Setelah kurang lebih lima jam menggelar aksi unjuk rasa, ratusan massa Aliansi Jogja Memanggil membubarkan diri dari kawasan Nol Kilometer Kota Jogja.
Pantauan detikJogja, sejak massa aksi mulai memadati sisi utara-barat atau depan Istana Kepresidenan Yogyakarta pukul 16.00 WIB, massa terus bertambah jumlahnya. Meski sempat diguyur hujan, massa tak beranjak dari tempatnya.
Massa yang mayoritas mengenakan pakaian serba hitam silih berganti berorasi. Selain itu, juga diselingi penampilan musik menggunakan gitar oleh sebagian massa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semakin malam, massa semakin banyak. Mereka duduk-duduk memadati area pedestrian hingga memakan badan jalan. Meski begitu, arus lalu lintas tak begitu tersendat dan terbilang masih lancar. Aparat kepolisian hanya melakukan penjagaan dari berbagai sisi.
Aksi massa ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap sekitar pukul 21.00 WIB. Seluruh massa berdiri menyimak pembacaan pernyataan sikap secara bergantian.
Dalam pernyataan sikapnya, massa menyoroti soal tindakan represif aparat dalam aksi menolak pengesahan UU TNI yang terjadi di berbagai daerah beberapa waktu belakangan.
Mereka juga merinci tindakan represif yang dilakukan aparat yang beritanya menyebar di media mainstream. Termasuk kejadian pengiriman kepala babi dan bangkai tikus ke kantor media Tempo.
"Negara sedang gawat! Bangun Solidaritas Rakyat!," pekik salah seorang orator mengakhiri pernyataan sikap, Kamis (27/3/2025) malam.
"Bukan berarti ini akhir dari perjuangan kita atas apa yang terjadi," sambungnya.
Aksi massa diakhiri dengan menyalakan kembang api. Massa kemudian membereskan spanduk-spanduk yang terpasang di beberapa titik. Mereka kemudian membubarkan diri dengan tertib.
(apl/dil)












































Komentar Terbanyak
Termasuk Roy Suryo, Ini Daftar 8 Tersangka Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Peran Roy Suryo cs Tersangka Kasus Ijazah Jokowi: Editing-Manipulasi Digital
Apa Bedanya Hamengku Buwono, Paku Alam, Paku Buwono, dan Mangkunegara?