Kerangka Wanita Berserakan di Ladang Tebu Bantul yang Jadi Misteri

Terpopuler Sepekan

Kerangka Wanita Berserakan di Ladang Tebu Bantul yang Jadi Misteri

Tim detikJogja - detikJogja
Minggu, 23 Mar 2025 14:48 WIB
Petugas mengevakuasi kerangka manusia di ladang tebu Kaligondang, Bantul, Senin (17/3/2025).
Petugas mengevakuasi kerangka manusia di ladang tebu Kaligondang, Bantul, Senin (17/3/2025). Foto: dok Polres Bantul
Jogja -

Penemuan kerangka manusia yang berserakan di ladang tebu kawasan Kaligondang, Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul, menjadi misteri. Sejauh ini belum diketahui identitas dari mayat diduga berjenis kelamin perempuan itu.

Berita penemuan kerangka manusia di ladang tebu Kaligondang ini menarik perhatian pembaca detikJogja sepekan terakhir. Berikut rangkumannya.

Ditemukan Warga

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan kerangka pertama kali ditemukan oleh seorang petani bernama Ngatinem (62) yang hendak melakukan pemupukan, Senin (17/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ngatinem awalnya pergi ke ladang tebu untuk pemupukan pukul 06.00 WIB. Saat di lokasi, dia menemukan benda menyerupai tulang berserakan.

"Nah, setelah didekati ternyata ada tengkorak manusia juga, dan di dekatnya ada tulang-tulang yang berserakan juga," kata Jeffry saat dihubungi wartawan.

ADVERTISEMENT

Ngatinem segera melaporkannya ke rekannya, Wajiono (62). Wajiono kemudian melapor ke mandor, yang segera meneruskannya ke Polsek Bambanglipuro.

"Polisi dan petugas medis lalu ke TKP dan melakukan pemeriksaan. Hasilnya, diperkirakan kerangka meninggal dunia kurang lebih 2-3 bulan lalu," ujarnya.

Usia Korban Masih Muda

Berdasarkan pemeriksaan awal, Jeffry menjelaskan kerangka panggul dan kaki tulang tersebut berukuran kecil.

"Karena itu untuk jenis kelamin kerangka perempuan dengan perkiraan usia di bawah 25 tahun," ucapnya.

Tidak ditemukan identitas pada tulang belulang manusia itu. Namun, Jeffry menyatakan korban masih mengenakan pakaian.

"Pada kerangka terdapat kemeja warna hijau lumut, kaus lengan pendek warna abu-abu dan celana, untuk celananya di bawah panggul," ungkapnya.

Jeffry menyebut pakaian itu seperti pakaian biasa yang dikenakan sehari-hari. Pakaian itu tidak terdapat tulisan yang mengarah pada instansi, lembaga, atau perusahaan.

"Tidak ada (tulisan khusus pada pakaian), itu hanya pakaian seperti orang mau main saja," ujarnya.

Jeffry juga mengungkapkan, saat ditemukan posisi kerangka itu hanya terlihat bagian kakinya. Sedangkan dari bagian panggul ke atas sudah tertutup lumpur.

"Tapi pada kerangka kepala terlihat rambut panjang," katanya.

Selain itu, posisi tulang tangan kiri tampak terpisah sekitar tiga meter. Sedangkan bagian kerangka kaki sebelah kiri terpisah sejauh 1,5 meter dari kerangka badan.

"Memang ada beberapa bagian yang tidak berada di satu tempat dan itu banyak kemungkinannya. Pertama bisa karena dikoyak-koyak binatang dan kedua faktor alam," ujarnya.

Dukuh Sebut Kerangka Bukan Warganya

Dukuh Kaligondang, Supriyanto, saat dimintai konfirmasi menuturkan kerangka manusia di ladang tebu bukanlah warganya. Selain itu, lokasi tempat ditemukannya korban terbilang jarang dilewati warga.

Supriyanto melanjutkan, bahwa penemuan kerangka manusia di ladang tebu Kaligondang baru pertama kali terjadi. Sebelumnya juga pernah ditemukan mayat namun lokasinya di parit.

"Di kebun tebu itu baru pertama kali ini ada penemuan kerangka manusia. Dulu pernah, tapi ada pencari rumput malam-malam dicari ternyata jatuh di parit dan meninggal beberapa hari kemudian. Jadi bukan di kebun tebu yang meninggal dunia," katanya.

Terlepas dari hal tersebut, Supriyanto mengatakan, bahwa lokasi penemuan kerangka manusia memang sepi dan jauh dari permukiman warga. Secara rinci, sekitar 200 meter di sisi utara TKP baru permukiman dan dan sisi timur TKP jarak permukiman lebih dari 200 meter.

"Untuk lokasi memang kondisinya lahan sepi, artinya jauh dari pemukiman. Nah, sebelah selatan TKP jalan raya yang menghubungkan Jalan Samas-Parangtritis dengan jarak 150-200 meter dari TKP," ucapnya.

"Lalu di sebelah barat TKP itu ada jalan setapak untuk petani, atau penanam tebu itu dan di sebelah utara memang ada jalan tapi tidak untuk lewat orang umum. Jadi tempat itu jarang sekali (dilewati orang)," lanjut Supriyanto.

Dia yakin, mayat yang ditemukan tinggal kerangka itu bukan warganya. Sebab tidak ada warga yang merasa kehilangan keluarganya.

"Untuk warga sampai saat ini tidak ada yang kehilangan anggota keluarganya," kata Supriyanto.

Suara Misterius dan Pria Berkaus Merah

Salah seorang warga Kaligondang, Boniran (50), mengaku sempat mendengar suara misterius dari ladang tebu itu. Dia juga sempat melihat sosok pria berkaus merah.

"Nah, sebelum puasa itu saat saya ngarit (mencari rumput) di dekat ladang tebu itu," kata Boniran kepada wartawan di Kaligondang, Rabu (19/3/2025).

"Saat ngarit itu ada suara bak buk bak buk, terus saya lihat ada laki-laki pakai kaus merah. Terus saat mau saya dekati orang itu pergi," sambung dia.

Dia pun mengaku sempat mencium bau bangkai saat melintas di jalan setapak sisi barat ladang tebu itu. Namun, dia tak mengecek asal muasal bangkai karena terdistraksi dengan biawak.

"Hari Jumat (14/3) siang sempat lewat sana menjemput anak pulang sekolah, terus ada biawak kecil saya berhenti karena mau menangkapnya tapi malah masuk ke ladang tebu," ucapnya.

"Nah, saat itu saya mencium bau bangkai tapi saya kira bangkai tikus saja, dan kembali melanjutkan perjalanan," lanjut Boniran.

Dia pun mengaku terakhir melihat pekerja datang ke ladang tebu sebelum Ramadan. Kala itu, para pekerja sedang membersihkan daun kering.

"Pekerja terakhir ke ladang sebelum puasa, saat itu mereka mengikat tebu khususnya daun yang kering-kering itu. Lalu sepekan mau dipupuk ada berita seperti itu," katanya.

Hal senada disampaikan warga lainnya, Subali (44). Subali menyebut sebelum penemuan kerangka, terakhir para pekerja berada di ladang pada Februari 2025, sehingga tak ada aktivitas di ladang tersebut hingga penemuan kerangka manusia pada Senin (17/3) lalu.

"Februari itu ada yang kerja di sana, sebulan dari jarak ini (penemuan kerangka manusia) ada pekerja yang menggarap tebu. Nah, kalau diperkirakan kerangka itu meninggal dunia 2-3 bulan lalu ya seharusnya ketemu bulan Februari kan," cetus Subali.

Subali juga bertanya-tanya soal kondisi mayat yang ditemukan tinggal kerangka itu. Dia menduga hal itu terjadi karena di sekitar ladang tebu banyak biawak berukuran besar.

"Tapi mungkin jadi kerangka karena dimakan biawak, karena di situ banyak biawak besar-besar," ucapnya.

Kendala Polisi

Polisi mengalami kesulitan dalam mengumpulkan bukti dan keterangan saksi-saksi.

"Identitas kerangka belum diketahui," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry saat dihubungi detikJogja, Jumat (21/3/2025).

Jeffry mengaku kendalanya adalah minimnya bukti-bukti.

"Minim bukti dan saksi. Selain itu tidak ada laporan orang hilang dan belum ada yang melapor terkait ciri-ciri pakaian yang ditemukan," ucapnya secara singkat.

"Masih penyelidikan, ada dua saksi yang diperiksa. Kedua saksi adalah penemu kerangka sama mandornya," imbuhnya.




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads