikJogja pun melalukan pantauan di area yang tertulis di unggahan tersebut. Hasilnya, di pedestrian baik di sisi barat maupun timur memang tercium aroma kurang sedap di beberapa titik.
Aroma kurang sedap ini semakin jelas tercium di batas antara pedestrian dan jalan raya, terutama di titik parkir andong. Selain itu, juga tercium aroma tidak sedap di belakang halte TransJogja dekat Hotel Mutiara.
"Di beberapa titik gitu ya memang ada bau pesing, tapi kayak bau kencing kuda itu lho. Nek (kalau) bau pesing lainnya juga ada tapi tidak begitu menyengat," jelas salah seorang wisatawan, Agung saat dijumpai di sekitar simpang Pajeksan, Selasa (8/4) siang.
Pihak Pemkot Jogja sudah angkat bicara terkait persoalan ini. Pihak Pemkot menduga penyebab bau adalah kencing kuda andong.
(rih/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi