Susunan Pengurus Danantara resmi diumumkan pada Senin 24 Maret 2025 kemarin. Ada lebih dari 40 orang yang masuk dalam struktur organisasi tersebut dan beberapa di antaranya adalah warga negara asing.
"Alhamdulillah kami dibantu oleh headhunter dalam maupun luar negeri dalam pemilihan nama-nama ini, harus melakukan interview satu per satu untuk memastikan bahwa tim yang ada ini bukan hanya expertise dan sesuai dengan bidangnya, tetapi memang mempunyai hati yang sama dengan kami. Salah satu tugas utamanya adalah pengabdian kepada negara dan bangsa yang kita cintai ini," kata CEO Danantara, Rosan Roeslani dalam konferensi pers di Gedung Graha Cimb Niaga, Jakarta Selatan, Senin (24/3/2025), dilansir detikFinance.
Lantas, siapa saja nama-nama yang masuk dalam struktur organisasi PBI Danantara? Mari kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susunan Pengurus Danantara
Dikutip dari laman resmi Tribrata News Polri, berikut ini merupakan susunan pengurus dalam struktur organisasi Danantara yang diumumkan pada Senin (24/3/2025) kemarin.
1. Board of Danantara
Sebagai pucuk pimpinan, Board of Danantara berisi tiga posisi kunci yang bertanggung jawab atas operasional, investasi, dan pengambilan keputusan strategis:
- Rosan Roeslani - Kepala Badan/Chief Executive Officer (CEO)
- Dony Oskaria - Chief Operational Officer (COO)
- Pandu Sjahrir - Chief Investment Officer (CIO)
2. Dewan Pengawas
Untuk memastikan pengelolaan Danantara berjalan sesuai dengan tata kelola yang baik, Dewan Pengawas terdiri dari tokoh-tokoh pemerintahan dan ekonomi, yaitu:
- Erick Thohir
- Muliaman Hadad
- Sri Mulyani Indrawati
- Para Menteri Koordinator (Menko) dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg)
3. Dewan Pengarah
Dewan Pengarah berperan dalam memberikan arahan strategis bagi Danantara. Posisi ini diisi oleh dua mantan kepala negara:
- Joko Widodo (Jokowi)
- Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
4. Dewan Penasihat
Sebagai badan yang memberikan masukan strategis berdasarkan pengalaman dan keahlian global, Dewan Penasihat Danantara diisi oleh para tokoh ekonomi dan bisnis internasional:
- Ray Dalio
- Helman Sitohang
- Jeffrey Sachs
- F. Chapman Taylor
- Thaksin Shinawatra
5. Komite Pengawasan dan Akuntabilitas
Untuk memastikan akuntabilitas serta pengawasan yang ketat, Danantara memiliki komite khusus yang terdiri dari para pemimpin lembaga pengawas utama di Indonesia:
- Ketua PPATK: Saat ini dijabat Ivan Yustiavandana
- Ketua KPK: Saat ini dijabat Setyo Budiyanto
- Ketua BPK: Saat ini dijabat Isma Yatun
- Ketua BPKP: Saat ini dijabat Yusuf Ateh
- Kapolri: Saat ini dijabat Listyo Sigit
- Jaksa Agung: Saat ini dijabat ST Burhanuddin
6. Managing Director
Direktur Pelaksana bertanggung jawab atas berbagai aspek operasional dan tata kelola perusahaan. Berikut adalah nama-nama yang mengisi jabatan ini:
- Robertus Bilitea - Managing Director Legal
- Lieng-Seng Wee - Managing Director Risk & Sustainability
- Arief Budiman - Managing Director Finance
- Ali Setiawan - Managing Director Treasury
- Mohamad Al-Arief - Managing Director Global Relations & Governance
- Rohan Hafas - Managing Director Stakeholder Management
- Ahmad Hidayat - Managing Director Internal Audit
- Sanjay Bharwani - Managing Director Human Resources
- Reza Yamora Siregar - Managing Director/Chief Economist
- Ivy Santoso - Managing Director Head of Office
- John Prasetio - Komite Manajemen Risiko
- Yup Kim - Komite Investasi dan Portofolio
7. Holding Operational
Kemudian untuk holding operational ditempati oleh tiga orang yang terdiri dari dua managing director dan satu orang managing director for risk. Holding Operasional ini berada di bawah COO Dony Oskaria. Berikut ini detailnya:
- Agus Dwi Handaya - Managing Director
- Febriany Eddy - Managing Director
- Riko Banardi - Managing Director for Risk
8. Holding Investasi
Sebagai bagian dari pengelolaan investasi Danantara, terdapat tiga Managing Director di bidang finansial, hukum, dan investasi, yang ketiganya berada di bawah CIO Pandu Sjahrir. Berikut daftar pengurusnya:
- Djamal Attamimi - Managing Director Finance
- Bono Daru Adji - Managing Director Legal
- Stefanus Ade Hadiwidjaja - Managing Director Investment
Profil Singkat Orang Asing dalam Pengurus Danantara
Dilansir detikFinance, Danantara tidak hanya diisi oleh para profesional dalam negeri, tetapi juga melibatkan tokoh-tokoh asing yang memiliki reputasi global. Mereka ditempatkan dalam Dewan Penasihat, yang berperan memberikan pandangan strategis dalam investasi, terutama terkait risiko ekonomi makro dan dinamika geopolitik dunia.
Salah satu sosok yang bergabung adalah Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia yang mengelola aset senilai US$ 124 miliar. Dalio dikenal sebagai penasihat makroekonomi untuk banyak negara, sehingga kehadirannya di Danantara diharapkan dapat memberikan wawasan berharga dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Selain Dalio, ada juga Jeffrey Sachs, ekonom dan akademisi global yang berpengalaman dalam kebijakan pembangunan berkelanjutan. F. Chapman Taylor, seorang Equity Portfolio Manager di Capital Group, juga masuk dalam jajaran ini. Kehadiran Taylor memperkuat strategi investasi Danantara dengan pendekatan berbasis pengalaman global dalam pengelolaan portofolio investasi.
Dari kawasan Asia Tenggara, Thaksin Shinawatra, mantan Perdana Menteri Thailand, turut serta dalam jajaran penasihat. Pengalaman Thaksin dalam kebijakan ekonomi dan investasi di kawasan regional menjadikannya sosok yang relevan bagi strategi Danantara di Asia. Sementara itu, Helman Sitohang, yang memiliki latar belakang kuat di dunia perbankan dan investasi global, juga bergabung untuk memberikan masukan strategis.
Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menjelaskan bahwa keterlibatan tokoh-tokoh ini bukan sekadar nama besar, tetapi karena relevansi mereka dalam menghadapi risiko makroekonomi dan geopolitik yang semakin kompleks. Dengan tantangan global yang terus berkembang, Danantara memerlukan pandangan yang luas agar dapat membuat keputusan investasi yang lebih matang.
Lebih lanjut, Pandu menegaskan bahwa semua tokoh yang bergabung dalam kepengurusan Danantara adalah para profesional terbaik di bidangnya. Tidak ada kepentingan titipan dalam pembentukan tim ini, melainkan murni berdasarkan kompetensi dan kebutuhan strategis perusahaan.
Apa Itu Danantara?
Berdasarkan informasi yang terdapat pada laman resmi Portal Informasi Indonesia, Kementerian Sekretariat Negara RI, serta Keterangan Pers Presiden RI, Danantara, atau Daya Anagata Nusantara, adalah lembaga investasi nasional yang didirikan untuk mengelola dan mengembangkan aset negara secara lebih strategis. Keberadaan lembaga ini bertujuan untuk memperkuat perekonomian nasional dengan memanfaatkan sumber daya negara secara optimal dan berkelanjutan. Presiden Prabowo Subianto memperkenalkan Danantara sebagai bagian dari strategi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Lembaga ini mengemban tugas penting dalam mengkonsolidasikan berbagai aset pemerintah yang tersebar di sejumlah kementerian, lembaga negara, serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan model yang menyerupai Temasek Holdings di Singapura, Danantara diharapkan mampu menjadi pemain utama dalam dunia investasi, serta berkontribusi pada percepatan pembangunan ekonomi dalam jangka panjang.
Dalam operasionalnya, Danantara mengadopsi konsep superholding, yakni model pengelolaan aset yang terstruktur dan efisien. Dengan pendekatan ini, aset negara dapat dikelola secara lebih profesional, sehingga menghasilkan nilai yang lebih tinggi, meningkatkan daya tarik investasi, dan memperkuat posisi ekonomi Indonesia di pasar global.
Nama Danantara sendiri memiliki filosofi yang mencerminkan visi besar lembaga ini. "Daya" berarti energi atau kekuatan, "Anagata" melambangkan masa depan, dan "Nusantara" mencerminkan seluruh wilayah Indonesia. Secara keseluruhan, nama ini menggambarkan tekad Danantara dalam menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi yang berorientasi pada keberlanjutan.
Tujuan Danantara
Danantara hadir untuk mengelola investasi nasional dengan pendekatan yang lebih luas, tidak hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tetapi juga menarik modal dari investor swasta, baik dalam negeri maupun internasional. Dengan skema ini, Danantara diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi ekonomi Indonesia tanpa membebani keuangan negara secara langsung.
Beberapa misi utama dari Danantara meliputi:
- Mengoptimalkan pengelolaan aset negara dengan menyatukan berbagai aset yang sebelumnya tersebar di berbagai instansi, agar lebih efisien dan menghasilkan nilai tambah yang lebih besar.
- Menarik investasi dari dalam dan luar negeri untuk sektor-sektor yang menjadi prioritas pembangunan, seperti infrastruktur, energi, dan industri strategis.
- Mendorong hilirisasi industri, sehingga sumber daya alam Indonesia dapat diolah di dalam negeri sebelum diekspor, meningkatkan nilai ekonominya.
- Memperkuat stabilitas ekonomi nasional dengan memastikan investasi diarahkan pada sektor-sektor dengan dampak jangka panjang yang berkelanjutan.
Sebagai lembaga yang berperan besar dalam investasi dan pengelolaan aset negara, Danantara diharapkan mampu menjadi kekuatan ekonomi yang menopang masa depan Indonesia, sekaligus memastikan pembangunan ekonomi yang berdaya saing tinggi di tingkat global.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai Susunan Pengurus Danantara yang baru saja diumumkan. Semoga bermanfaat!
(sto/dil)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja