Wartawati di Kalimantan Tewas Dibunuh Oknum TNI AL, Sempat Diduga Korban Laka

Regional

Wartawati di Kalimantan Tewas Dibunuh Oknum TNI AL, Sempat Diduga Korban Laka

Khairun Nisa - detikJogja
Rabu, 26 Mar 2025 20:29 WIB
Jurnalis wanita Kalsel yang ditemukan tewas di Banjar.
Juwita jurnalis wanita Kalsel tewas dibunuh oknum TNI AL di Banjar (Foto: Dok. Pribadi)
Jogja -

Seorang wartawati di Banjarbaru Kalimantan Selatan, Juwita (23), tewas dibunuh oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL). Kematian Juwita mulanya sempat diduga korban kecelakaan karena ditemukan tewas di jalan.

Jasad Juwita ditemukan di Jalan Gunung Kupang, Kabupaten Banjar, Minggu (23/3). Juwita sempat diduga korban laka namun belakangan terkuak dia dibunuh oknum TNI AL.

"Benar, pembunuhan dilakukan oknum TNI AL pangkat I berinisial J," ujar Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald L Ganap, dilansir detikKalimantan, Rabu (26/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban seorang wartawati media online," sambungnya.

Dia menyebut pelaku pembunuhan berdinas di TNI AL selama empat tahun. Pihaknya pun masih mendalami hubungan antara korban dan pelaku.

ADVERTISEMENT

"Perkembangan akan kami sampaikan," jelasnya.

Kejanggalan di Balik Tewasnya Juwita

Awalnya Juwita sempat diduga sebagai korban kecelakaan karena ditemukan tewas di tepi jalan. Namun, rekannya mencurigai kematian Juwita jika disebut korban kecelakaan.

"Terlalu janggal kalau Juwita disebut kecelakaan tunggal. Kalau laka, pasti bajunya kotor dan rusak," kata Teny, Senin (24/3).

Teny mengaku melihat ada bekas memar di bawah mata serta dari leher hingga daun telinga sebelah kiri. Padahal Juwita ditemukan menggunakan helm, namun luka parah justru ditemukan di bagian kepalanya.

Teny pun mengaku sempat bertukar pesan dengan Juwita sebelum ditemukan tewas.

"Pada pukul 10.49 ia masih membalas, dan ketika saya kirimkan lokasi pukul 12.01 pesan saya hanya centang dua, tidak dibaca," kata Teny.

Di sisi lain, muncul dugaan Juwita tewas usai menjadi korban begal. Sebab, dompet dan HP korban tak ditemukan di lokasi kejadian. Namun, Koordinator AJI Persiapan Banjarmasin, Rendy Tisna meminta jangan buru-buru menyimpulkan.

"Jangan buru-buru menyimpulkan sebelum ada bukti yang kuat. Semua kemungkinan dan motif di balik kematiannya harus diperiksa secara menyeluruh, termasuk dugaan kekerasan," kata Rendy.




(ams/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads