Kekacauan terjadi saat sekelompok remaja menggelar konvoi kendaraan di wilayah Panjatan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam peristiwa ini, ada warga di luar rombongan yang menjadi korban.
Kapolsek Panjatan, AKP Antu Nugrahanto Atmojo membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan insiden melibatkan rombongan remaja yang berkonvoi usai mengikuti buka puasa bersama (bukber) pada Minggu (23/3) sekitar pukul 19.45 WIB.
Konvoi itu berlangsung di sepanjang Jalan Nagung-Brosot, wilayah Panjatan. Di tengah jalannya konvoi, terjadi perselisihan yang memicu aksi kejar-kejaran antara rombongan ini dengan pemotor lain hingga menimbulkan kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi berawal dari informasi ada kegiatan buka bersama, dari mulai arah timur Nagung itu sudah melakukan kejar-kejaran sehingga sampai di pos itu melakukan aksi, tapi tidak sampai terjadi crash. Hanya mengenai warga masyarakat, sehingga mengakibatkan kecelakaan," ucapnya saat dimintai konfirmasi wartawan, Minggu Minggu (23/3/2025) malam.
Salah satu saksi kejadian, Lisa, mengaku melihat konvoi ini dari arah Nagung. Jumlahnya diperkirakan mencapai 50-an orang. "Rombongannya banyak tadi, ada kalau 50-an orang," ucapnya.
Lisa mengatakan saat itu dirinya berada di belakang rombongan. Ketika itu dia melihat ada pemotor lain yang memepet dan masuk dalam rombongan. Karena khawatir terjadi sesuatu, Lisa langsung tancap gas.
Sampai di lokasi kejadian, Lisa mendapati ada satu orang yang diduga bagian dari rombongan tersebut sudah terkapar di jalan. Di sekitar itu juga ada warga laki-laki paruh baya ikut terkapar.
"Aku kan sendiri dari Wates. Terus ada yang dipepet motor, terus tak sentin (klakson). Aku maju bablas, terus sampai sini kok bapake jatuh. Terus mase jatuh, dan rombongan mandek (berhenti). Terus bengkel ini keluar, pokoke terus bubar tinggal yang kecelakaan ini," ujarnya.
Dipicu Aksi Menggesekan Standar
Dihubungi terpisah, Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Sarjoko mengatakan penyebab kecelakaan karena adanya aksi menggesekkan standar motor oleh rombongan konvoi tersebut. Hal ini memicu kemarahan dari pemotor lain, yakni GPR (19) dan ZIF (15) warga Wates. Saat itu GPR dan ZIF berboncengan mengendarai motor matik bersama lima rekannya dengan motor lain.
"Awalnya GPR dan ZIF, warga Wates, bersama lima rekannya sedang berkendara di sekitar lokasi, kemudian bertemu rombongan sekitar delapan pengendara dari arah timur tepatnya di selatan SLB Panjatan. Rombongan tersebut menggesekkan standar sepeda motornya ke aspal, sehingga rombongan GPR dan ZIF meneriaki rombongan tersebut," ujarnya saat dimintai konfirmasi wartawan lewat pesan singkat, Senin (24/3) dini hari.
Teriakan tersebut, lanjut Sarjoko, membuat rombongan konvoi dari arah timur terpancing emosinya sehingga mengejar rombong GPR dan ZIF. Walhasil terjadi aksi kejar-kejaran yang berujung kecelakaan lalu lintas.
"Setelah diteriaki, tiba-tiba rombongan dari arah timur tersebut berbalik arah dan mengejar rombongan GPR dan ZIF. Sampai di timur Alfamart Panjatan, GPR dan ZIF mengaku dipepet dan terjatuh. Serta ada masyarakat yang berboncengan juga ikut terjatuh dari sepeda motornya," ucapnya.
Sarjoko mengatakan akibat kejadian ini GPR dan ZIF serta dua warga lain, yaitu S (63) dan DT (44), yang saat itu berboncengan mengendarai sepeda motor bebek mengalami luka karena terjatuh dari kendaraan mereka.
"Empat orang tersebut mengalami luka lecet pada beberapa bagian tubuhnya. Untuk kemudian mendapat perawatan medis," ucapnya.
Sarjoko mengatakan peristiwa ini masih dalam penyelidikan pihaknya. "Untuk saat ini belum ada yang diamankan," ujarnya.
(apu/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi