Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Kamis 27 Maret 2025 merupakan hari biasa masa Prapaskah Pekan III; dengan orang kudus Santo Rupertus, Uskup dan Pengaku Iman. Nikodemus, Pengajar Israel. Santa Lucy Filipini, Pengaku Iman; dan warna liturgi ungu.
Mengangkat tema tentang kuasa Allah, mari simak renungan Katolik hari ini Kamis 27 Maret 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Oki Dwihatmanto OFM. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini 27 Maret 2025
Bacaan Hari Ini
Yer. 7:23-28;
- Yer 7:23 hanya yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!
- Yer 7:24 Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memberi perhatian, melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan dan kedegilan hatinya yang jahat, dan mereka memperlihatkan belakangnya dan bukan mukanya.
- Yer 7:25 Dari sejak waktu nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir sampai waktu ini, Aku mengutus kepada mereka hamba-hamba-Ku, para nabi, hari demi hari, terus-menerus,
- Yer 7:26 tetapi mereka tidak mau mendengarkan kepada-Ku dan tidak mau memberi perhatian, bahkan mereka menegarkan tengkuknya, berbuat lebih jahat dari pada nenek moyang mereka.
- Yer 7:27 Sekalipun engkau mengatakan kepada mereka segala perkara ini, mereka tidak akan mendengarkan perkataanmu, dan sekalipun engkau berseru kepada mereka, mereka tidak akan menjawab engkau.
- Yer 7:28 Sebab itu, katakanlah kepada mereka: Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Allah mereka, dan yang tidak mau menerima penghajaran! Ketulusan mereka sudah lenyap, sudah hapus dari mulut mereka."
Mzm. 95:1-2,6-7.8-9;
- Mzm 95:1 Marilah kita bersorak-sorai untuk Tuhan, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita.
- Mzm 95:2 Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
- Mzm 95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita.
- Mzm 95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
- Mzm 95:8 Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun,
- Mzm 95:9 pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
Luk. 11:14-23
- Luk 11:14 Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak.
- Luk 11:15 Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan."
- Luk 11:16 Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia.
- Luk 11:17 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh.
- Luk 11:18 Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul.
- Luk 11:19 Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu.
- Luk 11:20 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
- Luk 11:21 Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya.
- Luk 11:22 Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya.
- Luk 11:23 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."
BcO Ibr. 4:14-5:10
- Ibr 4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
- Ibr 4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
- Ibr 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
- Ibr 5:1 Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa.
- Ibr 5:2 Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan,
- Ibr 5:3 yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri.
- Ibr 5:4 Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun.
- Ibr 5:5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini",
- Ibr 5:6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
- Ibr 5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
- Ibr 5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
- Ibr 5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
- Ibr 5:10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
Renungan Hari Ini
Yesus mengusir setan yang membisukan seseorang, sehingga orang itu kemudian bisa berkata-kata. Mukjizat ini memicu reaksi yang bermacam-macam. Ada yang kagum dan keheranan, ada juga yang menuduh Yesus menggunakan kuasa penghulu setan.
Jawaban Yesus atas tuduhan ini sangat jelas. Ia tidak menggunakan kekuatan jahat untuk mengusir roh jahat, tetapi dengan kuasa Allah. Kuasa Allah tidak pernah kalah oleh kuasa jahat.
Sampai sekarang, kuasa jahat terus-menerus mengganggu manusia. Kita tidak bisa mengandalkan kekuatan manusiawi kita dalam peperangan rohani ini. Kita tentu saja juga tidak boleh menggunakan kuasa jahat. Kekuatan kita adalah kuasa Allah.
Kerajaan Allah yang diajarkan dan dihadirkan Yesus adalah Kerajaan yang mengalahkan kuasa gelap dan membawa pembebasan bagi umat manusia. Ketika kita menghadapi godaan dan tantangan, ingatlah bahwa kita tidak sendirian. Kuasa Tuhan yang kuat selalu ada.
Bagaimana kuasa jahat bisa dikenali? Salah satu ciri kuasa jahat adalah sikap dan tindakan memecah belah. Perpecahan adalah ragi yang merusak dan jahat. Perpecahan membuat orang semakin sulit untuk bisa saling memahami.
Sayangnya, situasi ini cukup kuat berlangsung pada masa sekarang. Orang begitu mudah saling curiga, saling membenci, dan kemudian terpecah gara-gara berita bohong. Ketika media sosial mulai berkembang, sempat muncul sindiran: "Yang jauh menjadi dekat, dan yang dekat menjadi jauh."
Slogan ini sekarang sudah tidak cocok lagi, sebab dalam berbagai kasus, media sosial menjauhkan yang dekat maupun yang jauh gara-gara tersebarnya berita bohong dan ujaran kebencian. Orang yang dikuasai Roh Tuhan akan terus mengupayakan persatuan dan persekutuan.
Bagi para pengikut-Nya, Yesus mempunyai tuntutan yang tegas, "Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan." Sering kali orang tergoda untuk bersikap netral dalam hidup dan dalam iman.
Orang ingin tetap berada di zona nyaman, tidak berpihak, dan menghindari konflik. Yesus mengingatkan bahwa tidak ada tempat di tengah-tengah. Orang harus memilih satu pihak, antara Kerajaan Allah atau kerajaan Iblis.
Sebagai pengikut Yesus, kita tidak boleh bersikap setengah hati. Jika kita memang bersama Yesus, kita dipanggil untuk mengumpulkan bukan mencerai-beraikan, untuk membangun bukan meruntuhkan, untuk menyatukan bukan memecah belah.
Apa yang kita pilih? Kuasa Allah yang menyatukan atau kuasa gelap yang memecah belah?
Doa Penutup
Ya Tuhan, hari raya Paskah makin mendekat. Kami mohon dengan rendah hati, semoga kami makin giat mempersiapkan diri untuk perayaan yang menyelamatkan itu.
Demi Yesus Kristus, PutraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Kamis 27 Maret 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.
(sto/ams)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang